Hari ini adalah hari ujian kenaikan kelas. Soobin berjalan dengan pelan-pelan. Wajahnya sangat pucat dan dia juga memakai masker.
Soobin duduk di kursinya. Ia bersebelahan dengan adik kelas. Yeonjun yang baru datang terkejut melihat Soobin.
"Soobin? Sakit?"-Yeonjun.
Soobin menggeleng.
"Muka kamu pucat"-Yeonjun.
"Gapapa"-Soobin.
"Ini cuma make up kok, ga beneran juga"-Soobin.
Memang benar. Pucat yang dialami oleh Soobin hanya make up. Ia sengaja ber-make up seperti itu agar ia bisa memakai masker. Karena di dalam masker tersebut ada contekannya.
"Make up?"-Yeonjun
Soobin membuka maskernya. Betapa kagetnya Yeonjun melihat contekan disana.
"Waw, bagus"-Yeonjun.
********
Ujian akan segera dimulai. Hanbin, guru yang menjadi pengawas disana heran melihat Soobin pakai masker.
"Lu ngapa pake masker? Corona lu?"-Hanbin.
"Bukan pak, uhuk ! Saya sedang flu"-Soobin.
"Oh, yowes"-Hanbin.
"Jangan pada nyontek ye, ntar kalo nyontek kaga naek Lo pada"-Hanbin sambil membagikan soal.
Soobin sedang menggunakan tak tik menyonteknya. Dan Alhamdulillah, tak tik nya berhasil.
*******
Soobin menghampiri Jeno yang sudah berjanji akan mengantarkannya pulang.
"Yuk, pulang"-Soobin sambil menggandeng tangan Jeno.
"Ayo sayang"-Jeno merangkul Soobin.
"Yes akhirnya bisa pulang bareng sama Jeno"-Batin Soobin
Yeonjun melihat Soobin yang dirangkul Jeno saat pulang. Entah mengapa rasanya sangat sakit. Tiba-tiba saja, tanpa ia sadari, dirinya mengeluarkan air mata.
"Kok aku ga suka ya? Masa cemburu sama pacarnya sahabat sendiri sih? Kita cuma sahabatan"-Batin Yeonjun.
"Yeonjun?"-Hyuk.
"Iya?"-Yeonjun.
"Kamu nangis?"-Hyuk.
"Eh engga"-Yeonjun sambil menyibak matanya
"Kasian prenjon"-Hyuk.
"Eh kamu ngomongin apaan sih"-Yeonjun.
"Gapapa, pulang bareng aku aja yuk"-Hyuk.
Yeonjun mengangguk. Hyuk merangkul Yeonjun agar ia berjalan.
"Kalo suka sama dia, rebut aja"-Hyuk.
"Ah jangan galak ah"-Yeonjun.
"Ga galak kok, demi kebaikan"-Hyuk.
"Ga, aku ga boleh suka sama Soobin"-Yeonjun.
"Eh btw, nanti libur panjang mau kemana?"-Hyuk.
"Pulang ke Chicago lagi"-Yeonjun.
"Ga balik lagi?"-Hyuk.
"Ya balik lagi, kesana cuma mau liat orang-orang rumah aja"-Yeonjun
"Ooh gitu ya"-Hyuk.
"Eh gerimis ga si?"-Hyuk.
Yeonjun mengangguk. Tiba-tiba saja hujan deras.
"Waduh kok tiba-tiba si anjir"-Hyuk.
Yeonjun melihat Soobin yang di turunkan di tengah jalan karena Arin tiba-tiba saja minta di antar pulang karena hujan.
"Jangan lah kamu terus"-Soobin.
"Nanti aku sakit gimana?"-Arin.
"Gua takut geledek plis, nanti kalo gua kesamber geledek gimana?"-Soobin.
"Cuma kesamber kok, ga demam juga kan?"-Arin
"Soobin, kamu kan tau aku punya penyakit"-Arin.
"Ya makanya jadi cewe jangan penyakitan"-Soobin.
"Kok kamu ngomong gitu sih sama Arin?"-Jeno.
"Ayo Arin, ikut aku aja"-Jeno.
"Ayo"-Arin sambil menaiki motor besar milik Jeno.
Jeno meninggalkan Soobin sendirian di jalan.
"HEH, WAH BABI KALI KAU YA"-Soobin.
Benar saja ketakutan Soobin terjadi. Tiba-tiba ada petir yang menyambar sebuah pohon dan membuat dahan pohon tersebut jatuh. Sayangnya Soobin ada dibawahnya. Soobin melihat dahan yang akan jatuh tersebut. Tiba-tiba . . .
"PAPAA !!!"-Soobin.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Friend (YEONBIN)
Fiksi PenggemarCerita ini menceritakan tentang Soobin yang memiliki pacar yang hanya perhatian dengan sahabatnya. Soobin merasa bahwa pacarnya ini lebih memiliki waktu untuk sahabatnya. Pada suatu hari ada anak baru bernama Yeonjun dan menjadi teman sebangkunya se...