Hai Assalamualaikum
Jangan lupa tekan tombol bintang dan bantu ramaikan dengan mengomen di setiap paragraf 🥰
Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^
🦋🦋🦋
8 bulan kemudian.
Thiya berjalan pelan sambil memegangj pinggang nya yang terasa sedikit nyeri. ia memejamkan matanya sambil mengatur nafas. Karena sekarang kandungan Thiya sudah memasuki trimester ketiga.
"Ya Allah jadi bumil ternyata berat banget, aku sekarang tau bagaimana perjuangan bunda saat mengandung aku, aku jadi merasa bersalah sama bunda karena kadang gak nurut sama perkataan nya." Gumam Thiya lirih.
Thiya mendudukan bokong nya di sofa. sambil mengelus perut nya yang buncit, maklum sudah 9 bulan.
"Sebentar lagi kamu bakal bisa lihat dunia, ummi janji bakal jaga dan sayangi kamu terus. seperti Omah menjaga dan menyanyangi ummi." Ujar Thiya mengajak janin nya berbicara.
Thiya terkekeh mendapati tendangan kecil di dalam perut nya. tinggal sedikit lagi ia akan menjadi ibu sepenuhnya.
Tok tok tok
Thiya tersentak saat mendengar suara pintu yang di ketuk, dengan cepat ia berjalan menghampiri dan membukakan pintu nya.
Ceklek!
"Thiya." Zoya langsung berhambur kepelukan Thiya. ia sangat merindukan sahabat nya itu.
Thiya tersenyum sambil membalas pelukan Zoya . ia juga merindukan Zoya. sudah sebulan lebih mereka tak bertemu membuat mereka di landa kerinduan.
"Jangan erat erat meluk nya, kesian bayi nya kegencet." Sontak mereka menoleh ke arah laki laki yang sedang bersedekap dada.
Zoya berdecak kesal lalu melepaskan pelukan nya.
"Kak Kelvin apaan sih! Ganggu aja." Ujar Zoya kesal.
"Saya gak ganggu ya, kalau bayi nya kegencet gimana?" Balas Kelvin.
Sedikit pemberitahuan, Zoya dan Kelvin sebentar lagi akan menikah karena kemarin Kelvin baru saja melamar Zoya dan memilih ta'aruf, Kelvin mengaku kalau dirinya Cinlok bersama Zoya. Begitupun Sebaliknya nya Zoya juga diam diam mengagumi Kelvin selaku guru Killer pada masanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas Santri My Husband (END)
Teen Fiction(SEBAGIAN CAPTER DI FRIVAT FOLLOW DULU AGAR BISA MEMBACA!) Kodrat seorang perempuan adalah dikejar bukan mengejar. Tapi berbeda dengan Thiya ia mengejar kaka kelas nya yang mencintai orang lain. Sampai akhirnya ia di jodohkan dengan santri. Apalagi...