Cerita ini menceritakan tentang Soobin yang memiliki pacar yang hanya perhatian dengan sahabatnya. Soobin merasa bahwa pacarnya ini lebih memiliki waktu untuk sahabatnya. Pada suatu hari ada anak baru bernama Yeonjun dan menjadi teman sebangkunya se...
"Kamu yang ga tau malu"-Jeno sambil mencubit pipi Soobin.
*********
Film sudah selesai. Sekarang mereka berencana untuk makan bersama.
"Mau makan ayam?"-Jeno.
"Mau"-Soobin.
Mereka menuju tempat makan di mall tersebut.
"Kamu cari tempat duduk gih"-Jeno
"Siap"-Soobin.
"Jeno"-Soobin
"Iya?"-Jeno.
"Aku mau es krim ya"-Soobin
"Iya sayang"-Jeno.
Soobin mencari tempat duduk. Baru saja Soobin duduk, tak lama kemudian Jeno datang.
"Ini dia tuan putri"-Jeno sambil menaruh nampan.
"Eee . . . Ayamnya mana?"-Soobin.
"Ayamnya masih dimasak, nanti di antar kok, sekarang makan eskrimnya aja dulu"-Jeno sambil mengambil ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Soobin berniat memotret makanannya. Tapi sangat sayang kalau pacarnya yang tampan itu tidak difoto dan dimasukkan ke dalam snapgramnya.
Es krim yang Soobin makan sudah habis. Soobin sudah sangat tidak kuat.
"Duh lama"-Soobin.
Panjang umur. Soobin baru saja mengatakannya, tak lama kemudian makanan mereka datang.
Soobin tanpa pikir panjang, Soobin mengambil makanannya. Saat Soobin sedang memisahkan ayam dengan kulitnya, tiba-tiba Jeno memberikan kulit ayamnya secara sukarela.
"Aku tau, pasti kamu pengen kulit ayamnya kan"-Jeno.
"Hehe iya"-Soobin.
"Makasii"-Soobin.
**********
Setelah mereka bersenang-senang, Jeno mengajak Soobin untuk pulang. Soobin memeluk Jeno sambil dibonceng.
"Kamu senang kan?"-Jeno
"Banget"-Soobin.
"Akhirnya bisa jalan sama kamu"-Soobin.
Tiba-tiba telepon Jeno berdering.
"Eh bentar ya"-Jeno
Jeno mengangkat telponnya. Ternyata itu dari Arin.
"Iya Arin?"-Jeno.
"LU KEMANA AJA SIH? GUA DARI TADI CHAT LU TAU GA"-Arin.
"Eh kenapa sih? Gua ga liat chat"-Jeno.
"TEMENIN GUA SEKARANG!!!"-Arin.
Jeno bingung. Dia harus putar balik. Sedangkan rumah Soobin masih sangat jauh.
"Soobin"-Jeno.
"Iya?"-Soobin.
"Kamu turun dulu deh"-Jeno
Soobin turun dari motor Jeno.
"Sayang, maaf banget ya, aku harus putar balik"-Jeno.
"Kenapa?"-Soobin.
"Aku harus temenin Arin"-Jeno
"Tapi ini udah malam, kamu kan bisa anterin aku dulu"-Soobin.
"Maaf ya, aku buru-buru"-Jeno sambil meninggalkan Soobin.
"Ah elah"-Soobin.
"Arin lagi Arin lagi"-Soobin
Soobin mengambil ponselnya. Ia berniat untuk memesan ojek online. Tapi ponselnya mati dan ia tidak membawa power bank.
"Ah emang gua lagi apes kali ya"-Soobin.
Tak lama kemudian hujan turun dengan derasnya. Soobin berlari. Ia buru-buru menuju rumahnya. Sayangnya tidak ada bus atau angkutan umum lainnya. jadi Soobin harus berjalan sampai rumah.
Setelah lama berjalan, akhirnya Soobin sampai rumah juga. Ten yang sedang berbaring di lantai, terkejut melihat Soobin.
"Ya ampun Soobin, kamu kenapa hujan-hujanan? Pacar kamu kemana?"-Ten.
"D-dia . . ."-Soobin sambil menggigil.
"Nih pake dulu handuknya, mas masakin air hangat dulu ya"-Ten
Soobin mengangguk.
"Ini semua gara-gara Arin. Kalau ga gara-gara dia, pasti gua ga kehujanan"-Batin Soobin.