Perjalanan Rabyan 2: Bertemu Tuan Muda Kembar yang lain

185 25 1
                                    

Hai, sebelumnya aku mau kasih gambaran mengenai rak buku Tuan Muda Kembar. Jujur, aku ga bisa menggambar, jadi ilustrasi abal-abal saja ya, yang penting kalian bisa bayangin aja.

 Jujur, aku ga bisa menggambar, jadi ilustrasi abal-abal saja ya, yang penting kalian bisa bayangin aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Jadi tuh raknya cuma muat satu buku di dalam satu kotak raknya. Gimana? Pahamlah ya, hehe)


Happy reading...

Sesuai rencana, hari ini kami akan kembali ke maison. Sebelum pergi, Ine memberikanku sebuah ramuan untuk diberikan kepada Tuan Muda Kembar yang ada di sana. Kata Ine, nantinya jika kami tidak membawa raga kami untuk pergi bersama, Tuan Muda Kembar yang di sana tetap bisa melihat kami.

Perlahan aku mulai memutar kompas ke arah gambar maison, kemudian gemerlap sinar itu datang kembali. Tanpa ragu, kami mulai masuk ke tempat itu. Dan, di sinilah kami, di kamar Tuan Muda Kembar.

Kami bertiga kaget bukan main, pasalnya, Tuan Muda Kembar di dunia ini langsung melihat ke arah kami. Buru-buru Tuan Muda dari duniaku menutup mulut keduanya.

"Tolong, kalian berdua jangan bodoh, ini aku," ucap Tuan Muda Wesley.

"Tenang, tenang, kami tidak akan menyakiti kalian."

"Kalian siapa?"

"Kami? Kami adalah kalian."

"Lahh, iya, mirip. Wesley, kita sedang mimpi, 'kah?"

"Kalian Wyclef dan Wesley masa kini, dan kami dari masa lalu. Ayo, masuk ke sini." Tuan Muda Wesley berusaha mendorong rak buku di sampingnya.

"Masuk? Itukan rak buku, mau masuk bagiamana?"

"Lah, iya, kemarin kita kok bisa masuk sih?"

"Kan kemarin kita jadi arwah, Wesley. Kita hanya pergi dengan jiwa kita makanya bisa nembus-nembus."

"Ohh, iya.

"Sekarang buka tempat ini. Kita tidak bisa berbicara di sini."

"Buka? Itukan rak buku mau dibuka bagaimana?"

"Huftt, mungkin di sini ada kodenya?" Tuan Muda Wyclef mulai mencari akal agar rak itu bisa terbuka.

Ceklek.

Kembali panik, kami langsung tiarap di sebelah tempat tidur Tuan Muda Kembar masa kini.

"Kalian kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"Ohh, kupikir kalian sedang berbicara dengan siapa tadi."

"Tidak kok."

"Ohh, ya sudah. Jangan berantem-berantem lagi."

"KAK STEEN TUTUP PINTUNYA. KEBIASAAN SEKALI!!"

"EDELSTEEN." Aku bisa mendengar suara Tuan Muda Cadfael.

ARCANE || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang