"WESLEY, CUKUP, HENTIKAN! WYCLEF, MENGHINDAR!"
Edelsteen berusaha memegangi tubuh Wesley.
"Aku mau coba yang itu!"
"Astaga, apa bedanya benda yang di depan matamu dengan yang dipengang Wyclef?!" Hayden turun tangan.
"Kakak buta?! Warnanya beda!"
Para tertua menghela napas, pasrah dengan kelakuan Wesley.
Semalam Cadfael dan Lyron baru saja kembali dengan membawa banyak buah tangan. Saat itu malam sudah sangat larut, jadi hanya Edelsteen yang menjemput mereka berdua ke halaman depan karena yang lainnya sudah tertidur.
Pagi-pagi sekali, si kembar begitu bersemangat ketika melihat ruang depan di penuhi oleh banyaknya bingkisan. Mereka besorak kesenangan hingga membangunkan saudara-saudaranya yang lain.
Dan dari sinilah, mulai lagi, tiada hari tanpa berkelahi, itulah sifat yang tertanam di diri si kembar menggemaskan. Mereka mulai berebut nintendo yang dibeli oleh Cadfael. Sebenarnya jumlah nintendo yang dibeli Cadfael genap, 6 buah, satu orang dapat satu, cuma yang jadi masalah adalah warnanya yang berbeda-beda. Wyclef mengambil warna biru, dan Wesley juga menginginkan warna itu.
"Sudah ya sudah, fungsi dan pilihan gamenya sama kok," ucap Cadfael sambil terhuyung-huyung karena baru bangun tidur.
"ISHHHHH WYCLEF, TUKARANNN!!"
"ENGGAK! POKOKNYA ENGGAK!"
"Dah lah, capek saya." Edelsteen melepaskan tubuh Wesley.
Maison kini terlihat seperti zoo. Tidak ada yang sanggup menghentikan keduanya, semuanya merasa lelah dengan ulah si kembar. Dibandingkan harus melerai si kembar, lebih baik mereka membuka bingkisan lain dan menemukan hal menarik yang ada di sana, begitulah pikir mereka.
"Makanannya enak-enak, Kak," ucap Beryl.
"Syukurlah jika begitu."
"Wahh, banyak sekali," gumam Hayden.
"Den, bingkisan warna putih itu untukmu?" ucap Cadfael. Kini ia tengkurap di atas sofa.
"Untukku yang mana?" tanya Beryl.
"Pilih saja yang mana yang kausuka. Kau tidak bilang ingin apa kemarin," sahut Cadfael.
"Hayden pesan sesuatu padamu?" tanya Edelsteen.
"Iya, kemarin dia minta buah tangan."
Hyden mendekati bungkisan yang dimaksud oleh Cadfael, buru-buru ia membukanya. Ketika melihat barang yang dibeli Cadfael, Hayden tak mampu menahan tawanya. "HAHAHA, KAK FAEL BENAR-BENAR KONYOL. LIHAT INI!" Hayden tidak berhenti tertawa.
"Ohhh itu yang dia maksud buah tangan?! HAHAHA. HAHAHA." Edelsteen juga tertawa, kemudian diikuti oleh tawa Beryl dan Lyron.
"Tapi tidak salah juga sih. Patung tangan yang memegangi apel alias buah, jadilah buah tangan, hahahaha."
"Lebih tepatnya buah di tangan," timpal Edelsteen.
"Di mana kau mendapatkannya, kak?!" tanya Lyron tak henti tertawa.
"Di pusat oleh-oleh. Memangnya apa yang salah sih?"
"Astaga Kak Fael, buah tangan itu artinya oleh-oleh, bukan buah di tangan," cibir Beryl.
"Sama saja," sahutnya ketus sambil meneggelamkan wajahnya ke bantal.
"Beryl, ambil ini."
Beryl mengambil nintendo biru yang diberikan Wyclef. "Untuk apa?" tanya Beryl.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE || ENHYPEN [END]
Fantasy"Aku tidak ingin keluargaku menjadi lebih berantakan." Kehidupan terus berputar. Suka dan duka membalur menjadi satu. Kehidupan tanpa orangtua tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap bertahan hidup dengan keharmonisan. Segala cara akan mereka l...