Cerita ini menceritakan tentang Soobin yang memiliki pacar yang hanya perhatian dengan sahabatnya. Soobin merasa bahwa pacarnya ini lebih memiliki waktu untuk sahabatnya. Pada suatu hari ada anak baru bernama Yeonjun dan menjadi teman sebangkunya se...
Soobin membanting tubuhnya di atas kasur. Ia masih saja memakai handuk di pinggangnya dan belum berpakaian.
Ting
Sepertinya ada notif dari seseorang. Soobin mengecek notifnya. Ternyata dari Jeno
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin sangat senang Jeno mengajaknya untuk malam tahun baruan. Soobin sudah membayangkan bagaimana nanti saat malam tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin berpikir, bagaimana kalau dia bohong? Apakah benar benar akan di hotel berdua?
"Di hotel? Berdua?"-Soobin
"Tanpa pengganggu?"-Soobin.
"Kalau gitu aku mau"-Soobin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Yes, bisa menginap berdua cuma sama Jeno"-Soobin
Soobin tidak tau apa yang Jeno maksud. Soobin hanya tau Jeno mengajaknya ke hotel untuk menginap bersama.
**********
"Wah dia mau"-Jeno.
Jeno langsung menyiapkan beberapa barang yang harus ia bawa untuk menginap bersama Soobin.
"Pake kondom apa jangan?"-pikir Jeno.
"Jangan ah, ga nikmat amat"-Jeno
"Cepat-cepat tahun baru ya, hehe"-Jeno
Jeno menatap foto Soobin yang ada di ponselnya.
"Selamat malam cantikku"-Jeno mengecup foto Soobin lalu tidur.
*********
31 Desember 00.00
Entah apa yang ia lakukan di dalam kamar ini. Ia menyaksikan sahabatnya sendiri diperlakukan seperti hewan.
Tangan Soobin diikat di kepala ranjang. Tidak ada sehelai benang pun yang menutupi tubuhnya. Lehernya pun dicekik. Ia terus berteriak agar Yeonjun menolongnya.
"Jeno berhenti"-Soobin sambil menangis.
Jeno terus saja menggerakkan pinggangnya dengan kasar. Ada sebuah alat yang ikut masuk kedalam holenya. Itu lah yang membuat Soobin sangat kesakitan.
Disana ada Arin juga yang merekam kejadian tersebut.
"Uuuu anak manis, jangan menangis"-Arin.
"YEONJUN TOLONG"-Soobin
Yeonjun tidak tau mengapa dirinya tidak bisa bergerak sama sekali. Dirinya sangat lemas.
"Jeno sakit Jeno"-Soobin.
Tangis Soobin tambah kencang ketika Jeno menggoreskan sesuatu yang tajam di dada Soobin.
"Ini tandanya agar kamu tidak menjadi milik orang lain"-Jeno..
Soobin berusaha memberontak. Bagaimana caranya agar ia terlepas dari Jeno.
"S-soobin . . ."-Yeonjun.
"YEONJUN TOLONG"-Soobin.
"Ah berisik"-Jeno sambil memasukkan ke empat jarinya ke dalam mulut Soobin.
Soobin tidak bisa berteriak lagi. Ia sekarang hanya bisa menangis. Kakinya sudah lemas dan tidak bisa digerakkan lagi.
Sekarang Jeno sudah menyemburkan cairan putihnya di dalam hole Soobin. Ia mencabut miliknya dari sana, namun alat tersebut tidak dicabut. Alat tersebut dipaksa masuk lebih dalam lagi.
"JENO JANGAN!!!"-Soobin.
Soobin memohon kepada Jeno untuk mengampuninya.
"Jeno, keluarin alatnya, aku mohon"-Yeonjun.
Perkataan Yeonjun tidak didengar oleh Jeno. Tiba-tiba Arin mengambil pisau lalu menusukkannya ke dada Soobin. Darah Soobin pun akhirnya muncrat