Ekstra part

16.2K 661 46
                                    

Hai Assalammualaikum

Gimana epilog nya kemarin, sesuai ekspetasi?

Oke, karena banyak yang Req Ekstra part jadi aku up hari ini ya ><

Jangan lupa vote dan komen part ini🥰

Jangan lupa vote dan komen part ini🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun berlalu...

Rahman menggendong Azril diikuti Thiya di belakang nya, hari ini Rahman berniat ingin mengajarkan Azril berjalan karena Azril sudah bisa berdiri dan selalu melangkah kan kaki nya walau sering gagal. Thiya bahkan memegang mangkok yang berisi bubur Azril, sekalian makan kata nya.

Rahman dan Thiya sudah sampai di taman. Taman cukup sepi karena tidak terlalu banyak yang mengunjungi taman itu. Hanya ada mereka saja.

Rahman mendirikan Azril lalu berjongkok sedikit jauh pada Azril. Thiya juga ikutan berjongkok di samping Rahman. Ia bertepuk tangan menyemangati Azril yang hendak melangkah kan kaki nya.

"Ayo Azril! Semangat jalan nya." Azril melangkahkan kaki nya perlahan. Bayi itu hendak terjatuh kalau Rahman tak menangkap nya.

"Ayo lagi, Anak Abi pasti bisa." Seolah mengerti dengan perkataan Abi nya. Azril melangkah kan kaki perlahan lalu di tangkap oleh Rahman setelah Azril beberapa kali melangkah kan kaki nya.

"Anak Abi pinter banget." Rahman mencium pipi Azril sayang. Thiya mendekatkan sendok yang berisi bubur kepada Azril, bayi itu memakan nya dengan lahap.

"Sayang." Rahman memanggil Thiya.

"Hm?" Thiya menatap Rahman yang seperti nya ingin berbicara.

"Mau kamu suapin." Rengek Rahman pelan.

"Suapin Apa?" Tanya Thiya bingung.

"Bubur nya Azril."

"Ini kan bubur bayi, emang kamu suka?" Rahman mengangguk, memang ia suka bubur bayi sedari dulu, bahkan diam diam  Pria berstatus ayah itu sering mengambil bubur Azril diam Diam. Takut ketahuan Thiya.

"Suka lah." Ucap Rahman.

"Suapin ayo." Rahman terus merengek membuat Thiya pasrah, dengan begitu telaten ia menyuapi bayi besar nya.

"Aaa nanana." Azril seakan menunjuk bubur nya yang baru saja di makan oleh Abi nya. Balita itu menunjukan wajah marah nya tapi lucu.

"Nyanyanya." Azril terus merengek lalu terduduk di rerumputan dengan kaki yang di hentakan.

"Anak kamu Mas." Tunjuk Thiya kepada Azril.

Mas Santri My Husband (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang