14

1.6K 184 1
                                    

"Hamil" haechan tak percaya dengan ucapan dokter Taeyong kepada nya .

Gadis itu menoleh untuk melihat ekspresi Jeno , dia takut laki laki itu akan meninggalkan nya pergi, begitu tau dirinya tengah hamil .

"Kak Jeno " haechan meraih pergelangan tangan Jeno lalu memeluk lengan laki laki itu dengan erat .

Sementara Jeno ,dia nampak diam  tanpa emosi di wajah nya .

"Usia kandungan istrimu masih sangat muda ,sama seperti usia nya saat ini , pastikan untuk rajin membawa nya ke rumah sakit agar kehamilan istrimu sehat .
Rahim milik istrimu sangat lemah dan aku khawatir itu bisa memengaruhi kondisi tubuh nya "jelas dokter Taeyong.

"Ingat ya , selalu berpikir positif dan juga bahagia ,itu kunci agar kau tidak mengalami keram pada perutmu " sambung dokter berwajah keibuan itu pada haechan.

"I..iya dokter "haechan menganggukkan kepala nya patuh dengan tangan yg masih setia memeluk lengan Jeno .

"Terima kasih atas bantuannya" Jeno bangkit kemudian menarik pergelangan tangan kiri haechan lalu menggenggam tangan gadis itu erat .

Saat berada di dalam mobil , haechan tidak berani membuka suara , gadis itu hanya mencuri pandang ke arah Jeno .

"Apa kak Jeno marah karena aku hamil "

Memikirkan hal itu, tiba tiba membuat haechan ingin menangis .

Hampir satu setengah jam perjalanan hanya di selimuti dengan ketegangan ,
Jeno yg masih setia dengan keterdiaman nya dan haechan yg di selimuti rasa takut dan cemas .

Haechan semakin gelisah begitu melihat jalan yg di lewati oleh Jeno adalah jalan menuju ke arah rumah nya .

Dan benar Saja ,Jeno menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah  rumah yg tak lain adalah rumah haechan.

Tanpa basa-basi lagi Jeno langsung keluar dari mobil dan kemudian membukakan pintu untuk gadis itu .

"Aku tidak mau " haechan memutar tubuhnya dan memilih untuk membelakangi Jeno ,dia tidak ingin pulang , dia ingin tinggal bersama dengan laki laki itu .

"Kau ingin pulang kan dan sekarang aku mengabulkan nya "Jeno berusaha meraih pergelangan tangan haechan, namun gadis itu menepisnya dan kemudian menangis dengan keras .

"Aku tidak mau hiks hiks ,aku ingin tinggal dengan kak Jeno " kata haechan.

Tangisan haechan yg semakin kencang berhasil menyita perhatian salah seorang pria yg saat ini tengah berada di teras.

"HAECHAN"

.
.
.

















KEDIAMAN KELUARGA PARK

PLAK


Suara tamparan yg cukup keras menggema di ruang tamu keluarga Park .

"Pergi "

"PAPA JANGAN "

Haechan berlari menghampiri Jeno yg masih berdiam di tempat, bahkan ketika ayah haechan, Chanyeol memaki dan mengusirnya, laki laki itu hanya diam membisu.

Begitu pun ketika Chanyeol menampar nya ,Jeno menerima nya tanpa berniat membalas nya .

"papa , ini bukan salah kak Jeno " suara haechan bergetar dengan air mata yg membasahi pipi nya .

"Haechan , kau masih berani membela laki laki brengsek ini ,lihatlah apa yg sudah dia lakukan pada mu " bentak Chanyeol pada putri semata wayangnya itu .

"Setelah yg terjadi tiga tahun lalu , pemuda ini masih berani mendekati putri ku lagi " batinnya

"Tidak papa hiks , ini bukan salah kak Jeno "

"Haechan cepat kemari, biarkan laki laki itu pergi dari sini "Chanyeol mencoba menarik paksa langsung putri nya itu , namun gadis kukuh berada di samping Jeno, dia bahkan memeluk Jeno dengan eratnya .

"Tidak mau papa , haechan tidak mau " katanya yg kini semakin memeluk tubuh tegap Jeno ,seakan takut ayahnya akan memisahkan dirinya dan Jeno , laki laki yg telah memberikan benih di perutnya .

"Apa yg ayah mu katakan itu benar , haechan, aku seharusnya tak melakukan ini pada mu"

Jeno melepaskan pelukan haechan di tubuhnya, dia memegang kedua pipi haechan yg memerah karena air mata yg terus mengalir.

"Maafkan aku "

"Hiks kak Jeno "

"Maafkan aku karena sudah membuat mu seperti ini , mengurungmu bersamaku "kedua tangan Jeno kembali menyentuh pipi haechan dengan lembut .

Laki laki itu kemudian mengecup kening gadis yg telah di hamilinya itu dengan lembut sembari memejamkan kedua matanya.

"Percayalah padaku "bisiknya dengan lirih

"HANGENG , USIR LAKI LAKI INI" Chanyeol menarik tangan haechan dan membawanya ke belakang tubuhnya.

"Tidak! papa! Papa aku mohon " haechan menangis meminta ayahnya untuk mencabut perintah nya.

"Mama tolong ,hiks tolong katakan pada papa untuk tidak mengusir kak Jeno" haechan menghampiri Baekhyun yg berdiri tak jauh dari Chanyeol.

"Sayang tenanglah" Baekhyun menatap iba pada anak gadisnya itu sembari menenangkan nya .

.
.
.





































"Sayang , ayo makan ,nanti kamu sakit "Baekhyun mengarahkan satu sendok makanan ke mulut haechan, namun gadis itu tak bergeming sedikitpun.

"Mama , haechan mohon , haechan janji akan melakukan apapun ,tapi tolong  biarkan haechan bertemu dengan kak Jeno "haechan memegang lengan Baekhyun dengan penuh harap .

Baekhyun menghembuskan nafasnya yg terasa berat , bukannya dia tidak ingin melihat anak nya bahagia, namun dia tau bagaimana sifat Chanyeol sebenarnya ,suaminya itu  sangat keras kepala.

"Sayang ,kau tau kan bagaimana sifat papa mu, mama tidak bisa melakukan apa apa "

Haechan kembali menunduk, ia mengusap air mata nya yg semakin mengalir deras di pipi nya .

"Kak Jeno " haechan mengusap perut nya yg masih rata , berharap Jeno akan datang menjemput nya .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang