Drone

541 53 2
                                    

Pagi-pagi sekali, Maison Keluarga Mildred dikagetkan oleh Wesley yang tercebur di danau belakang maison, tidak hanya itu sinar mentari pagi membuat kulit Wesley terlihat sedikit kering dan terkelupas.

"Ley, bagaimana kamu menjelaskan ini?" tanya si sulung.

"Maaf." Ia menundukkan pandangannya.

"Kenapa tidak kamu larang saudaramu untuk tidak keluar dari rumah?" Cadfael memojokkan Wyclef.

"Dia keluar tidak bilang padaku, kenapa aku yang disalahkan? Lagian ngapain sih kamu keluar pagi-pagi?" tanya Wyclef.

"Aku hanya ingin nyebur, masa tidak boleh," jawab Wesley pelan.

"Astaga, Wesley." Cadfael frustasi melihat adiknya.

"Percayalah, dia tidak dengan sengaja nyebur. Dia sedang mencoba drone. Aku melihatnya dari lantai atas," ucap Hayden.

"Terus drone-nya kemana?"

"Telah berpulang ke rumah Tuhan. Masuk ke dalam danau lah. Mungkin sudah rusak kelelep air."

"Drone?"

"Iya, yang baru kamu pesan kemarin," sahut Hayden.

"Wesley... AKU BAHKAN BELUM MENCOBANYA, BERANINYA KAMU MENGAMBIL PAKETKU. DASARRRR." Tubuh Wyclef ditahan oleh Lyron.

"Tuan Muda Wyclef, tolong tenang." Pak Mun datang, berusaha melerai keduanya.

"Aku juga mau main," ucap Wesley.

"Main ya main, tapi tidak diceburkan juga. AKU BAHKAN BELUM MENCOBANYA. KEMARI KAMU BIAR KUCAKAR WAJAHMU." Bahkan tiga orang tidak sanggup menahan Wyclef.

Wesley berlari sekuat tenaga, turun dari tangga, menuju ke lantai satu. Berusaha sekeras mungkin untuk menghindari amukan saudara kembarnya.

"KAKAK TOLONG. TOLONG AKU, HUWAAAA," teriak Wesley.

"Tidak apa dibiarkan seperti itu?" tanya Lyron pada Cadfael.

Cadfael menghembuskan napasnya, bangun dari duduknya, dan berjalan menuju lantai satu. Keadaan lantai satu sudah berantakan. Mulai dari sofa yang bergeser, bantalan sofa yang terbang entah ke mana, serta bunga palsu yang berhamburan. Untungnya bukan benda pecah-belah yang dirusak oleh mereka.

Para pelayan berusaha keras menghentikan kedua Tuan Mudanya itu. Pak Mun yang berdiri di belakang Cadfael mengerutkan keningnya melihat ulah kedua Putra Mildred. Kini Cadfael berdiri di depan keduanya, sudah berancang-ancang ingin menangkap Wyclef. Dan ya, tertangkap.

"Tenang," ucapnya.

Wyclef tidak menolak. Namun mata tajamnya mengarah ke Wesley yang berada di depannya. Napasnya ngos-ngosan karena lelah berlari.

"Wesley, ke mari," bujuk Cadfael.

"Tidak. Aku akan mati," sahut Wesley.

"Tidak. Wyclef anak baik. Sini." Wesley berjalan pelan menuju keduanya.

"Wyclef maaf, aku benar-benar tidak sengaja. Maksudku aku sengaja memainkan drone milikmu, tetapi aku tidak sengaja menjatuhkannya. Tenang aku akan menggantikannya, tapi tunggu dua bulan ya, aku nabung dulu. Dan kakak, maaf, aku melanggar perintahmu dengan bermain ke luar maison di saat matahari sedang terik, aku benar-benar bersalah maafkan aku. Dan Wyclef, ini zuu kamu, tadi kamu lempar ke wajahku, sekali lagi maaf."

"Lain kali jangan diulangi lagi. Jika paket itu punya orang lain jangan berani kamu membukanya, itu bukan milikmu. Ayo Wyclef maafkan saudaramu," bujuk Cadfael.

Wyclef menatap Wesley sinis. Dirampasnya Zuu dari tangan saudara kembarnya. "Kamu ini bodoh sekali. Aku harus menunggu dua bulan lagi? Yang benar saja," ucapnya berlalu pergi.

ARCANE || ENHYPEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang