Cadfael berjalan diikuti oleh Hayden dan juga Rabyan.
Sedangkan Edelsteen tersenyum sambil memegang sebuah benda yang berisikan data yang sangat-sangat penting bagi perusahaan Benicio.
Edelsteen masuk ke salah satu ruangan.
"Huh, mari kita mulai. Sayang sekali Nona sialan itu pergi bersama adikku. Tetapi mempermalukan ayahnya juga tidak masalah kan."
Dup. Lampu di ballroom padam. Kini hanya ada sedikit cahaya menerangi manik siapapun yang melihat ke arahnya. Layar tancap terbentang di salah satu tembok.
Semua tamu dibuat bingung dengan kejadian itu, tak terkecuali si Tuan rumah.
Apakah ada kejutan?
Tentu.
Tak butuh waktu lama, beberapa data bermunculan di layar itu. Mulai dari pemalsuan dana, sampai kecurangan lain yang dilakukan Benicio tersusun rapi di layar itu.
Dan yang terakhir, pengasingan dan pemberontak terhadap Keluarga Mildred semuanya terlihat jelas di sana.
Semua orang sebenarnya tidak terlalu terkejut dengan hal-hal itu. Semua orang tahu mengenai kejahatan Klan Benicio. Hanya saja mereka lebih terkejut akan orang yang berani melakukan hal ini.
Wajah Súlfr terlihat merah padam, ia marah. Segera ia meninggalkan ballroom, berusaha mencari siapa dalang di balik itu semua ini.
Ia terus berjalan menuju ruangan yang ia yakini adalah sumber dari masalah ini.
BRAAAKK.
Kosong.
Tidak ada satupun orang di sana.
Súlfr tidak bisa menahan amarahnya, ditendangnya salah satu kursi sampai mengenai meja pembuat masalah itu.
"Ke mana saja kalian sampai hal memalukan seperti ini bisa terjadi?!"
"Maaf, Tuan Besar, kam---"
Belum lagi mereka menyelesaikan kalimatnya, cakar tajam petinggi Benicio itu berhasil melayangkan beberapa nyawa.
Ngiungg.... Ngiungg....
Súlfr terdiam membeku untuk beberapa saat. Dengan cepat ia berlari menuju ruangan yang paling sakral di kediaman itu, tempat penyimpanan Ruby.
"Sialan, apa-apaan ini?! Siapa pun mereka, pasti akan kubunuh."
Súlfr berhasil sampai ke tempat itu. Di sana para penjaga sudah mengepung anak tertua Mildred, Cadfael.
"Majulah," Cadfael berucap.
Para penjaga itu maju menunjukan cakar-cakarnya.
"Berhenti!"
"Ohh, ada Tuan Besar Bencio yang terhormat?" ucap Cadfael.
"D'Arcy?"
Cadfael menyeringai. "D'Arcy? Siapa itu D'Arcy?" Sambil berucap Cadfael memberikan aba-aba pada Edelsteen agar keluar dari tempat persembunyiannya dan menyelinap pergi meninggalkan tempat itu bersama Hayden dan Rabyan.
"Kenapa Anda melakukan ini?"
"Melakukan apa? Saya hanya mengambil apa yang harusnya saya ambil, Tuan Besar."
Benicio menatap bingung.
"Zephyr Mildred itu ayah saya. Ruby itu milik keluarga Elder. Anda pencuri bermuka tebal, Tuan Besar."
Súlfr membulatkan matanya.
"Bodoh, hahaha, Klan Benicio bodoh sekali!" Tawa Cadfael memenuhi seisi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARCANE || ENHYPEN [END]
Fantasy"Aku tidak ingin keluargaku menjadi lebih berantakan." Kehidupan terus berputar. Suka dan duka membalur menjadi satu. Kehidupan tanpa orangtua tidak mematahkan semangat mereka untuk tetap bertahan hidup dengan keharmonisan. Segala cara akan mereka l...