3 (REVISI)

13.8K 1K 18
                                    

" Bagaimana ini? Kenapa ia berubah? Apa yang telah kau berikan kakak?!". Tanya beruntun seseorang, jika mendengar suaranya, ia merupakan seorang wanita.

Sedangkan sang lawan bicara hanya diam.

" Atau...kakak mulai jatuh hati padanya ya?". Selidik wanita itu.

" Jangan macam-macam, aku sibuk jadi kedepannya aku tak akan menemuimu."Ucap orang itu yang langsung menghilang dari harapan wanita muda itu.

" Ck sial."

...........

" Bunuh dia!".

" Bunuh wanita jahanam itu!".

" Bunuh!".

" Bunuh!".

" Ti..tidak...jangan...jangan...bukan..bukan dia...tidak..tidak...itu...itu...bukan...akh!!". Teriak Hideki dari tidurnya.

Ia tak tahu kenapa, tapi yang jelas mimpi itu seperti nyata.

" Akh! Ada apa denganku? Dan kenapa? Kenapa wajah gadis siapa itu ada di mimpiku?".

............

Keesokan harinya, seperti biasa mereka melanjutkan aktifitasnya kecuali Hideki.

Sedari tadi ia sering melamun memikirkan mimpi nya tadi malam.

Seakan mimpi itu nyata, entah kenapa membuat hatinya sakit, antara sedih dan penuh sesal.

" Ada apa denganku ya Tuhan." Ucap nya dengan sedikit frustasi.

..........

" Selamat pagi Nona."

" Yah...selamat pagi Kecil...". Balas Sloane dengan nada malas.

Sistem hanya diam karena sudah terbiasa dengan sifat kemalasan dari Nona nya itu.

Sloane hanya menatap sekelilingnya dengan malas.

" Guru, anda sudah bangun?". Tanya seorang wanita muda dari arah luar.

" En."

Segera, wanita muda yang tak lain adalah pelayan Sloane masuk dengan beberapa pelayan lainnya.

" Saat nya anda mandi Guru."

" En."

Empat pelayan pun hanya memakluminya karena setelah kejadian itu, Guru nya atau Nona mereka menjadi sangat pemalas.

Bahkan mereka tak lagi, melihat tindakan Nona mereka yang terlalu berlebihan untuk menarik hati Tuan Besar dan para Tuan Muda Oxley.

Mereka juga tak melihat ekspresi gembira setelah mendengar kabar mengenai kepulangan Tuan Besar Oxley.

Zuri yang merupakan pelayan senior di antara pelayan Sloane lainnya pun segera mempersiapkan segalanya.

" Semua telah siap Guru."

" Baiklah...". Dengan gerakan malas, Sloane melangkah menuju tempat pemandian.

..........

Sedangkan di kediaman Bulan, di mana Nona Kedua tinggal sedikit berantakan.

Siapa lagi jika bukan Juniper yang melakukannya. Setelah mendengar bahwa Sloane dipindahkan di kediaman yang selama ini ia ingin kan membuat hatinya marah dan kesal.

Dengan pelan, para pelayan pribadi Juniper membersihkannya dengan perlahan.

Meski mereka tahu bahwa Juniper adalah orang yang baik tapi tidak bisa dipungkiri jika Juniper merupakan sosok yang tempramental dengan bertopeng wajah ramah.

Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang