Bel istirahat berbunyi.
"Ayo Yeonjun, kita ke kantin"-Soobin.
"Ayo"-Yeonjun.
Soobin menggandeng tangan Yeonjun menuju kantin.
"Toiletnya disini, nanti kalau mau ke toilet kamu bisa kesini"-Soobin.
Soobin mengajak Yeonjun sambil menunjukkan lingkungan sekolah.
"Nah disini kantinnya"-Soobin.
Yeonjun terkejut dengan keadaan kantinnya.
"Apakah mereka tidak mengenal antri?"-Yeonjun.
"Engga, disini berdesakkan"-Soobin.
"Tapi bakal dapet kok"-Soobin.
"Kamu mau makan apa?"-Soobin.
"Makanan sini apa aja ya?"-Yeonjun.
"Banyak"-Soobin.
"Beli itu saja yuk, disana sepi"-Yeonjun.
"Mie ayam?"-Soobin.
"Ooh itu mie ayam. Boleh"-Yeonjun.
"Ayo"-Soobin.
Soobin dan Yeonjun memesan mie ayam disana.
"Nah, kamu pegang ini"-Soobin memberikan mangkuk mie ayam kepada Yeonjun.
Tiba-tiba ada seseorang menabrak yeonjun dan membuat mangkuknya tumpah.
"Wah, hati hati dong"-Tukang mie ayam.
"Ah panas panas"-Yeonjun.
"Tangannya kena ya?"-Soobin.
Soobin mengambil tangan Yeonjun dan mengecek apakah ada sesuatu yang terjadi pada tangan Yeonjun.
Yeonjun menatap Soobin yang begitu khawatir. Entah mengapa tiba-tiba saja perutnya seperti ada kupu-kupu terbang.
"U-udah ga sakit kok"-Yeonjun.
"Aduh maaf ya, mie ayamnya habis"
"Gapapa"-Soobin.
"Gapapa kok pak, sebentar"-Yeonjun.
Yeonjun mengeluarkan uang.
"Eh ga usah, itu kan ga dimakan"
"Makasih pak makasih"-Yeonjun.
"Beli somay yuk"-Soobin.
Soobin dan Yeonjun membeli somay dan es teh.
"Duduk sana yuk"-Soobin.
"Ayo"-Yeonjun.
Yeonjun dan Soobin duduk berhadapan. Tiba-tiba Soobin mengambil tangan Yeonjun dan membuat Yeonjun kaget.
"Tangannya masih sakit ga?"-Soobin.
"Itu merah"-Soobin.
Soobin mengelus tangan Yeonjun yang memerah.
"Ga sakit kok"-Yeonjun.
"Gapapa"-Yeonjun.
Tiba-tiba . . .
Cup . . .
Jeno mencium pipi Soobin dari kanan.
"Hai sayang"-Jeno merangkul Soobin dan duduk disebelahnya.
"Eh hai"-Soobin.
"Eh ini anak baru di kelasku"-Soobin.
"Hai, Yeonjun"-Yeonjun mengulurkan tangannya.
"Jeno, anak IPS 2"-Jeno menjabat tangannya.
"Oh iya, nih"-Jeno sambil memberikan susu almond.
"Makasii"-Soobin.
"Aku balik ke kelas dulu ya"-Jeno
"Ga mau makan bareng?"-Soobin.
"Ga dulu, Arin nungguin di kelas, dia tadi nitip"-Jeno.
"Arin lagi?"-Soobin.
"Tolong ngerti"-Jeno
Soobin melirik Yeonjun. Sepertinya sudah tidak ada gunanya lagi untuk ribut ribut. Pasti jawabannya sama saja.
"Ini masalah sepele"-Batin Soobin.
"Yaudah sana"-Soobin.
Jeno pergi.
"Kalian pacaran?"-Yeonjun.
"Iya"-Soobin
"Gimana rasanya?"-Yeonjun.
"Ya gitu, kamu ga pernah pacaran?"-Soobin.
Yeonjun menggeleng.
"Aku aja ga tau rasanya gimana, terus awal sukanya gimana, kok bisa cinta gitu"-Yeonjun
"Serius? Di sekolah mu dulu ga ada yang kamu suka atau suka sama kamu kah?"-Soobin.
"Ga ada"-Yeonjun
"KOK BISA?!?!?"-Soobin sambil menggebrak meja.
Seluruh mata tertuju pada Soobin.
"Hehe, maap ges"-Soobin.
"Kok bisa sih?"-Soobin.
"Kamu ganteng loh, masa iya ga ada yang mau"-Soobin
Deg !!
Seketika rasanya jantung Yeonjun berhenti berdetak. *Bukan berhenti, apa ya bahasanya 🥲*
"Ganteng?"-Batin Yeonjun.
"Baru kali ini ada yang muji"-Batin Yeonjun.
"Memangnya dulu di Chicago gimana?"-Soobin.
"Oh kita kalau di Chicago itu bajunya bebas. Kalau ini kan pakai seragam"-Yeonjun.
"Kaget?"-Soobin.
"Iya"-Yeonjun.
"Kayaknya enak ya kalau pake baju bebas"-Soobin.
"Sekarang tinggal sama siapa disini?"-Soobin.
"Aku tinggal sendirian, tapi kalau soal uang dikasih kok"-Yeonjun.
"Ooh, gitu ya"-Soobin.
"Eh ceritain dong di Chicago ada apa"-Soobin.
"Ketemu Peniel btob ga?"-Soobin.
"Ya kaga lah"-Yeonjun.
"Jadi di sana tuh gini . . ."-Yeonjun.
Yeonjun menceritakan bagaimana kehidupannya di Chicago. Sampai tak sadar Soobin mulai kagum dengannya.
"Kagum sama Chicago ya, bukan Yeonjun"-Soobin.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Friend (YEONBIN)
Fiksi PenggemarCerita ini menceritakan tentang Soobin yang memiliki pacar yang hanya perhatian dengan sahabatnya. Soobin merasa bahwa pacarnya ini lebih memiliki waktu untuk sahabatnya. Pada suatu hari ada anak baru bernama Yeonjun dan menjadi teman sebangkunya se...