(SEBAGIAN CAPTER DI FRIVAT FOLLOW DULU AGAR BISA MEMBACA!)
Kodrat seorang perempuan adalah dikejar bukan mengejar. Tapi berbeda dengan Thiya ia mengejar kaka kelas nya yang mencintai orang lain. Sampai akhirnya ia di jodohkan dengan santri.
Apalagi...
Jangan lupa tekan tombol bintang dan bantui ramaikan dengan mengomen di setiap paragraf 🥰
Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
"Aku besok mau berkemah." Ucap Thiya sambil memasukan baju nya ke dalam ransel besar milik nya.
Rahman yang sedang membaca buku itu, refleks menoleh ke arah Thiya dengan tatapan sulit di artikan.
"Saya gak kasih izin!" Ujar Rahman membuat Thiya melotot ke arah nya.
"Ihh gak bisa gitu dong." Rengek Thiya tak Terima.
"Berkemah nya di hutan kan? Itu bahaya sayang." Bicara Rahman sambil memberi pengertian kepada istri kecil nya itu.
"Kenapa sih kamu tuh, lagian aku bukan sama teman teman aja! Sama guru guru juga." Balas Thiya kesal.
"Juna juga ikut." Lanjut nya.
"Kelvin ikut?" Tanya Rahman di angguki Thiya.
"Ikut lah, semua guru mata pelajaran ikut." Jawab Thiya.
"Saya mikir dulu." Ucap Rahman lalu meninggalkan Thiya yang menatap nya kesal.
"Awas aja kalau gak diizinin! Gue bakal marah besar sama Rahman." Gumam Thiya, ia kembali ke aktivitas nya menyiapkan beberapa baju untuk berkemah selama 4 hari kedepan.
Rahman duduk di kursi balkon, ia mencari kontak Kelvin dan menghubungi nya. Menaruh handphone nya di telinga, menunggu Kelvin mengangkat panggilan nya.
"Assalamualaikum, Kelvin." Ucap Rahman saat panggilan nya sudah terhubung.
"Walaikumsalam, ada apa Man?" Balas Kelvin.
"Kata Thiya besok kalian bakal berkemah, benar?" Tanya Rahman.
"Iya, selama 4 hari ke depan, kenapa?" Jawab Kelvin seraya bertanya.
"Gue boleh ikut gak vin? Gue pengen ngejagain Thiya aja, sekalian pengen mantau dia."
"Bisa aja sih, gue bilang ke Pak Hadi kalau gue ngajak temen, ntar lo nginep nya di tenda gue aja, kebetulan gue bawa tenda pribadi gue."
"Bagus, gue juga diam diam ikut, gue mau tau apa aja perilaku Thiya kalau nggak ada gue."
