42

10.6K 896 96
                                    

Vote!
Komen!
Follow akun WP ini!

Happy reading

.

.

.

" DIMANA DOKTER NYA ?!!" teriak Andre setelah sampai di masion ,
Langkah kaki nya tergesa gesa menuju ke arah tangga ( kan ada lift bang ಠ‿ಠ)

Para bodyguard dan para maid merasa bingung kenapa tuan mereka berteriak , dan oh astaga nona muda kenapa?

Di kamar

" CEPAT DIMANA DOKTER ITU SIALAN?!" bentak Andre ke pada bodyguard nya

" Ini tuan dokternya " ucap tangan kanan Andre yang baru kembali dari Australia - Silas
Silas  memasuki kamar dengan dokter Arhan yang mengikuti dirinya 

" KENAPA LO LAMA SEKALI HAH?! CEPAT PERIKSA PUTRIKU ?!"  Perintah Andre dengan tak santai , bahkan Andre sudah menarik kerah baju milik dokter Arhan

" Tenang kan dirimu tuan " ucap dokter Arhan mencoba menenangkan Andre yang sedang emosi ,
Andre pun melepaskan kerah baju itu dan berbalik memeluk Leta yang sudah nampak pucat , sudah cukup lama Leta tidak sadarkan diri .

" Tenang cil dokter sudah datang " guman Andre menciumi pucuk kepala putrinya

Sedangkan dokter Arhan dengan segera memeriksa tubuh mungil itu .

***

" Gimana?" Tanya Andre menatap datar ke arah Arhan . Posisinya Andre masih tetap di kasur king size dengan Leta di peluknya .

" Nona sudah dalam ke adaan membaik , tadi saya sudah menyuntik nona untuk mengurangi rasa sakit nya . Dan saya sarankan jangan sampai hal ini terjadi karena itu akan fatal , anda tahu pasti bagaimana rasanya saat alergi itu terjadi tuan . Karena pembengkakan di tenggorokan nya nona  berikan dia makanan yang lembut sepeti bubur, atau pun sup . Dan ini obat yang harus di minum nona Leta , minum 2 kali dalam sehari ." Jelas dokter Arhan panjang lebar

" Kapan bintik-bintik merah ini hilang? "Tanya Andre tanpa menatap ke dokter Arhan , tangannya dengan asik mengelus ngelus rambut putrinya .

" Itu akan menghilang dalam beberapa hari , anda jangan khawatir nona akan sadar besok pagi karena pengaruh obat yang tadi saya beri ." Jawab dokter arhan yang di pahami dengan baik oleh Andre

" Baiklah kalau begitu saya pamit kembali ke rumah sakit tuan " pamit dokter Arhan yang tidak di gubris oleh Andre

" Mari saya antar " ujar Silas mempersilahkan dokter Arhan berjalan duluan .

Dan di kamar hanya tersisa Andre dan Leta di atas kasur .

" maaf Daddy belum bisa jaga Leta dengan baik " lirih Andre dengan setetes Air mata yang mengalir di rahang tegas nya

" Daddy sangat menyesal , Daddy merasa tidak berguna . Hanya menjaga putri kecilnya darah dagingnya saja tidak bisa , benar benar payah " guman Andre terus menyalahkan dirinya .

Wajahnya tampak jelas raut bersalah , matanya menatap putrinya sendu.
Dia terisak pelan takut mengganggu tidur putri kecilnya .

" Maaf maaf hiks " lirih Andre terus mengucapkan kata maaf.  Lalu Andre mengusap air mata nya dengan kasar .

" Ema !" Desis Andre tajam wajahnya memerah menahan amarah

Ema dia tidak akan bisa selamat dari cengkraman Andre si iblis gila yang haus darah . Bodoh! Ema salah mencari lawan .
Dengan melukai putri iblis itu , sama dengan melukai iblis itu sendiri . Karena Leta adalah kehidupan Andre dan kebahagiaan Andre. 

" Tunggu permainan nya "
Senyum licik terlihat di wajah tampan Andre yang menggelap karena amarah yang me ledak ledak .
Bagaikan boom yang bisa meledak kapan saja .

" Kau akan merasakan neraka yang ku buat "

***

Sedangkan di sisi lain

Brak

Suara pintu dibuka kasar

" Akkhhh "

" Sial sial sialll !!! Kurang ajar "
Umpat Ema dengacak acak rambutnya frustasi

" Gue bales Lo awas aja !" Kesal Ema lalu duduk di sofa rumahnya

" Ibu gue di pecat " ucap Ema dengan santai
Kepada seorang seorang wanita yang nampak berpakaian seksi dan make up yang menor

" APA ?!"

" Gimana bisa ?" Tanya ibu Ema  bingung

" Gara gara seorang anak haram yang gak tahu diri ibu " jawab Ema dengan wajah kusut nya

" Balas anak haram itu Ema !" Perintah ibu Ema

" Gue pasti balas lah ibu , gak bakalan gue maaf Fin itu anak haram kalau perlu gue bunuh sekalian "  jawab Ema dengan wajah mengeras emosi

" Bagus , tapi inget Ema Lo harus main bersih jangan sampai kita dapat masalah karena kesalahan dan kecerobohan mu !" Tekan ibu Ema menatap putrinya penuh peringatan

" Gue bakal main bersih kok ibu tenang aja udah " balas Ema santai

" Oh iya ibu Lo gak punya pelanggan ?" Tanya Ema menatap ibunya dengan tatapan bertanya

" Punya kok ini gue udah siap siap , yah walaupun masih nanti 1 jam lagi apa salah nya jika dandan lebih dulu biar tambah cantik hahah"  terang ibu Ema di akhiri dengan tawa yang menggelegar

" Gue gak usah cari kerja ya ? Gue kerja di profesi utama gue aja " ucap Ema lebih tepatnya bertanya

" Hooh gapapa kok , Lo bisa jadi jalang kek biasa lagian kan kerja di cafe cuman buat menutupi pekerjaan Lo yang asli . Lagian dapat uangnya  juga gede jadi jalang . " Balas ibu Ema santai , sambil bermain dengan kuku nya yang panjang dan di cat warna hitam .

" Cariin pelanggan nanti ya Bu " ucap Ema

" Iya nanti gue cariin tenang aja , " sahut ibu Ema

" Minta duit dong , mau ke salon gue udah lama juga gak perawatan " ucap Ema
Sambil merapikan rambut yang sebelum dia acak acak ,

" Dih enak aja duit gue tinggal dikit " tolak ibu Ema mentah mentah

"  Ck pelit amat sama anak sendiri " sungut Ema kesal

" Nanti gue ganti deh , tenang aja tapi nanti setelah dapet pelanggan " lanjut Ema menatap ibunya memohon

" Boleh deh , tapi inget jangan lama lama " balas ibu Ema membuat Ema tersenyum senang

" Iya elah kagak percaya amat sama anak "  ucap Ema

" Nih , awas kalo lama " ujar ibu Ema memberikan beberapa lembar uang

" Eh iya katanya mau goda temen sekolah Lo ? Gimana udah berhasil apa enggak ?" Tanya ibu Ema tiba tiba membuat wajah Ema yang sebelumnya sumringah jadi kusut kayak serbet kagak di cuci satu tahun, canda serbet ✌️

" Kenapa mukak Lo ?" Tanya ibu Ema lagi

" Gagal gue goda Arthur maupun Andre " sahut Ema kesal

" Gara gara anak haram itu " lanjut Ema

" Ya makanya cepat singkir Rin aja tu anak haram , biar Lo bisa leluasa nguasain harta mereka hahah" jawab ibu Ema

" Ya bakal gue usahain lah pastinya " ujar Ema tersenyum licik

" Yaudah  , gue mau berangkat udah di tunggu sama orang " ucap ibu Ema pamit pergi

" Hm , nanti pulang beliin gue makanan !?" Ujar Ema agak berteriak

" Ya " balas. Ibu Ema berteriak juga

TBC
.

.

.

Hiih si bangke emak sama anak sama aja !

Kagak tahu diri bener !?

Bener bener gedek gue sama tu orang dua

Pantes Ema modelan begono orang emak nya begitu kok

Arleta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang