67

629 66 4
                                    

2 tahun kemudian . . .

Sudah 2 tahun pernikahan mereka masih saja romantis. Soobin sekarang makin bucin kepada Yeonjun. Yeonjun pun demikian. Namun berbeda dari pasangan pada umumnya. Jika pasangan pada umumnya istri lebih cerewet, maka ini kebalikannya. Suaminya yang lebih cerewet daripada istrinya.

"Kadang aku merasa sangat pusing ketika Yeonjun sedang mengoceh"-Soobin.

"Sebenarnya istrinya itu yang mana?"-Hyuk.

"Soobin sebenarnya sangat beruntung memiliki suami yang perhatiannya berlebihan seperti itu, namun aku sering sekali mendengar teriakkan Soobin karena pusing mendengar ocehan Yeonjun. Teriakannya seperti ini "AAAAAAAAA BERISIK!!!" Ya seperti itu teriakannya. Sepertinya psikiater ini juga sudah mulai harus ke psikiater juga 🤔"-Minhyuk

Itu adalah isi hati para orang-orang terdekat Yeonjun selama 2 tahun ini.

13.00

Soobin ada di rumah sakit tempatnya bekerja sekarang. Ia menelpon Yeonjun untuk minta dijemput.

"Yeonjun, nanti jemput aku ya, kepala aku pusing"-Soobin.

"Iya sayang, nanti aku jemput"-Yeonjun.

"Iya, jam 4 aku tunggu ya"-Soobin.

"Iya siap"-Yeonjun.

Yeonjun pulang dari restorannya. Dia baru saja membuka cabang restorannya yang ke 14. Yeonjun sekarang sudah menjadi pengusaha sukses dan pemilik restoran terkenal. Restorannya sudah menyebar dimana mana. Siapa yang tidak kenal Yeonjun? Pemilik restoran "ENAK CHOI👍🏻"

Yeonjun sekarang sudah sampai di rumah. Niatnya dia mau istirahat dulu menunggu jam 4, namun sekarang ia malah ketiduran karena saking capenya.

Sementara di sisi lain . . .

Soobin sudah 50 kali menelpon Yeonjun. Namun tidak kunjung diangkat. Kepalanya sudah sangat pusing. Mungkin karena pasien yang berkonsultasi kepadanya hari ini sangat banyak.

"Aduh kemana si???"-Soobin

"Soobin belum pulang?"-Hyunsik.

"Udah kok, yang ini cuma kembarannya aja, ya udah tau belum pulang pake nanya"-Soobin.

"Hehe, iya juga ya"-Hyunsik.

"Ayo, saya antar"-Hyunsik.

"Ikut kaga ya? Ikut aja lah biar cepet tidur"-batin Soobin.

"Iya ayo"-Soobin.

Hyunsik mengantarkannya pulang. Sebenarnya Hyunsik bisa saja meninggalkannya. Namun ia merasa iba karena wajah Soobin sudah sangat pucat.

"Kamu lagi sakit kah?"-Hyunsik.

"Kayaknya sih, udah 2 hari ini kepalaku pusing banget"-Soobin.

"Mungkin kamu stres atau beneran sakit"-Hyunsik.

"Haha, bisa jadi sih"-Soobin.

"Udah sampe nih"-Hyunsik memberhentikan mobilnya di depan rumah Soobin.

"Terima kasih ya dok, titip salam ke om Ilhoon ya"-Soobin.

"Iya, titip salam aja ya, jangan titip hati"-Hyunsik.

"Iya dok hehe"-Soobin dengan senyum tertekannya.

Soobin langsung masuk ke dalam rumah karena dia sudah sangat pusing dan ingin cepat-cepat merebahkan tubuhnya.

"Aku pulang"-Soobin.

Soobin mendengar suara dengkuran. Ia melihat Yeonjun sedang tidur di atas sofa.

"Astagfirullahaladzim, di suruh jemput malah tidur"-Soobin.

Soobin mengambil ponsel Yeonjun dan membukanya

"Kan, bisa bisanya ga bangun juga padahal udah ditelpon 50 kali"-Soobin.

Soobin langsung melepaskan jasnya dan menyabet Yeonjun dengan jasnya.

"HEH!!"-Soobin.

Yeonjun terkejut. Ia langsung bangun dari tidurnya.

"Eh Soobin, kamu udah pulang? Dianter sama siapa?"-Yeonjun.

"Kepo"-Soobin.

"Soobin maaf, tadi aku ketiduran, soalnya aku cape banget. Sumpah"-Yeonjun.

"Iya iya"-Soobin.

"Sekarang kamu mau apa?"-Yeonjun.

"Bikinin aku sesuatu yang anget anget dong, kepala aku pusing banget"-Soobin.

"Bentar ya"-Yeonjun.

Yeonjun langsung beranjak dari tempatnya dan membuatkan Soobin teh hijau hangat.

"Ini yang mulia"-Yeonjun.

"Hehe, makasiii"-Soobin.

"Makin sayang deh"-Soobin.

Soobin meminum tehnya. Ia tiba-tiba saja merasa perutnya bergejolak seperti ingin muntah.

Benar saja, Soobin lari ke kamar mandi dan muntah. Tubuhnya menggigil.

"Soobin, kamu sakit?"-Yeonjun.

"Kok tiba-tiba aku meriang ya"-Soobin

"Meriang?"-Yeonjun.

"Merindukan kasih sayang"-Soobin

"Yeuh"-Yeonjun.

"Bercanda hehe"-Soobin.

"Kamu beneran sakit?"-Yeonjun.

"Hooh"-Soobin.

"Istirahat aja yuk"-Yeonjun.

Soobin mengangguk.

"Aku ganti baju dulu sebentar"-Soobin.

Setelah Soobin mengganti pakaiannya, ia akhirnya bisa tidur. Yeonjun tidak mau mengganggu Soobin yang sedang sakit. Ia lebih baik tidur di sofa yang ada di kamar.

Pukul 10 malam, Soobin terus saja menggigil. Dia benar-benar meriang.

"Soobin, kamu gapapa?"-Yeonjun.

"Yeonjun, dingin banget"-Soobin.

"Mau minum obat?"-Yeonjun.

"Mau peluk aja, ini ga terlalu parah kok"-Soobin.

"Umumu, manja kali dia ges"-Yeonjun.

Yeonjun merebahkan tubuhnya. Ia langsung memeluk Soobin dan mengecup kepalanya.

"Good night my prince"-Yeonjun

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang