(SEBAGIAN CAPTER DI FRIVAT FOLLOW DULU AGAR BISA MEMBACA!)
Kodrat seorang perempuan adalah dikejar bukan mengejar. Tapi berbeda dengan Thiya ia mengejar kaka kelas nya yang mencintai orang lain. Sampai akhirnya ia di jodohkan dengan santri.
Apalagi...
Jangan lupa tekan tombol bintang dan ramaikan dengan cara mengomen setiap baris nya🥰
Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita berawal dari pertemuan dua insan yang tak saling kenal, tanpa menyangka akan berlabuh ke pelaminan."
Muhammad Rahman al-fariz
🦋🦋🦋
Di dapur, Thiya sedang menghiasi kue buatan nya dengan Nara. Thiya masih tak menyerah, ia akan membuatkan Iqbal makananan sampai laki laki itu memakan nya dengan perasaan senang, semoga saja, Iqbal akan luluh kepada Thiya. Thiya sangat berharap sekali.
"Thiya, kamu lagi ngapain? Mana Nara?" Tanya Mala kepada anak pertama nya.
"Thiya lagi hiasin kue bunda, kalau Nara lagi mandi." Jawab Thiya singkat tanpa mengalihkan pandangan nya kepada kue yang ia hias.
"Kue buat siapa?" Tanya Mala lagi.
"Kue buatan Zoya bunda." Jawab Thiya berbohong.
"Kamu lagi gak bohong kan sama bunda." Thiya terdiam mendengar penuturan bunda nya, dengan cepat ia menggeleng.
"N-nggak lah bunda. Ini tuh buat Zoya." Jawab Thiya gugup.
Mala menghela nafas nya, Bohong. Batin Mala.
Ia tau anak gadis nya ini sedang berbohong, kemarin ia menelpon Zoya untuk menanyakan perihal semua makanan yang di buat Thiya dan Nara, dan ternyata Zoya tak menerima apapun. Thiya memberikan makanan nya untuk Iqbal, orang yang Thiya suka.
Kemarin ia dibuat geram karena kata Zoya, saat Thiya memberikan puding buatan nya, Thiya malah tidak di hargai oleh Iqbal dan puding nya di berikan kepada teman Iqbal. Mala juga tidak tahu itu siapa.
"Bunda tau kok kamu lagi bohong." Gumam Mala pelan, bahkan sangat pelan.
Thiya mendengar nya, ia menatap bunda nya itu terkejut.
"Bohong apa bunda?" Tanya Thiya hati hati.
"Makanan itu buat Iqbal kan? Orang yang kamu suka. Bukan buat Zoya." Thiya terkejut mendengar jawaban bunda nya, tahu darimana bunda nya ini?!
"Bunda tahu darimana?" Tanya Thiya lagi.
"Dari Zoya lah, kamu pikir bunda gak curiga kalau kamu ngasih makanan ke Zoya setiap hari nya? Ya bunda tanya lah sama Zoya nya, dan kata Zoya kamu ngasih makanan nya ke crush kamu, Iqbal kalau gak salah." Thiya menggerutu di dalam hati. Si Zoya kalau punya mulut asal ceplos aja, mampus gue, Awas aja kalau ketemu di sekolah gue balas lo. Batin nya berteriak.
