Di sisi lain, Sloane turun dari kereta dengan tuntunan Mathew.
" Ayah akan bertemu Raja terlebih dahulu. Kau bisa menunggu di sana ok. Jika ada apa-apa, kamu bisa panggil ayah."
" Em."
Setelah mendengar jawaban putrinya, Mathew sangat puas meski hanya gumaman saja tetapi sudah membuat hati Mathew senang.
Setelah itu Mathew segera masuk ke dalam ruang kerja Raja Leroy.
Sloane sendiri menatap sebentar kemudian tak berapa lama ada seorang pelayan tua yang menemui nya.
" Salam Lady, saya adalah bawahan dari Yang Mulia Raja."
" Baik."
" Mari saya antar ke tempat tunggu Lady."
" Terima kasih."
Pelayan tua itu tersenyum haru, yah seperti biasa.
Dengan langkah pelan Sloane mengikuti pelayan tua itu beserta para pelayannya.
Dan tak sengaja ia bertemu dengan dua orang yang ia yakini adalah Pangeran dan Putri Kerajaan X.
" Dia adalah Putra Mahkota dan Putri Kedua Nona." Ucap Zuri pelan tetapi masih bisa di dengar oleh dua orang itu.
" Salam Putra Mahkota dan Putri Kedua." Ucap Sloane dengan membungkukkan badannya.
" Salam juga Lady Oxley." Balas Putri Kedua dengan lembut.
Sedangkan Aarav ia masih diam, apa yang terjadi kepada gadis nya itu, pikirnya.
Dengan pelan, Putri Kedua memegang lengan Aarav.
" Salam juga Lady Oxley.". Balas Aarav setelah terdiam cukup lama.
" Anda mau kemana Lady?". Tanya Putri Kedua.
" Saya akan bertemu dengan Yang Mulia Raja, dan diminta menunggu." Balas Sloane dengan sopan.
Ia masih belum bisa menentukan arah di mana Putri Kedua berada jadi tanpa ia sadari ia malah menatap Aarav.
" Nona Muda, Putri Kedua di arah sini." Ucap Zuri sembari menggeser tubuh Sloane.
" Ah, maaf atas ke tidak nyaman nya Putra Mahkota dan Putri Kedua."
" Ah, tidak apa-apa Lady."
" Jika begitu saya permisi."
" Tentu."
Setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanannya.
" Apa yang terjadi kepada Lady Oxley?". Gumam Putri Kedua.
Aarav juga bingung tetapi ia hanya diam.
........
" Jadi..."
" Akan ada perang mungkin 3 bulan lagi." Balas Mathew.
" Kau yakin Jendral? Bukan kah kau bilang waktu itu ini merupakan perangkap."
" Yakin, memang ini adalah perangkap. Fokus penyerangan mereka adalah di wilayah timur."
" Jangan bilang bahwa.."
" Benar Yang Mulia, mereka mengincar tambang itu. Dan juga mereka sudah menyebarkan rumor mengenai penyakit yang akan membuat wilayah timur kacau."
" Baiklah, kita akan mengadakan rapat untuk itu dan...ajak Pangeran Pertama bersama mu."
" Anda yakin Yang Mulia?".
Bagaimana Mathew tidak bertanya seperti itu, pasalnya Pangeran Pertama adalah orang yang paling penting di benua ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah Berubah
Romance" Di kehidupan selanjutnya, aku benar benar tak ingin mengenal kalian semua."