10(REVISI)

9.9K 849 12
                                    

" JUNIPER!". Teriak Hideki.

Tak berselang lama Mathew menampar pipi Juniper.

" APA KAU INGIN MEMBUNUH PUTRIKU HA?!". Teriak Mathew.

" Ayah hentikan, Juniper juga kesakitan." Ucap Garvin.

Arthur yang ingin menampar Sloane pun dihentikan oleh Qibo, entah pria itu datang sejak kapan.

" Lepaskan tangan ku sialan!". Ucap Arthur dengan marah.

" Tidak perduli siapa anda, jika Tuan Muda berani bermain fisik kepada Nona saya, saya pastikan anda akan menderita." Ucap Qibo dengan datar.

" Putriku...putriku...kau baik-baik saja? Ada yang terluka? Coba ayah lihat...". Sebelum Mathew menyentuh sloane sudah terlebih dahulu di tangkis Sloane.

" Pu...putriku...."

Mathew benar-benar khawatir sekarang, bagaimana tidak? Kondisi putrinya sangat mengkhawatirkan.

Ingin sekali Mathew memeluk putri kecilnya itu, tetapi tetap saja para pelayan putrinya menghalangi semua.

Ia tidak tahu sejak kapan semua pelayan putrinya yang seharusnya berada di luar sudah masuk ke dalam.

" Hiks...hiks...aku...aku...tidak tahu apa yang terjadi, tetapi saudari kenapa kau? Kenapa kau menggores lenganku...hiks..". Isak Juniper.

Arthur dan Garvin semakin marah mendengar penuturan Juniper.

" Kau benar-benar pembawa sial". Ujar Arthur marah.

" Tarik kata-kata mu itu kak." Ucap Tiger, ya untuk pertama kalinya Tiger berbicara untuk Sloane.

" Kau?".

" Apa kau tak lihat? Bahwa di makanan Sloane ada racunnya?". Ucapnya, ia memang hanya diam, tapi ia melihat betul gerak-gerik sloane.

Ia sempat mengerutkan kedua alisnya, ketika ekspresi Sloane sedikit berubah dan juga ia melihat seringai kecil dari Juniper.

" Racun?". Tanya Garvin penasaran, ia memang marah dengan Sloane yang sudah mencelakai Juniper sekian kalinya tapi ia juga merasa bahwa situasi ini sedikit aneh.

" Benar, kalian juga tahu bukan? Jika Nona kalian terkena racun." Tanya Tiger kepada para pelayan Sloane.

Mereka hanya dia kecuali Sky, tapi Sky tahu bukan saat nya untuk menanyakan.

Mereka yang mendengar bahwa para pelayan Sloane tahu pun menatap mereka dengan pandangan berbeda-beda.

Seperti Mathew, Hideki, dan Elwin yang menatap mereka tajam dan penuh tanda tanya.

Garvin yang menatap mereka rumit dan bingung.

Arthur yang juga menatap mereka antara bingung, rumit, dan tajam.

Tiger? Entahlah apa yang dia pikirkan. Tiger adalah orang yang sulit di tebak. Ia dan Nox sama.

Juniper? Ia terkejut, apakah Sloane sengaja, pikirnya.

Sloane sendiri hanya diam, entah apa yang sedang dirasakannya.

Yang jelas itu sangat buruk, racun yang diberikan Juniper merupakan racun yang mengandung halusinasi berat.

Meski Nox sudah terbiasa dengan racun tapi tubuh Sloane berbeda.

Maka dari itu, Nox meminta sistem nya untuk segera menetralisir racun tersebut.

Ia berpikir bahwa Juniper adalah gadis gila tapi jika dibanding dengan dirinya maka ia jauh lebih gila.

Sedangkan sistem segera menetralisir racun tersebut. Ia mengutuk protagonis wanita itu.

Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah BerubahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang