2

1.1K 116 3
                                    

Bel istirahat berbunyi.

"Ayo Yeonjun, kita ke kantin"-Soobin.

"Ayo"-Yeonjun.

Soobin menggandeng tangan Yeonjun menuju kantin.

"Toiletnya disini, nanti kalau mau ke toilet kamu bisa kesini"-Soobin.

Soobin mengajak Yeonjun sambil menunjukkan lingkungan sekolah.

"Nah disini kantinnya"-Soobin.

Yeonjun terkejut dengan keadaan kantinnya.

"Apakah mereka tidak mengenal antri?"-Yeonjun.

"Engga, disini berdesakkan"-Soobin.

"Tapi bakal dapet kok"-Soobin.

"Kamu mau makan apa?"-Soobin.

"Makanan sini apa aja ya?"-Yeonjun.

"Banyak"-Soobin.

"Beli itu saja yuk, disana sepi"-Yeonjun.

"Mie ayam?"-Soobin.

"Ooh itu mie ayam. Boleh"-Yeonjun.

"Ayo"-Soobin.

Soobin dan Yeonjun memesan mie ayam disana.

"Nah, kamu pegang ini"-Soobin memberikan mangkuk mie ayam kepada Yeonjun.

Tiba-tiba ada seseorang menabrak yeonjun dan membuat mangkuknya tumpah.

"Wah, hati hati dong"-Tukang mie ayam.

"Ah panas panas"-Yeonjun.

"Tangannya kena ya?"-Soobin.

Soobin mengambil tangan Yeonjun dan mengecek apakah ada sesuatu yang terjadi pada tangan Yeonjun.

Yeonjun menatap Soobin yang begitu khawatir. Entah mengapa tiba-tiba saja perutnya seperti ada kupu-kupu terbang.

"U-udah ga sakit kok"-Yeonjun.

"Aduh maaf ya, mie ayamnya habis"

"Gapapa"-Soobin.

"Gapapa kok pak, sebentar"-Yeonjun.

Yeonjun mengeluarkan uang.

"Eh ga usah, itu kan ga dimakan"

"Makasih pak makasih"-Yeonjun.

"Beli somay yuk"-Soobin.

Soobin dan Yeonjun membeli somay dan es teh.

"Duduk sana yuk"-Soobin.

"Ayo"-Yeonjun.

Yeonjun dan Soobin duduk berhadapan. Tiba-tiba Soobin mengambil tangan Yeonjun dan membuat Yeonjun kaget.

"Tangannya masih sakit ga?"-Soobin.

"Itu merah"-Soobin.

Soobin mengelus tangan Yeonjun yang memerah.

"Ga sakit kok"-Yeonjun.

"Gapapa"-Yeonjun.

Tiba-tiba . . .

Cup . . .

Jeno mencium pipi Soobin dari kanan.

"Hai sayang"-Jeno merangkul Soobin dan duduk disebelahnya.

"Eh hai"-Soobin.

"Eh ini anak baru di kelasku"-Soobin.

"Hai, Yeonjun"-Yeonjun mengulurkan tangannya.

"Jeno, anak IPS 2"-Jeno menjabat tangannya.

"Oh iya, nih"-Jeno sambil memberikan susu almond.

"Makasii"-Soobin.

"Aku balik ke kelas dulu ya"-Jeno

"Ga mau makan bareng?"-Soobin.

"Ga dulu, Arin nungguin di kelas, dia tadi nitip"-Jeno.

"Arin lagi?"-Soobin.

"Tolong ngerti"-Jeno

Soobin melirik Yeonjun. Sepertinya sudah tidak ada gunanya lagi untuk ribut ribut. Pasti jawabannya sama saja.

"Ini masalah sepele"-Batin Soobin.

"Yaudah sana"-Soobin.

Jeno pergi.

"Kalian pacaran?"-Yeonjun.

"Iya"-Soobin

"Gimana rasanya?"-Yeonjun.

"Ya gitu, kamu ga pernah pacaran?"-Soobin.

Yeonjun menggeleng.

"Aku aja ga tau rasanya gimana, terus awal sukanya gimana, kok bisa cinta gitu"-Yeonjun

"Serius? Di sekolah mu dulu ga ada yang kamu suka atau suka sama kamu kah?"-Soobin.

"Ga ada"-Yeonjun

"KOK BISA?!?!?"-Soobin sambil menggebrak meja.

Seluruh mata tertuju pada Soobin.

"Hehe, maap ges"-Soobin.

"Kok bisa sih?"-Soobin.

"Kamu ganteng loh, masa iya ga ada yang mau"-Soobin

Deg !!

Seketika rasanya jantung Yeonjun berhenti berdetak. *Bukan berhenti, apa ya bahasanya 🥲*

"Ganteng?"-Batin Yeonjun.

"Baru kali ini ada yang muji"-Batin Yeonjun.

"Memangnya dulu di Chicago gimana?"-Soobin.

"Oh kita kalau di Chicago itu bajunya bebas. Kalau ini kan pakai seragam"-Yeonjun.

"Kaget?"-Soobin.

"Iya"-Yeonjun.

"Kayaknya enak ya kalau pake baju bebas"-Soobin.

"Sekarang tinggal sama siapa disini?"-Soobin.

"Aku tinggal sendirian, tapi kalau soal uang dikasih kok"-Yeonjun.

"Ooh, gitu ya"-Soobin.

"Eh ceritain dong di Chicago ada apa"-Soobin.

"Ketemu Peniel btob ga?"-Soobin.

"Ya kaga lah"-Yeonjun.

"Jadi di sana tuh gini . . ."-Yeonjun.

Yeonjun menceritakan bagaimana kehidupannya di Chicago. Sampai tak sadar Soobin mulai kagum dengannya.

"Kagum sama Chicago ya, bukan Yeonjun"-Soobin.

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang