" Tapi...ini tidak ada sangkut pautnya dengan Nona Kedua. Saya...saya hanya membenci Nona Sulung karena telah membuat Nona Kedua bersedih. Karena Nona Sulung...Nona Kedua selalu merasa bahwa dia telah merebut semua hal yang harusnya Nona Sulung dapatkan..tapi...tapi ini juga bukan kesalahan Nona Kedua. Nona Kedua adalah berkah bagi keluarga Oxley sedangkan Nona Sulung? Ia hanya lah petaka."
" Lancang!". Ucap Mathew dengan menampar keras pipi Ilora.
" Kau hanya lah pelayan, tapi berani mengatakan itu? Apakah kau lupa bahwa keluarga mu bisa hidup nyaman apakah karena gadis rendahan yang ke sebut Nona Kedua itu? Kau harus nya tahu, jika bukan karena keluarga kami apakah keluarga mu akan hidup nyaman? Ck menggelikan.." Ucap Elwin.
" Yah, pelayan rendahan seperti mu berani berkata seperti itu? Apakah kau orang suci? Bahkan sehelai rambut Sloane lebih berharga dibanding nyawamu maupun keluarga mu itu." Ucap Hideki.
" Dom!".
" Ya Tuan."
" Tunjukkan kepada pelayan rendahan ini, apa arti kesengsaraan dan...hancur kan kehidupan seluruh keluarga nya dan buat pelayan rendahan itu melihat secara langsung detik-detik kehancuran keluarga nya."
" Ja....jangan...saya mohon Tuan..anda bisa menyiksa saya...tapi jangan siksa keluarga saya...hiks.."
" Apa aku peduli? Seperti kau yang tak peduli akan hidup dan matinya putriku maka aku bahkan jauh bisa tidak peduli terhadap hidup dan matinya keluarga mu. Mulai sekarang, kebahagian, kesedihan, kehidupan, dan kematian keluarga mu dan orang yang kau sayang ada di tangan ku."
" Mohon ampun Tuan...tuan...".
Ilora sudah di bawa pergi dengan paksa oleh anak buah Dom.
Sisa pelayan dapur yang sedang menggigil ketakutan.
" Dan kau! Terimalah kematian mu!".
Pelayan dapur itu hanya diam, ia berpikir bahwa hukumannya masih lebih baik dibanding Ilora.
Ia bersyukur keluarga nya tidak ikut imbasnya.
" Ingat baik-baik kejadian ini dan jadikan lah ini pengingat untuk kalian! Jangan pernah bermain dengan ku dan jangan pernah menyakiti putri kesayangan ku jika itu sampai terjadi....akan aku pastikan kalian memiliki nasib yang sama dengan pelayan rendahan itu bahkan mungkin lebih dari itu."
" Kami mengerti Tuan Besar."
" Ken...hukum cambuk seluruh pelayan Juniper sebanyak 100 kali dan juga hukum cambuk Juniper sebanyak 150 kali. Karena ia tidak bisa mendidik pelayannya dengan baik."
" Ayah! Apa kau tak berlebihan? Ayah mendengar sendiri bukan jika pelayan itu yang melakukannya?". Ucap Arthur.
" Ayah tidak peduli bagi ayah siapapun yang mengancam kehidupan putri ayah maka ia harus di hukum berat itu termasuk dirimu Arthur dan kalian berempat."
Setelah itu Mathew langsung pergi menuju kediaman Sloane.
Setelah kepergian Mathew, para pelayan Sloane juga ikut pergi.
" Ken, kau harus mencambuk mereka dengan sekuat tenaga jika tidak biarkan aku saja yang mencambuk mereka khususnya gadis yang tak tahu diri ini." Ucap Hideki yang langsung pergi menuju kediaman adik nya itu.
" Yah, sayang sekali...kenapa ayah hanya memberikan 150 cambukan? Itu terlaku rendah hati..Ck..". Ucap Elwin yang berlenggang pergi.
" Drama yang menarik, yah Tuan Muda ini akan selalu menunggu drama terbaru mu...yah semoga kau bisa memberikan pertunjukkan yang lebih menyenangkan. Yah jika di pikir-pikir apa yang di katakan Kakak Keempat ada benarnya, ayah terlalu murah hati. Ken."
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlahir Kembali Dan Semuanya Telah Berubah
Romance" Di kehidupan selanjutnya, aku benar benar tak ingin mengenal kalian semua."