Kebersamaan

520 48 0
                                    

Matahari tertutup oleh awan, cuaca sedang mendung hari ini. Angin sepoi-sepoi menyibak dedaunan. Terlihat Wyclef dan Wesley sedang berjalan di perkarangan maison.

Perkarangan di maison sangatlah luas. Sebuah danau terbentang indah di dalamnya. Bahkan beberapa kebun menambahkan kesan bahwa tempat ini adalah taman umum bukan maison. Jauh di belakang maison terdapat hutan kecil yang memberikan kesejukan dengan berbagi pepohonan yang ada. Di sanalah biasanya ketujuh Putra Mildred menghabiskan waktu bersama-sama jika cuaca tidak terik.

"Aku penasaran, maison seluas ini di luarnya seperti apa sih?" tanya Wesley.

"Aku juga tidak tahu. Pembatas beton besar ini menyulitkan kita untuk melihat keluar maison!"

"Huffttt, mereka pintar sekali. Kau lihat, pepohonannya sengaja dijauhkan agar kita tidak bisa memanjat dan melihat keluar," sambung Wyclef.

Dibalik perkarangan yang luas itu terdapat beton atau pilar tinggi yang dibangun kokoh mengitari luasnya maison ini. Bahkan pohon di sekitarnya yang memiliki ukuran besar pun tidak mampu melewati tingginya beton tersebut. Maka dari itu, mereka yang berada di dalamnya tidak bisa melihat ke luar.

"Sebenarnya apa yang disembunyikan kakak kita? Aku ingin hidup normal seperti orang lain," protes Wesley.

"Tenanglah Wesley, sebentar lagi, kita akan mendapatkan drone itu, 'kan?"

"Iya sih, tapi---, hey kau mondar-mandir ngapain sih?"

"Menghitung jarak," jawab Wyclef.

"Gila, kita tidak bisa keluar dari sini," ucap Wyclef setelah menyelesaikan kegiatannya.

"Kau sendiri yang bilang kalau yang buat ini pintar," keluh Wesley.

Wyclef hanya tersenyum sambil memperlihatkan giginya.

"Oiya, apakah kau ingat, Kak Fael pernah bilang kan, kalau kita bisa mengetahui rahasia keluarga kita kalau sudah berusia 17 tahun?" lanjut Wesley.

"Iya aku ingat. Apakah kau mau menunggu waktu selama itu untuk mengetahui apa yang terjadi?" ucap Wyclef.

"Tidak, itu terlalu lama," sahut Wesley singkat.

"Keadaan di luar pasti ramai dan sangat menyenangkan. Melihat beberapa kendaraan yang berlalu lalang melalui gerbang depan saja aku sudah senang. Sayang sekali kita tidak bisa melihat keluar dengan leluasa," lanjut Wesley.

"Tenanglah Wesley. Tidak perlu sedih begitu." Wyclef berusaha menyenangkan saudara kembarnya.

"Kalian sedang apa?!" Suara itu mengagetkan Si Kembar.

"Bisakah kamu menyapa dengan benar? Kamu ini! Kuadukan pada Kak Fael, biar kamu belajar tata krama selama setahun penuh!" ucap Wesley.

"Anda yang terlalu kagetan, kenapa aku yang disalahkan?"

"Beryl, duduk sini," ajak Wyclef.

"Tidak boleh seperti itu dengan kakakmu. Hormati yang lebih tua. Sapa dengan sopan, jangan menggunakan nada tinggi." Walaupun suaranya Wyclef begitu halus tetapi tatapannya menusuk siapa pun yang melihatnya.

"Maaf," ucap Beryl lirih.

"Kak Ley, maaf ya," ucapnya lagi.

Wesley mengangguk. "Bagaimana pelajaranmu tadi?" tanyanya.

"Sempurna. Aku belajar banyak hari ini. Aku tertarik dengan serigala," ucapnya.

"Kenapa tiba-tiba serigala?" tanya Wyclef.

"Iya, tadi pelajaran IPA," sahut Beryl.

"Ohhhh, paham," sahut si kembar.

Wyclef dan Wesley, bahkan seluruh penghuni maison tahu betul kalau Beryl begitu menyukai pelajaran IPA terutama mengenai hewan. Ia senang menganalisa dan mencari tahu lebih dalam mengenai suatu objek. Semakin dicari maka semakin tinggi rasa ingin tahunya.

ARCANE || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang