59

601 64 9
                                    

Beberapa tahun kemudian . . .

Tahun demi tahun sudah dilewati. Soobin belum pernah bertemu Yeonjun sejak ia pergi ke Chicago. Begitu pun juga Yeonjun. Yeonjun pikir Soobin akan melupakannya.

Yeonjun membeli cincin untuk Soobin. Ia berniat kesana untuk melamar Soobin secara tiba-tiba. Sesuai dengan yang ayahnya bilang, jika dia sudah sukses, dia baru bisa rebut Soobin.

Ponsel Yeonjun hilang beberapa bulan yang lalu. Jadi dia tidak bisa mengabari Soobin lewat pesan singkat. Dan yang lebih parahnya lagi ia lupa nomor telepon Soobin. Dan lebih parah parahnya lagi, Yeonjun lupa semua password sosial medianya. Dan lebih lebih parah parahnya lagi, plot itu Soobin mengabarkan kepada Yeonjun bahwa ia akan tunangan bersama Jeno dan dia meminta Yeonjun untuk datang dan menyaksikannya.

"Eh tapi Soobin dimana ya?"-Yeonjun.

"Rumah sakit apa ya namanya"-Yeonjun.

"Rumahnya masih disana kah?"-Yeonjun.

Yeonjun cepat-cepat menaiki pesawat. Ia sudah tidak sabar bertemu Soobin.

"Soobin, tunggu aku disana lalu mari kita menikah"-Yeonjun.

*********

Soobin merapikan meja kerjanya. Ia bersiap-siap untuk pulang dijemput oleh Jeno. Di atas meja Soobin terdapat papan nama yang bertuliskan dr. Choi Soobin SpKJ. Selain papan nama tersebut, ada juga foto prewedding Soobin dengan Jeno. Beberapa hari lagi mereka akan menikah.

"Ih Jeno ini kemana? Kok aku telpon ga diangkat?"-Soobin.

Soobin sudah menelpon Jeno berkali-kali, karena Jeno sudah janji dengan Soobin bahwa Jeno akan menjemputnya pulang.

"Kenapa Soobin?"-Jeno.

"Kamu lupa ya? Katanya mau jemput"-Soobin.

"Maaf, tadi Arin minta tolong, jadi aku ga bisa jemput"-Jeno.

"Arin lagi Arin lagi, calon istri kamu itu aku atau Arin?"-Soobin

"Maaf Soobin, besok ya"-Jeno.

"Ga tau, aku udah males"-Soobin mematikan telponnya.

Soobin sudah sangat badmood. Tiba-tiba saja ada pasien yang baru masuk.

"Maaf, jam praktek saya sudah habis, kalau mau konsultasi bisa dengan dokter yang selanjutnya"-Soobin.

"Tapi saya maunya konsultasi sama kamu"

Soobin terdiam. Suaranya seperti tidak asing.

"Sepertinya kamu yang harus konsultasi deh"

Soobin masih terdiam. Ia mengenal suara ini.

"Jangan badmood lagi ya"

Daripada penasaran, Soobin menoleh ke asal suara. Ternyata . . .

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang