Awal Rencananya

158 23 4
                                    

Beberapa waktu sebelumnya

"Kami bakal ke perusahaan Kak Fael."

"Iya, terserah kalian saja, aku masih mengantuk."

"Baiklah," jawab Leaf dan Aley malas.

"Hati-hati. Ini kompasnya." ucap Raby.

"Sip!"

Dalam keadaan tanpa beraga, Leaf dan Aley mulai memutar kompas itu ke gambar berbentuk asap hitam.

Kilauan cahaya itu memenuhi seisi kamar, dengan langkah yang mantap mereka memasuki cahaya itu. Dan kini mereka sampai, di tempat pertama kali ketika mereka menginjakkan kaki ke dunia paralel ini. Tepat di sekitar Perusahaan D'Arcy.

"Itu Kak Fael, sudah mau pulangkah dia?"

"Sepertinya begitu, ayo ikut naik ke mobil."

Tanpa sepengetahuan Cadfael, kini Leaf dan Aley telah mengisi kursi belakang. Mereka duduk manis sambil melihat sekitarnya.

"Fren, tolong berhenti." Cadfael buru-buru keluar dari mobilnya.

"Kak Fael mau kemana? Siapa wanita itu?" gumam keduanya.

Mereka menatap serius ke luar jendela. "Ehh Kak Fael memberi kode kepada Fren? Lah, dia masuk ke toko itu?" ucap Aley.

"Ayo cepat turun, Aley." Leaf berlalu meninggalkan Aley.

Kini mereka berdiri tepat di samping Cadfael. Mata mereka memandang jengah ke arah wanita itu.

"Mungkin Anda mau mocha? Kandungan kopinya tidak terlalu kuat."

"Ahh, iya, kalau begitu saya pesan mocha."

"Idih, sksd banget ya," ucap Leaf nyinyir.

"Iya, siapa sih dia ini, sok asik banget," timpal Aley.

"Saya benar-benar terkejut ketika Anda mau menerima ajakan saya ke sini. Kebetulan sekali, ada yang ingin saya bicarakan kepada Anda."

"Apa itu?"

"Sebelumnya saya ingin meminta maaf karena ajakan saya semalam Tuan Lyron pulang terlalu larut."

"100000% yakin dia Shelena" ucap Leaf dan Aley bersamaan.

Mereka benar-benar mendengarkan dengan seksama mengenai percakapan antara Cadfael dan Shelena. Bahkan Aley mencatat beberapa hal yang ia rasa begitu penting.

"Percakapan macam apa ini?"

"Tapi benar sih, Kak Lyron memang patuh dengan Kak Fael. Lebih tepatnya kita semua memang harus patuh dengan Kak Fael." Mereka tertawa kecil.

"Terima kasih. Saya akan menunggu kalian. Dan untuk Tuan Lyron---."

"Kelihatannya Kak Shelena ini benar-benar tergila-gila dengan Kak Lyron," ucap Aley.

"Adalah benar," sahut Leaf.

"Saya akan memikirkannya. Terima kasih atas ajakan Anda. Saya harus pergi sekarang. Sampai bertemu kembali."

"Sudah selesai?"

"Percakapan yang tidak berguna."

"Berguna! Kita bisa menyusun sedikit rencana untuk mereka nanti," sahut Leaf.

Mereka mengikuti Cadfael untuk masuk ke dalam mobil.

"Kita pulang sekarang."

"Baik, Tuan."

"Sudah pulang. Kita kembali lebih dulu saja, kalau bareng Kak Fael lama, 3 jam."

"Ya sudah."

"Mau menandai tempat ini di kompas?"

ARCANE || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang