25

692 75 6
                                    

Hari ini adalah hari ujian kenaikan kelas. Soobin berjalan dengan pelan-pelan. Wajahnya sangat pucat dan dia juga memakai masker.

Soobin duduk di kursinya. Ia bersebelahan dengan adik kelas. Yeonjun yang baru datang terkejut melihat Soobin.

"Soobin? Sakit?"-Yeonjun.

Soobin menggeleng.

"Muka kamu pucat"-Yeonjun.

"Gapapa"-Soobin.

"Ini cuma make up kok, ga beneran juga"-Soobin.

Memang benar. Pucat yang dialami oleh Soobin hanya make up. Ia sengaja ber-make up seperti itu agar ia bisa memakai masker. Karena di dalam masker tersebut ada contekannya.

"Make up?"-Yeonjun

Soobin membuka maskernya. Betapa kagetnya Yeonjun melihat contekan disana.

"Waw, bagus"-Yeonjun.

********

Ujian akan segera dimulai. Hanbin, guru yang menjadi pengawas disana heran melihat Soobin pakai masker.

"Lu ngapa pake masker? Corona lu?"-Hanbin.

"Bukan pak, uhuk ! Saya sedang flu"-Soobin.

"Oh, yowes"-Hanbin.

"Jangan pada nyontek ye, ntar kalo nyontek kaga naek Lo pada"-Hanbin sambil membagikan soal.

Soobin sedang menggunakan tak tik menyonteknya. Dan Alhamdulillah, tak tik nya berhasil.

*******

Soobin menghampiri Jeno yang sudah berjanji akan mengantarkannya pulang.

"Yuk, pulang"-Soobin sambil menggandeng tangan Jeno.

"Ayo sayang"-Jeno merangkul Soobin.

"Yes akhirnya bisa pulang bareng sama Jeno"-Batin Soobin

Yeonjun melihat Soobin yang dirangkul Jeno saat pulang. Entah mengapa rasanya sangat sakit. Tiba-tiba saja, tanpa ia sadari, dirinya mengeluarkan air mata.

"Kok aku ga suka ya? Masa cemburu sama pacarnya sahabat sendiri sih? Kita cuma sahabatan"-Batin Yeonjun.

"Yeonjun?"-Hyuk.

"Iya?"-Yeonjun.

"Kamu nangis?"-Hyuk.

"Eh engga"-Yeonjun sambil menyibak matanya

"Kasian prenjon"-Hyuk.

"Eh kamu ngomongin apaan sih"-Yeonjun.

"Gapapa, pulang bareng aku aja yuk"-Hyuk.

Yeonjun mengangguk. Hyuk merangkul Yeonjun agar ia berjalan.

"Kalo suka sama dia, rebut aja"-Hyuk.

"Ah jangan galak ah"-Yeonjun.

"Ga galak kok, demi kebaikan"-Hyuk.

"Ga, aku ga boleh suka sama Soobin"-Yeonjun.

"Eh btw, nanti libur panjang mau kemana?"-Hyuk.

"Pulang ke Chicago lagi"-Yeonjun.

"Ga balik lagi?"-Hyuk.

"Ya balik lagi, kesana cuma mau liat orang-orang rumah aja"-Yeonjun

"Ooh gitu ya"-Hyuk.

"Eh gerimis ga si?"-Hyuk.

Yeonjun mengangguk. Tiba-tiba saja hujan deras.

"Waduh kok tiba-tiba si anjir"-Hyuk.

Yeonjun melihat Soobin yang di turunkan di tengah jalan karena Arin tiba-tiba saja minta di antar pulang karena hujan.

"Jangan lah kamu terus"-Soobin.

"Nanti aku sakit gimana?"-Arin.

"Gua takut geledek plis, nanti kalo gua kesamber geledek gimana?"-Soobin.

"Cuma kesamber kok, ga demam juga kan?"-Arin

"Soobin, kamu kan tau aku punya penyakit"-Arin.

"Ya makanya jadi cewe jangan penyakitan"-Soobin.

"Kok kamu ngomong gitu sih sama Arin?"-Jeno.

"Ayo Arin, ikut aku aja"-Jeno.

"Ayo"-Arin sambil menaiki motor besar milik Jeno.

Jeno meninggalkan Soobin sendirian di jalan.

"HEH, WAH BABI KALI KAU YA"-Soobin.

Benar saja ketakutan Soobin terjadi. Tiba-tiba ada petir yang menyambar sebuah pohon dan membuat dahan pohon tersebut jatuh. Sayangnya Soobin ada dibawahnya. Soobin melihat dahan yang akan jatuh tersebut. Tiba-tiba . . .

"PAPAA !!!"-Soobin.

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang