1

6.3K 353 15
                                    

Seorang gadis manis tampak begitu ceria sembari bersenandung merdu ,hal itu tak luput dari sahabat baru nya yg dari tadi terus memperhatikan nya sembari mengelengkan kepala nya .

Park haechan ,itulah nama gadis cantik dan manis itu, dia begitu cantik dengan pakaian putih yg di pakai nya sekarang .

Haechan begitu bahagia hari ini karena status nya saat ini membuat orang tuanya siap memberikan seluruh privasi kepada nya ,tentu saja hal itu karena sahabat barunya yg di percaya oleh kedua orang tua nya, Huang Renjun .

"Haechan ,Jangan berhias terlalu cantik , kau tak tau berapa banyak lelaki hidung belang yg ada di kampus ini "kata Renjun yg tengah asyik memainkan tablet nya tanpa melihat ke arah haechan.

"Iya kak" haechan nampak menyisir rambut panjangnya ,dia membiarkan rambut indah nya tergerai ,setelah sedikit memoles wajah nya dengan make up ,tak lupa haechan memakai name tag nya lalu langsung menyambar tas rajut nya dan menghampiri Renjun yg dari tadi menunggu nya .

"Kak Renjun aku sudah siap "kata nya dengan nada semangat.

Haechan menyergitkan kening nya melihat Renjun yg tidak menanggapi nya ,gadis itu masih asyik dengan tablet nya .

"Kakak lagi liatin apa sih "

Karena penasaran haechan langsung duduk di samping Renjun .

Dan saat itu juga haechan melihat foto seorang lelaki di layar tablet Renjun , haechan terpana , jantung nya berdetak dengan kencang saat melihat foto lelaki tersebut.

"Dia siapa " tanya haechan dengan nada polos nya ,matanya masih tertuju pada foto laki laki tersebut .

Renjun menoleh cepat ke arah haechan kemudian duduk tegak sambil memegang pundak gadis itu erat .

"Hindari laki laki itu ,dia berbahaya untuk mu "Renjun menatap haechan dengan wajah serius nya .

Haechan mengerucutkan bibirnya kemudian matanya kembali menatap foto laki laki tersebut , entah kenapa haechan merasakan perasaan tak biasa saat melihat laki laki tersebut, perasaan yg sama sekali tidak pernah dia rasakan sebelum nya .

"Hey kau dengar nggak sih " Renjun mengapit pipi haechan dengan kedua tangan nya kini mata keduanya kembali bertemu .

"Iya aku dengar kok"balas haechan dengan nada sedih ,sejak dia menginjakkan kakinya di Korea , Renjun selalu melarang nya untuk dekat dekat dengan laki laki tertentu.

"Ini semua untuk kebaikkan mu , aku hanya tidak ingin kamu menyesal nantinya "Renjun mengusap rambut haechan dengan lembut kemudian di peluk nya tubuh gadis itu dengan penuh kasih sayang .

"aku sangat menyayangimu seperti adik ku sendiri haechan"

"Aku juga menyayangi kak Renjun "balas haechan yg kini juga memeluk tubuh Renjun dengan erat .

Selama beberapa menit keduanya masih berpelukan dengan hangat ,sungguh haechan merasa sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti Renjun ,begitupun sebaliknya.

"Siap menjadi seorang mahasiswi baru" Renjun mencoba mencairkan suasana .

"Siap "balas haechan dengan nada semangat .

Renjun yg tahun ini telah menjalani dua semester di kampus rela meluangkan waktunya untuk mengantarkan haechan ke tempat pembekalan OSPEK.

"Kau suka "tanya Renjun yg tentu saja langsung di balas dengan anggukan senang gadis itu .

.
.
.

Berbagai macam suara terdengar nyaman di telinga nya haechan, tawa para mahasiswi baru, langkah langkah kaki para senior nya dengan kelompok nya masing masing ,dan para dosen yg tengah sibuk bercengkerama dengan anak anak didiknya , namun dari sekian banyak nya suara tersebut, suara Renjun lah yg jadi terdengar begitu konsisten dan juga kaku .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang