2

2.7K 291 4
                                    

"HAECHAN! "

Entahlah sudah berapa kali Renjun mencari sambil memanggil manggil nama sahabatnya itu ,namun sosok yg di maksud tidak juga menunjukkan batang hidungnya.

"Astaga di mana anak itu, selalu saja hilang"gerutu Renjun karena kebiasaan haechan yg tidak juga berubah .

Gadis itu terlalu polos dan Renjun takut terjadi sesuatu yg buruk padanya .

Di antara rasa genting itulah peringatan dari Tante Baekhyun kembali datang dan memenuhi isi kepala nya .

"Haechan baru saja sembuh dari pemulihan selama satu tahun dalam pengawasan kami ,tolong jaga dia ,jangan biarkan haechan berinteraksi dengan laki laki manapun saat di kampus "

Jujur saja Renjun tak begitu paham dengan ucapan Tante Baekhyun kepadanya ,tapi mengingat betapa polos dan cantiknya haechan, Renjun mulai paham ,nampaknya gadis itu pernah mengalami trauma dan itu semua di sebabkan oleh laki laki .

"Kamu ada di mana haechan"Renjun mulai putus asa .

"Siapa, haechan?"

Renjun menoleh ingin tahu dan berdecak begitu tau siapa sosok yg berhasil membuat nya terkejut .

"Apa aku membuat mu kaget, sayang" jaemin berbisik lembut di sisi telinga Renjun sambil memeluk pinggang gadis itu dari belakang, hal itu membuat Renjun kehilangan rasa nyaman.

"Sebentar lagi upacara penyambutan akan di mulai kan? Sebaik nya kakak segera ke lapangan dan ...."

"Berusaha mengusir ku secara halus lagi Renjun" jaemin membiarkan nada geli keluar begitu saja dari bibirnya , sementara Renjun hanya bisa tersenyum kaku .

"Malam ini aku akan menjemput mu" jaemin mencium bibir Renjun saat gadis itu berniat membuka suara nya ,
"Tidak ada penolakan"

Jaemin mengedipkan mata nya dan berjalan mundur menjauhi Renjun yg masih berdiri di tempat nya dengan wajah memerah .

"Cukup,Renjun!  Cukup! Sadarlah!"Renjun mengelengkan kepala nya kuat kuat.
"Sekarang waktunya mencari haechan"

.
.
.


Na jaemin berjalan melewati jajaran mahasiswa baru dengan mengusung senyum ramah .

Jaemin sudah terbiasa mengikuti kegiatan termasuk upacara penyambutan anak baru ,tetapi kali ini jaemin merasa berbeda .

Baru saja tiba, jaemin di kejutkan dengan kedatangan sahabat nya yg baru saja selesai melakukan ritual penyambutan.

"Sungguh kejutan" jaemin menepuk bahu Jeno .
"Apa yg membawa mu kesini Jen"

"Bukan urusan mu" Jeno hanya melirik sekilas ke arah jaemin lalu kembali menatap ke arah depan .

"Seperti nya bos punya mangsa baru" bisik pemuda berkulit sedikit hitam dengan pelan sehingga hanya jaemin saja yg bisa mendengar nya .

Jaemin kemudian mengamati sikap tidak biasa dari Jeno termasuk mengikuti arah pandangan yg ternyata setia jatuh pada sosok gadis cantik yg berada di barisan tengah .

Gadis itu terlihat begitu pucat dengan kepala tertunduk, mangsa baru ,yg di maksud Lucas adalah gadis itu .

Jaemin mengenal jeno .
Sahabatnya ini tidak akan pernah mau apalagi menginjakkan kakinya di atas panggung hanya untuk menyambut mahasiswa baru .

Tapi kali ini Jeno melakukan hal yg sebaliknya .

"Santai Jen ,tatapan mata mu saat ini membuat gadis itu ketakutan"jaemin menyenggol bahu Jeno .

Jaemin lagi lagi di buat kaget dengan perubahan ekspresi pada wajah Jeno ,kerutan kecil di dahi nya termasuk kedua rahang yg terpahat simetris perlahan mulai berubah tegang .

Jaemin buru buru mencegah Jeno saat
Tiba tiba sahabat nya itu hendak turun meninggalkan panggung.

"Acara belum selesai "jaemin mencengkram bahu Jeno dan kaget saat Jeno menoleh dengan tatapan mata seolah ingin membunuh jaemin.

"Ada apa dengan mu Jen?.......

Jawaban atas pertanyaan itu ternyata ada pada gadis itu , jaemin menatap ke arah barisan mahasiswi baru ,jaemin bisa melihat langkah tergesa gesa dari gadis yg tadi di lihatnya , langkah nya nyaris berlari menjauhi lapangan , hal tersebut tentu saja membuat Jeno semakin geram .

"Aku akan membawa nya untuk mu , jadi tetap di posisi mu "sangat sulit membuat Jeno terjun dalam kegiatan kampus ,terlebih Dengan posisinya jadi sebagai ketua himpunan, jadi jaemin harus mengunakan kesempatan ini .

Jeno beralih mencengkram bahu jaemin, lalu membisikkan satu kalimat bernada perintah kepada nya .

"Bawa haechan ke basecamp" Jeno menatap tepat di mata jaemin.
"Jangan biarkan gadis itu kabur , kalau perlu kunci pintunya sampai aku datang "

Haechan, mendengar nama gadis itu membuat jaemin jadi teringat pada Renjun.

Apa mungkin gadis itu adalah gadis yg sedang di cari oleh Renjun ?

"Aku akan melakukan nya , tapi berjanjilah untuk bersikap gentle pada nya" setelah mengatakan hal itu jaemin pergi meninggalkan Jeno yg tidak sedikitpun menjawab perkataan nya .

Langkah lebar jaemin di ikuti oleh Lucas yg dari tadi tanpa sepengetahuan nya telah mendengar percakapan dirinya dan Jeno .

"Aku akan ikut dengan mu jaem , aku siap mengunakan tenaga ku untuk membawa gadis itu "ucapnya antusias dengan niat terselubung .

Langkah jaemin terhenti kemudian menatap ke arah Lucas dengan tatapan seriusnya.

"Jangan macam macam , Jeno bisa membunuh mu jika kau berani  bermain main dengan nya "kata jaemin memberi peringatan pada Lucas .

.
.
.




"Setelah upacara selesai tetaplah di posisi mu , tunggu sampai aku datang "

Perkataan dari Jeno terus terngiang ngiang di kepala nya .

Haechan mengeleng gelengkan kepala nya ,walau bagaimanapun juga dia tidak akan pernah mau mengikuti kata kata Jeno , hanya satu yg ada di pikiran nya saat ini .

Dia harus pulang sekarang ......ya pulang .

Haechan mengangkat kepala nya yg sempat tertunduk lama , dan kini matanya tanpa sengaja kembali bertemu pandang dengan Jeno yg dari tadi tak sedikit pun lelah untuk menatap nya dari atas panggung .

Jeno menatap nya dengan sorot mata yg membuat haechan semakin takut.

Haechan menarik diri nya dari tengah barisan saat upacara masih menyisakan beberapa menit lagi .

Haechan berjalan menjauhi lapangan, langkah cepat nya yg mula nya perlahan kini mulai berubah menjadi lari .

"Hey , tunggu"


Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang