21

734 81 7
                                    

Yeonjun sekarang akan berangkat sekolah. Dengan senang hati Minhyuk mengantarkan Yeonjun ke sekolah.

"Yeonjun"-Minhyuk.

"Iya om?"-Yeonjun.

"Kalau boleh jujur, saya suka sama kamu"-Minhyuk.

Yeonjun terkejut. Padahal semalam itu cuma bercanda.

"Jangan kaget"-Minhyuk.

"Bukan suka itu maksud saya"-Minhyuk.

"Terus maksudnya apa om?"-Yeonjun.

"Maksudnya saya suka sikap kamu sama Soobin, ya saya harap kamu yang jadi suaminya Soobin"-Minhyuk.

"Karena saya sangat sangat yakin kalau Soobin akan sangat bahagia kalau sama kamu daripada dengan Jeno"-Minhyuk

"Kan kita berteman udah lama om"-Yeonjun.

"Kalau Soobin bahagia sama saya ya karena kan kita udah berteman lama, saya juga sangat bahagia berteman dengan Soobin"-Yeonjun

"Iya, sayangnya kalian cuma berteman"-Minhyuk.

"Eh udah sampe nih, hati-hati ya"-Minhyuk.

"Iya om, terima kasih banyak"-Yeonjun.

Yeonjun turun dari mobil. Lalu ia pergi meninggalkan Minhyuk disana. Minhyuk menatap Yeonjun yang sudah jauh.

"Kalau Soobin ga sama Jeno, akan aku pastikan anak itu yang harus sama Yeonjun"-Minhyuk

*******

Bel pulang berbunyi. Yeonjun keluar dari kelasnya. Tiba-tiba saja tangannya di tarik oleh seseorang yang tidak ia kenal. Sepertinya itu anak IPS temannya Jeno.

Tangannya ditarik sampai ke rooftop. Saat sampai ia disana, orang tersebut mendorong Yeonjun hingga terjatuh. Yeonjun menatap orang-orang disekitarnya. Ada Jeno dan Arin juga.

"Gimana? Enak semalam?"-Jeno.

"Apa yang enak?"-Yeonjun.

"Ga usah pura-pura polos deh lu, lu abis pake Soobin kan?"-Jeno.

"Ngga kok"-Yeonjun

"Lu pikir gua ga tau?"-Jeno.

"Lu emang ga tau apa-apa"-Yeonjun.

Jeno menarik kerah baju Yeonjun.

"Enak kan semalam? Enak kan nyicipin pacar orang?"-Jeno

"Kenapa? Lu ga pernah ya nyicipin pacar sendiri? Iri? kasihan. Ya lagian lu mainnya sama temen lu, jadi ya ga pernah make pacar sendiri deh"-Yeonjun menjawab dengan santainya.

Jeno memukul wajah Yeonjun.

"Kenapa? Tersinggung?"-Yeonjun.

"Gua ga tersinggung kok, tapi gua ga suka kalau ada orang yang nyentuh pacar gua selain gua"-Jeno.

"Dan lu, udah seenaknya pake Soobin"-Jeno.

"Tau darimana?"-Yeonjun.

"Pertama, ayahnya Soobin suruh lu buat nginep di rumahnya, kedua, Soobin suruh lu buat tidur disamping dia. Dari situ kalian melakukan itu kan"-Arin.

"Terus kalian percaya sama wanita ini?"-Yeonjun

Mereka yang ada disana mengangguk.

"Gua selalu percaya sama Arin, why? Arin ga pernah bohong sama gua"-Jeno

"Duh Jeno Jeno"-Yeonjun.

"Kalo jadi lu sih, gua ga bakal percaya"-Yeonjun.

"Urusannya udah kelar kan? Gua mau pulang"-Yeonjun

Yeonjun bangkit. Lalu ia melangkahkan kakinya untuk keluar dari rooftop. Tiba-tiba ia menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap Jeno.

"Begini ya, gua cuma temenan sama Soobin. Kita sahabatan. Adil dong buat kalian. Lu punya sahabat, Soobin juga punya sahabat. Gua yakin kalian saling sayang, kalau lu mau tetap sama Soobin, jangan percaya apa kata orang"-Yeonjun.

"Paham kan?"-Yeonjun.

"Maksud lu gua pembohong?"-Arin.

"Bukan pembohong, lebih ke adu domba aja"-Yeonjun sambil pergi meninggalkan mereka.

"Lu percaya sama dia?"-Arin.

Jeno mengedikkan bahunya.

"Yeonjun bohong tuh, lu percaya kan sama gua?"-Arin.

"Iya, gua percaya kok sama lu"-Jeno.

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang