MSMH || 22

16.4K 1.1K 285
                                    

Hai Assalamualaikum

Jangan lupa tekan tombol bintang dan bantu ramaikan dengan mengomen di setiap paragraf 🥰

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Bantu Rara dengan kasih vote ya, karena Vote itu gratis gak bayar ^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🦋🦋🦋

Sudah lebih dari satu minggu setelah mereka pulang dari perkemahan, kini Rahman dan Thiya sedang menikmati hari yang mereka tunggu, apalagi kalau bukan hari minggu, hari dimana mereka beristirahat dari aktivitas mereka, Thiya yang sebagai pelajar dan Rahman yang sebagai dosen.

Rahman merasakan badan nya tak enak, dari kemarin ia merasakan badan nya lemas. Cuman ia ragu untuk bilang ke Thiya. Ia lebih memilih memendam nya karena tak mau membuat Thiya repot karena nya.

Rahman merasakan kepala nya tiba tiba pusing dan memegang kepala nya yang nyeri, ia mengucapkan istigfar beberapa kali mencoba untuk bisa duduk di Sofa.

Pandangan Rahman tiba tiba burem, seperti pusing kunang kunang. kepala nya terasa sakit, ia mengucapkan istigfar sebelum akhirnya terjatuh ke lantai dengan mata yang tertutup.

Thiya yang baru saja keluar dari dapur di kejutkan dengan Rahman yang terjatuh ke lantai dengan wajah yang pucat pasi, Thiya berlari menghampiri Rahman, Wajah perempuan itu nampak panik karena melihat wajah Rahman yang sangat pucat. Thiya meletakkan punggung tangan nya ke dahi Rahman, ia menatap Rahman dengan tatapan terkejut.

"Mas Rahman sakit." Pekik Thiya heboh.

"TOLONG TOLONG TOLONG." Teriak Thiya panik. Berharap ada yang bisa menolong nya dan membawa Rahman ke rumah sakit.

"TOLONG." Teriak Thiya sekuat tenaga nya.

"Eh ada apa nih Non?" Tanya Pak Satya, satpam baru yang di pekerjakan Rahman kemarin, laki laki paruh baya itu menatap majikan nya yang terlihat sangat pucat.

"Bantu aku bawa Mas Rahman kerumah sakit pak." Lirih Thiya menahan tangis nya.

"Ayo Mbak, kita bawa Mas Rahman kerumah sakit." Di balas Anggukan cepat dari Thiya.

🦋🦋🦋

Thiya duduk dengan resah di kursi tunggu yang tersedia di rumah sakit. Tadi Pak Satya pamit pulang karena katanya ingin menjaga rumah karena saat ingin kerumah sakit pagar rumah belum terkunci membuat Pak Satya bergegas pulang, semoga saja tidak ada orang asing yang masuk kerumah nya.

Mas Santri My Husband (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang