Sesampainya di kediaman....
" No-na Sulung.". Ucap Ken, sang kepala pelayan pun terkejut mendapati sang Nona Sulung yang berantakan.
Gaun yang basah serta rambut yang tidak tertata rapi.
Tidak hanya Ken, bahkan beberapa pelayan yang lewat pun juga sama terkejutnya.
Apalagi sekarang posisi Sloane sudah diakui oleh Mathew dan kelima putra nya semakin membuat semua pelayan menjadi hormat.
Tapi Sloane hanya acuh, ia berjalan lurus yang diikuti oleh As yang setia berdiri di belakang Sloane.
Ken tentu tahu bahwa masalah ini pasti karena rumor buruk itu, ia segera berlari untuk memberitahukan ini langsung ke majikannya yang masih di istana.
Tentu saja melalui salah satu orang Mathew.
Di lain tempat,
" Ha...ha..ha...seharusnya aku melihat itu secara langsung, bukan kah begitu Sea?".
" Benar Nona, dan tadi Nona Sulung terlihat berantakan."
" Itu memang pantas dia dapatkan, yah...ini masih awal Sloane, aku akan membuat dirimu lebih menderita lagi, tidak masalah jika saat ini semua orang berpihak padamu tapi aku pastikan..bahwa aku lah yang akan tertawa pada akhirnya.". Ucap Juniper dan kembali melanjutkan di dalam hatinya.
........
" No-nona!". Ucap Sky saat melihat majikannya berantakan.
Ia segera menghampiri Nona nya sembari membawa sebuah kain tebal untuk menutupi tubuh majikannya itu.
Semua pelayan di tempat Sloane berada segera bekerja untuk menyiapkan air hangat untuk mandi serta memasakkan sebuah makanan.
Setelah Sloane masuk ke dalam, As dihadang oleh teman-temannya.
" Apa yang sebenarnya terjadi?". Tanya Paris mengawali pembicaraan.
" Kami hanya berjalan santai tapi tiba-tiba salah satu orang melempar sesuatu kepada Nona."
" Kau tidak becus As.". Ucap Zero dengan nada menekankan.
" Aku tahu, aku terlalu ceroboh.". Balas As dengan menundukkan kepalanya.
" Sudahlah, kalian tidak perlu memojokkan As seperti itu, ini mungkin sudah di rencanakan oleh seseorang.". Ucap Ryuu pelan.
" Jangan melakukan yang berbahaya Zero!". Ucap Paris penuh peringatan saat melihat kedua tangan Zero mengepal erat.
Ia tahu tabiat pemuda ini, meski sering diam tapi percaya lah Zero adalah pemuda yang tidak bisa mengendalikan emosinya.
Yang ia tahu hanya satu yaitu membunuh. Dan itu akan merepotkan Nona nya di suatu hari nanti jika ia tidak memperingatkan Zero.
" Di mana Qibo?".
" Dia di minta melakukan sesuatu oleh Nona.".
" Aku harap Qibo belum tahu tentang masalah ini."
" Ya, aku pun begitu."
........
Sloane merendamkan tubuh nya di kolam pemandiannya.
Ia tersenyum kecil sembari bersenandung lagu.
" Nona....".
" Kau tahu kecil, aku sangat kesal."
" Apa yang ingin anda lakukan Nona?".
" Tentu saja memberikan pelajaran kepada mereka yang hari ini membuat ku malu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah Berubah
Romance" Di kehidupan selanjutnya, aku benar benar tak ingin mengenal kalian semua."