Hari ini Soobin mengantarkan Yeonjun ke bandara. Soobin terus saja menggenggam tangan Yeonjun.
"Soobin, sampe sini aja"-Yeonjun.
"Masa iya kamu mau ikut aku masuk"-Yeonjun
"Heem"-Soobin.
Soobin sudah menahan air matanya dari tadi. Soobin masih belum Melepaskan tangannya.
"Kenapa?"-Yeonjun
Soobin tiba-tiba memeluk Yeonjun sambil menangis.
"Kenapa?"-Yeonjun.
"Kenapa ga kuliah disini aja sih?"-Soobin.
"Maaf ya"-Yeonjun.
"Nanti aku ga ada temennya"-Soobin.
"Kan ada Jeno"-Yeonjun
"Jeno sibuk jadi baby sitter"-Soobin
"Nanti aku sering kesini kok"-Yeonjun.
"Jangan menangis"-Yeonjun sambil mengelus kepala Soobin.
Soobin mengangguk.
"Yaudah sana, nanti kamu ditinggal terbang, kan kalo pesawat ga bisa di berhentiin"-Soobin.
"Iya"-Yeonjun.
"Dadah"-Yeonjun pergi meninggalkan Soobin.
Soobin langsung membalikkan badannya dan pulang. Ia tidak mau melihat Yeonjun naik ke dalam pesawat lalu kembali menangis. Sementara Yeonjun di dalam pesawat masih memikirkan Soobin.
"Nanti kalau dia kesepian gimana ya?"-Yeonjun.
"Nanti siapa yang ngajakin dia main ya?"-Yeonjun.
Sampai tak sadar dia menangis. Ia melihat ke jendela dan berharap bisa melihat Soobin. Namun Soobin sudah pulang.
Sekarang kita kembali ke Soobin. . .
Soobin sedang menangis di dalam taksi. Supir taksi pun heran mengapa anak ini terus menangis.
"Kenapa dek? Diputusin ayang?"
"Kepo"-Soobin.
"Yaudah dek, ntar juga dapet penggantinya, orang mah banyak yang mau sama kamu. Santai aja"
"Heem"-Soobin.
********
24 jam kemudian . . .
Soobin turun dari kamarnya. Ia baru saja bangun tidur siang.
"Berita apaan itu pa?"-Soobin.
"Pesawat jatoh"-Minhyuk.
"HAH?!?!"-Soobin.
"Kenapa?"-Minhyuk
"Beritanya kapan?"-Soobin.
"Kemaren"-Minhyuk.
"Demi penguasa bumi dan surga?"-Soobin.
Minhyuk mengangguk.
"Kenapa?"-Minhyuk.
"Y-yeonjun"-Soobin.
"Yeonjun kenapa?"-Minhyuk.
"Yeonjun kan kemarin ke Chicago"-Soobin.
"Jangan-jangan . . ."-Minhyuk
"HUWAAA!!! PAPAAA!!!"-Soobin memeluk Minhyuk sambil menangis
"Menantu aku"-Minhyuk ikut menangis.
Soobin langsung mengambil ponselnya dan menelpon Yeonjun. Ponselnya tidak aktif.
"Ga aktif"-Soobin.
"Jangan² beneran"-Minhyuk.
Soobin kembali menangis. Soobin menangis sekitar 4 jam. Matanya sudah tidak bisa terbuka karena menangis. Tiba-tiba ada nomor yang tidak dikenal menelponnya.
"Siapa ini?"-Minhyuk.
"Ga tau, penagih utang kali"-Soobin.
"Ini angkat dulu"-Minhyuk.
"Heem"-Soobin.
"Hello?"-Soobin
Siapa ya yang tiba-tiba nelpon Soobin?
Tunggu kelanjutannya

KAMU SEDANG MEMBACA
New Friend (YEONBIN)
FanfictionCerita ini menceritakan tentang Soobin yang memiliki pacar yang hanya perhatian dengan sahabatnya. Soobin merasa bahwa pacarnya ini lebih memiliki waktu untuk sahabatnya. Pada suatu hari ada anak baru bernama Yeonjun dan menjadi teman sebangkunya se...