Bagaimana dengan Ending?

188 15 0
                                    

"kurang lebih seperti itu ceritanya."

"Jadi kakak tidak ingat dengan kami?"

Cadfael menggeleng.

Mereka semua tampak sedih.

"Oiya, di sini ada Wyclef dan Wesley, tetapi kakak tidak dapat melihatnya karena tidak meminum ramuan dari Rabyan," ucap Lyron.

Cadfael hanya mengangguk-angguk kepalanya.

"Wyclef, Wesley, pergilah ke kamar kalian, cepat masuk ke raga kalian," titah Lyron.

"Baik, kak," sahut mereka.

Wyclef dan Wesley berlarian kecil menuju kamar mereka.

"Apakah kita bisa masuk, Wyclef?"

"Tentu saja, mari kita coba."

Dengan perlahan mereka mulai menyesuaikan bentuk jiwa dan raga mereka yang terbaring di atas kasur.

Hushhhh, semerbak angin menjadi saksi keberhasilan Wyclef dan Wesley yang dapat masuk ke dalam tubuhnya kembali.

Berat dan sulit digerakan. Itu yang mereka rasakan.

"KAKAK!!!" teriak mereka.

Kakak-kakaknya mulai mendatangi mereka.

"Apa? Kenapa?!" Edelsteen panik.

"Tubuh kami mati rasa."

Semuanya menatap heran.

"Pak Mun, tolong panggilkan dokter keluarga," titah Edelsteen.

"Sabar ya, kalian pasti sembuh kok," ucap Lyron.

Si kembar hanya menatap percaya kepada Lyron.

DOR... DOR...

Kali ini apa lagi?!

Gemuruh senapan dilontarkan ke udara. Bunyi bertubi-tubi dari kejauhan.

"Biar aku periksa. Kalian tetap tenang di sini," ucap Cadfael.

Buru-buru Cadfael menaiki rooftop mencari sumber kekacauan itu. Sialnya tidak kelihatan. Dia baru sadar kalau maisonnya itu di tutupi oleh beton atau pilar tinggi yang dibangun kokoh mengitari luasnya maison ini.

"Aargghh." Cadfael merintih.

Memori demi memori mulai terukir di kepala Cadfael.

Pertumpahan darah di perbatasan.

Kematian Tuan Besar dan Nyonya Mildred.

Kemarahan Edelsteen saat tiba di maison karena kematian orang tuanya.

Pemakaman.

Hari-hari bersama saudara-saudaranya.

Kini semuanya jelas, Cadfael kembali mengingat dengan jelas mengenai jati dirinya, putra sulung Mildred.

"Dan semuanya terjadi lagi?" Cadfael merintih.

"Itu pasti Benicio sialan kan?" Cadfael meremas kemeja yang ia gunakan.

"Joo." Teriak Cadfael memanggil penjaga di bawah.

"Iya Tuan."

"Apakah drone sialan milik Wyclef dan Wesley masih disimpan? Bukan yang tercebur di air, tetapi yang sempat dibelikan baru oleh Edelsteen. Apakah masih ada? Carilah, dan pakai itu untuk melihat keluar maison."

"Baik Tuan."

Sialan.

Cadfael melangkahkan kakinya, turun dari rooftop. Kepalanya masih terasa sakit. Pikirannya kacau. "Tidak ada yang boleh melukai keluargaku!"

ARCANE || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang