Setelah pertemuannya dengan Jarrel, Sloane ingin pergi ke suatu tempat.
" Anda baik-baik saja Nona?". Tanya As kepada Sloane.
" Tentu, kau mengkhawatirkan ku ya."
" Ah...itu...".
" Terima kasih As, kau selalu ada untukku. Sebelum bertemu dengan yang lain, kau selalu saja membantu ku.".
Ya Sloane masih ingat, kala hanya As pelayan pria yang ia miliki.
Bahkan As tidak takut untuk mencuri beberapa makanan di dapur kediaman demi dirinya.
Padahal itu tidak perlu, di kehidupan dulu bahkan ia bisa tidak makan berbulan bulan.
As yang mendengar penuturan Nona nya hanya diam.
Entah kenapa ia ingin menangis saat ini juga.
" Jika kau ingin menangis maka menangis lah.". Ucap Sloane yang kembali melanjutkan jalannya.
" Sa-saya tidak menangis Nona.". Elak As.
Lantas Sloane tertawa kecil dan itu membuat As merasa terpesona.
Ia tahu bahwa perasaannya ini salah, tapi bolehkah ia memiliki perasaan terlarang ini?.
Sloane kemudian berhenti tertawa, lalu ia tersenyum.
" As, entah itu pria atau wanita, mereka tetaplah manusia. Manusia tidak bisa disamakan dengan benda mati yang jika dibanting akan berteriak sakit atau menangis."
" Manusia kadang kala bisa menangis, tertawa, bahagia atau bahkan merasa jenuh. Tapi itu lah yang membuat manusia spesial di antara makhluk lainnya."
" Manusia bisa melakukan pemberontakan atas perintah yang ia tak suka bahkan manusia juga bisa menunjukkan rasa tidak suka nya secara terang-terangan."
" As, kau juga seorang manusia, tidak perduli siapa kamu atau apa kasta mu. Kau adalah kau, hidup mu hanya milikmu.". Setelah mengatakan itu Sloane kembali berjalan.
Sedangkan As, pria itu terdiam.
Di sini, tepatnya di relung hatinya entah kenapa merasa hangat dan tenang.
Dengan senyum As berjalan di belakang Sloane.
" Anda sangat puitis Nona."
" Ha...ha...ha...benarkah? Tapi itu kenyataannya. Hidup itu harus memilih, jika kau tidak memilih maka itu lah pilihan mu. Jadi....aku memilih untuk bebas."
Sistem lantas terdiam, ia mengerti perasaan Nona nya ini.
Ia berharap, di kehidupan selanjutnya Nona nya akan bahagia dan juga ia berharap di kehidupan selanjutnya ia ingin selalu di sisi Nona nya.
Meski tak lama waktu yang ia lalui bersama Nona nya.
Entah kenapa sangat membekas di dirinya.
Benar kalimat itu, yang mana mengatakan bahwa pertemuan yang singkat juga bisa memberikan kenangan yang hebat.
.........
" Ini tempat apa Nona?". Tanya As ketika ia sampai di sebuah bangunan yang terlihat buruk.
" Tempat yang spesial tentunya.". Jawab Sloane sembari tersenyum lebar tapi entah kenapa senyumnya itu terkesan dingin dan kejam.
Dengan langkah tegas dan anggun, Sloane memasuki bangunan tersebut tentu saja diikuti As dibelakangnya.
Srekkk
Tap
Tap
Tap" As, kau tunggulah di sini!".
" Tapi Nona..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah Berubah
Romance" Di kehidupan selanjutnya, aku benar benar tak ingin mengenal kalian semua."