MSMH || 6

23.5K 1.7K 209
                                    


Hai Assalamualaikum

Jangan lupa tekan tombol bintang dan ramaikan dengan cara mengomen setiap baris nya🥰

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🦋🦋🦋

"Kenapa tuh muka masam banget." Thiya berdecak saat Zoya menanyakan seperti itu, ia masih ngambek dengan sahabat nya ini.

"Iya gue minta maap sama lo, gue salah udah kasih tau tante Mala waktu itu, maafin ya." Thiya berdengus kesal lalu mengangguk.

"Iya gue maafin." Gumam Thiya.

"Aaaa terimakasih bestiee." Zoya langsung memeluk Thiya sampai Thiya terjungal jika Ia tak berpegangan di meja mungkin ia dan Zoya sudah jatuh di lantai.

"Biasa aja kenapa sih Zoya, ampun dah gue punya hestie kayak si Zoya." Zoya menyengir tanpa dosa.

"Gue mau curhat nih, tapi lo jangan bilang siapa siapa ya? Ini rahasia banget bahkan ini frivasi."

"Iya curhat aja, gue juga gak bakal ngasih tau siapa siapa."

Thiya melirik Kanan dan kiri. dirasa aman, Thiya mendekatkan mulut nya pada telinga Zoya, dan membisikan sesuatu kepada Zoya.

Zoya yang mendengar itu melotot kan matanya terkejut sambil menatap Thiya tak percaya.

"YANG BENAR AJA LO THI?! LO MAU DIJO----umphh." Dengan cepat Thiya langsung membekap mulut Zoya, lemes sekali mulut Zoya ini.

"Lo jangan teriak juga kali." Geram Thiya sambil melepaskan tangan nya dari mulut Zoya.

"Ya kan gue refleks, gue kaget banget." Ucap Zoya membela dirinya.

"Tapi beneran lo mau di jodohin?" Tanya Zoya dengan berbisik.

Thiya mengangguk, membuat Zoya terkejut bukan main.

"Ya ampun Thiya, lo masih bocah ingusan loh. Kenapa main jodoh jodohkan aja." Thiya mengangkat bahu nya acuh. Mungkin ini sudah takdirnya.

"By the way. Siapa orang yang pengen di jodohin sama lo?" Tanya Zoya penasaran.

"Lulusan santri katanya, dia juga jadi dosen di jurusan keagaaman, yang lebih parah nya sih---" Thiya menjeda ucapan nya sambil melirik kanan kiri, oke aman! Ia akan meneruskan ucapan nya.

Mas Santri My Husband (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang