26

734 69 9
                                    

"lu ngeliatin apa sih?"-Hyuk.

"Itu, dia di turunin, kasian"-Yeonjun..

"Gih, samperin"-Hyuk.

"Kesempatan"-Hyuk.

"Ga ah"-Yeonjun.

"Sana"-Hyuk.

Hyuk mendorong Yeonjun agar ia bisa pulang bersama Soobin. Yeonjun pelan-pelan menghampiri Soobin. Ia berjalan di tempat yang tidak terkena air hujan.

JEGER !!!

*Ceritanya suara geledek*

Soobin refleks berteriak. Soobin benar-benar sangat takut sekarang. Hujan begitu deras. Petir pun begitu kuat. Sampai-sampai memotong dahan pohon sampai terjatuh. Sayangnya Soobin ada di bawah pohon tersebut.

"PAPAAA!!"-Soobin.

"SOOBIN"-Yeonjun.

Yeonjun memeluk Soobin lalu mendorongnya. Yeonjun memang mendorongnya agar Soobin tidak tertimpa dahan pohon tersebut. Namun sayangnya kaki Yeonjun yang tertimpa dahan pohonnya.

"Yeonjun"-Soobin.

"EH TOLONGIN"-Yeonjun.

"Hah, iya iya"-Hyuk.

Hyuk lari ke arah Yeonjun.

"Bang bantuin gua juga ya"-Hyuk.

"Hooh"-Soobin

Hyuk dan Soobin mengangkat dahan pohon tersebut. Soobin langsung menggendong Yeonjun.

"Eh mau kemana?"-Hyuk.

"Aku antar, yeonjun pulang ya, makasih banyak udah bantuin"-Soobin.

Hyuk mengangguk.

"Wah mantep, malah dia yang digendong"-Hyuk.

********

Soobin mengantarkan Yeonjun sampai ke kostannya.

"Masih sakit?"-Soobin.

Yeonjun mengangguk.

"Aduh, maaf ya"-Soobin.

"Eh gapapa kok, kamu ga salah"-Yeonjun.

"Btw, aku berat ya?"-Yeonjun.

"Engga kok"-Soobin.

"Oh iya, mau ganti baju ga?"-Yeonjun.

"Boleh"-Soobin.

"Sebentar"-Yeonjun.

Yeonjun memilih baju mana yang bisa dipakai oleh Soobin.

"Nih pake ini aja"-Yeonjun.

Yeonjun berbalik. Ternyata Soobin tidak ada.

"Soobin?"-Yeonjun.

Yeonjun mencari kemana Soobin pergi. Ternyata Soobin sedang melihat-lihat kamar kostnya Yeonjun.

"Kamu ngapain?"-Yeonjun.

"Kamu punya kulkas yang ada dispensernya"-Soobin.

"Hehe iya, itu bisa keluar es batu juga"-Yeonjun.

"Wah, aku ga punya loh"-Soobin.

"Ini ganti baju dulu"-Yeonjun.

"Kostannya elit bat anjir"-Soobin.

"Eh kamar mandinya dimana?"-Soobin.

"Oh disini"-Yeonjun sambil menggeser cermin besar yang ternyata adalah pintu.

"OMAYGAT, Nora beut gua"-Soobin.

Sembari menunggu Soobin yang sedang ganti baju, yeonjun membuatkan Soobin teh manis hangat.

Setelah lama, akhirnya Soobin keluar tanpa memakai celana.

"Jun"-Soobin.

"I-iya?"-Yeonjun.

"Kamu ngasih baju doang"-Soobin.

"Oh iya lupa"-Yeonjun.

Yeonjun mengambil celana pendek dan memberikannya kepada Soobin.

"Nah gini"-Soobin.

Celananya untung saja sangat pas. Walaupun saat Soobin duduk, celananya terangkat dan memperlihatkan paha putihnya.

Soobin duduk di sebelah Yeonjun di atas sofa yang berwarna coklat.

"Ini empuk banget njir"-Soobin sambil sedikit melompat.

"Di rumah kamu ga empuk kah?"-Yeonjun

"Empuk kok"-Soobin.

"Ini teh nya, diminum dulu"-Yeonjun.

"Iya makasih"-Soobin.

"Kakinya masih sakit?"-Soobin.

"Ya lumayan"-Yeonjun.

Soobin menatap Yeonjun. Begitu juga dengan Yeonjun. Ia juga menatap Soobin. Yeonjun mendekatkan dirinya ke Soobin. Soobin yang tau maksudnya pun mendekatkan dirinya kepada Yeonjun.

Mereka makin dekat. Sekarang hidung mereka sudah bersentuhan. Jarak mereka sangat dekat, sampai-sampai masing-masing dari mereka bisa merasakan nafas mereka. Mereka semakin dekat. Bibir mereka tinggal 1 cm lagi bersentuhan. Dan . . .

New Friend (YEONBIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang