"Bagiamana keadaan maison?"
"Semuanya baik-baik saja, Kak. Apakah pekerjaan kakak lancar?"
"Semuanya berjalan dengan baik. Sepertinya kami bisa pulang cepat," ucap Lyron melalu sambungan telepon.
"Benarkah?! Kami akan menunggu kalian. Nanti beri kabar lagi, ya."
"Baiklah. Oiya, Kak Fael mau bicara dengan kalian."
"Edelsteen tidak aneh-aneh, 'kan?" Suaranya terdengar tajam.
"Ayolah, Kak Fael---"
"Tidak kak, dia menjaga kami dengan sangat baik!"
"Syukurlah. Bagaimana dengan drone kalian? Sudah dimainkan?"
"Tidak, kami tidak berani," sahut Wesley.
"Kakak, kami mengaku kami salah. Kami tidak akan mengulanginya lagi. Kami tidak akan membantah perkataan kakak untuk melihat keluar dari perkarangan maison. Maaf," ucap Wyclef.
"Lahh, ternyata sudah ketahuan?" batin Beryl.
"Ternyata kalian sadar? Baiklah, kalau begitu seharusnya aku tidak perlu memberi kalian hukuman, kan?"
"Tolong jangan," ucap keduanya.
"Baiklah, kalau begitu jaga diri kalian. Kami akan kembali secepatnya."
"Kami akan menunggu."
"Jangan lupa bawakan buah tangan!" teriak Hayden.
"Baiklah. Sampai jumpa." Telepon terputus.
"Aku dan Hayden harus pergi sebentar. Belajarlah dengan rajin. Kalau ada apa-apa tanyakan pada Pak Mun atau pun pelayan rumah. Jangan nakal, dan jangan buat onar," ucap Edelsteen.
"Baik, Kak."
Edelsteen pergi bersama Hayden. Sedangkan Wyclef, Wesley dan Beryl segera memasuki ruang belajar masing-masing untuk memulai pelajaran bersama guru pembimbingnya.
Suasana maison terlihat sepi. Biasanya pada pukul segini Lyron sedang sibuk memainkan piano di dalam ruangannya, sambil membuat beberapa lirik lagu dengan alunan musik yang dimainkannya.
Kemudian, Cadfael juga biasanya sedang sibuk mondar-mandir bersama Pak Mun. Dan Edelsteen yang sibuk mengurusi hal-hal yang diperintahkan kakak tertuanya.
Cuaca terasa panas hari ini. tidak ada awan yang menutupi langit. Di suatu sisi, Pak Mun terlihat sedang berbicara bersama salah satu penjaga maison.
"Semalam di ruang bawah tanah terjadi hal yang aneh. Tiba-tiba saja lampu hidup dengan sangat terang. Kemudian lihatlah, ini, kilatan cahaya ini terlihat mencurigakan," ucapnya sambil memperlihatkan salah satu rekaman cctv.
"Apakah mereka mencoba menyusup?"
"Menurut saya begitu, dan kilatan cahaya ini kemungkinan adalah alat yang digunakan untuk memata-matai."
"Ke arah mana kilatan cahaya itu?"
"Mengarah ke ruang baca, Tuan. Tetapi jika dicek menggunakan cctv di sudut lain, cahaya itu sama sekali tidak terlihat, Tuan."
Pak Mun menganggukkan kepalanya. "Selidiki terus kasus ini. Jangan sampai ada hal berbahaya yang terlewatkan."
"Baik, Tuan."
Pak Mun melengser pergi. Dengan handphone yang dibawanya, terlihat ia sedang menghubungi seseorang. "Bagaimana keadaan Tuan Muda di sana?"
"Tolong jaga Tuan Muda dengan benar. Jangan sampai hal buruk terjadi." Pak Mun mematikan sambungan teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE || ENHYPEN [END]
Fantasy"Aku tidak ingin keluargaku menjadi lebih berantakan." Kehidupan terus berputar. Suka dan duka membalur menjadi satu. Kehidupan tanpa orangtua tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap bertahan hidup dengan keharmonisan. Segala cara akan mereka l...