Malam penuh bintang. Semua orang bersukacita menyambut tahun baru. Gemuruh festival menguasai kota. Sorak-sorai para penonton menambah kemeriahan malam ini. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa terlihat begitu senang dan bergembira. Kembang api yang begitu indah merekah di angkasa menghiasi langit bersama bintang.
Tidak hanya di kota, beberapa keluarga juga merayakan tahun baru di kediamannya masing-masing. Lampu tumblr menghiasi halaman rumah dengan berbagai macam warna yang menarik. Di dalam rumahnya pun jauh lebih bercahaya. Begitupun dengan maison Keluarga Mildred.
Menjadi yatim-piatu tidak mengurangi semangat mereka untuk terus hidup dalam kebahagiaan. Ketujuh Putra Mildred terlihat begitu bergairah untuk memulai pesta barbeque. Mulai dari daging, sosis, cemilan dan minuman segar dipersiapakan untuk berpesta.
Cadfael Mildred, si sulung, ia tersenyum ke arah adik-adiknya. "Kalau aku mati dan terlahir kembali, aku berharap untuk hidup bersama keluargaku lagi," batinnya.
"Gigimu akan kering." Edelsteen, mulutmu enteng sekali.
"Tidak bisakah kau membiarkan aku tersenyum bahagia?" protes Cadfael.
"Kau terlihat seperti orang gila."
"Panggil aku kakak!" Cadfael menatap sinis ke arah Edelsteen. "Kecuali bersamanya, lebih baik ia menjadi bawahanku saja."
Edelsteen menyipitkan matanya. "kamu hanya berbeda satu tahun denganku, apa yang harus kamu banggakan? Aku menjadi bawahanmu? Cih, mimpi saja sana," ucap Edelsteen.
"Heran. Kamu yang lebih dulu berbicara ngelantur seharusnya aku yang marah bukan kamu!" Cadfael menyentil jidat Edelsteen.
"KAAAAUU..."
"Tuan Muda, tidak seharusnya kalian bertengkar." Pak Mun menghampiri keduanya.
Mundra Grof atau yang akrab dipanggil Pak Mun ini merupakan Tangan Kanan yang setia dengan Keluarga Mildred. Walaupun Tuannya yang terdahulu sudah tiada ia dengan berlapang dada mendedikasikan seluruh hidupnya untuk ketujuh Putra Mildred.
"Ayolah, Kak. Kalian terlihat begitu kekanakan," cibir Hayden.
Keduanya mendengus kesal.
"Dulu ketika kita bertengkar atau melakukan kesalahan, Papa pasti memberikan hukuman. Kalau dipikir-pikir hukumannya sedikit konyol," Wyclef tertawa.
"Iya, aku ingat sekali. Pernah sekali kita bertujuh melanggar aturan Papa dan itu sangat lucu untuk dikenang," Wesley ikut tertawa.
"Benar juga. Kita seperti, satu, aku Cadfael Mildred, aku bersalah. Dua, aku Edelsteen, aku bersalah. Dan seterusnya, sampai ketujuh dari kita mengucapkan hal itu untuk mengakui kalau kita bersalah," ucap Hayden.
"Sudah 3 tahun berlalu ya," ucap Lyron tersenyum kecut.
"Tidak terasa," sahut si kembar Wesley dan Wyclef bersamaan.
"Kakak, lihat. Aku menyelesaikannya dengan baik bukan?" ucap si bungsu Beryl yang memperlihatkan hasil ulangannya.
"Tentu saja!" ucap ketujuh kakaknya dengan serentak.
Satu fakta tentang ketujuh Putra Mildred, mereka semua tidak bersekolah layaknya anak-anak pada umumnya, mereka home schooling, sehingga mereka mempunyai sepekatan dengan guru pembimbing untuk melakukan ulangan kapan pun mereka mau. Begitu juga dengan putra yang sudah menjadi mahasiswa, mereka lebih memilih kuliah online, hanya beberapa kali pergi ke kampus jika memang mendesak. Dan lagi, mereka selalu melakukan kegiatan, apa pun itu di maison. Mereka jarang berinteraksi dengan dunia luar atau sekedar keluar dari perkarangan rumahnya, kecuali Cadfael yang kini menjadi kepala keluarga keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE || ENHYPEN [END]
Fantasy"Aku tidak ingin keluargaku menjadi lebih berantakan." Kehidupan terus berputar. Suka dan duka membalur menjadi satu. Kehidupan tanpa orangtua tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap bertahan hidup dengan keharmonisan. Segala cara akan mereka l...