6

2.1K 220 3
                                    

"keluar"

"Tidak mau "

"Aku bilang keluar"

"Aku tidak mau ,aku mau pulang"gadis cantik itu bersikukuh untuk bertahan di jok sembari memeluk tubuhnya sendiri dengan erat.

"Wah wah apa ini , Jeno akhirnya kau datang kesini juga "seorang pemuda muncul dari arah parkir belakang dengan dua teman nya .

Tatapan yg awalnya hanya di peruntukkan untuk Jeno kini mulai intens memandang ke arah haechan.

Sudut bibir laki laki itu melengkung ke atas sehingga memunculkan seringai menakutkan, semua tampak buruk ketika pria itu mulai bersiul.

Siulan itu membuat haechan semakin takut untuk keluar dari mobil .

"Wow ,apa dia kekasih baru mu , cantik sekali "

"Bukan urusan mu"jawab Jeno dengan nada ketus

Jika di lihat dari sikap Jeno pada laki laki asing itu , haechan dapat  menyimpulkan hubungan kedua nya dalam keadaan tidak baik.

"Santai kawan ,santai"

Jeno perlahan berbalik ke belakang menutupi tubuh haechan dengan tubuhnya dari tatapan laki laki itu .

"Sepertinya gadis yg kau bawa ini belum jinak , mau aku bantu "

"Sebaiknya kau pergi Mark , aku sedang tidak ingin berurusan dengan mu" Jeno menatap dingin mark yg Ada di depan nya .

Jeno kembali memutar tubuhnya lalu menunduk dan meraih tangan haechan untuk di bawanya keluar dari dalam mobil , namun gadis itu sekali lagi memberontak ketika lengan nya di sentuh .

"Lepas ,aku tidak mau "

"Kalau kau tidak ingin keluar , aku benar benar akan membuang mu pada Mark , sekarang pilih , kau mau dengan ku atau dengan dia "bisik Jeno pada telinga haechan.

Mata haechan tiba tiba memanas , namun gadis itu menahan diri agar tidak menangis ,karena ini bukan waktu yg tepat untuk bersikap cengeng.

"Cepat jawab "bentak Jeno dengan nada tak sabar dan hal itu berhasil membuat gadis itu tersentak.

"Pilih ,mau bersama ku atau dia " katanya sekali lagi .

"Ka...kak Jeno " jawab haechan dengan suara bergetar dan terbata bata .

Mendengar jawaban dari haechan membuat Jeno tersenyum puas .

"Gadis pintar " Jeno mengusap rambut haechan lembut kemudian mencium lembut pipi gadis itu lalu meraih pergelangan tangan haechan.

Ketika keluar dari mobil haechan langsung merapatkan dirinya ke tubuh Jeno ,mencoba mencari perlindungan dari laki laki itu , perlindungan dari tatapan aneh dan menakutkan milik Mark yg mengarah pada nya sekarang.

Jeno yg mengetahui ketakutan haechan hanya tersenyum melihat nya ,tangan nya bergerak memeluk pinggang gadis itu dan menuntun nya masuk ke dalam club ,tempat yg mereka datangi sekarang , meninggalkan Mark yg masih fokus  menatap ke arah haechan dengan pandangan tak biasa .

Suara musik yg keras memekikkan telinga haechan saat dia sudah masuk ke dalam club tersebut.

Gadis itu mengerutkan keningnya ,aroma alkohol yg di cium oleh hidung nya membuatnya ingin muntah , sementara tangan Jeno masih senantiasa bertahan di pinggang nya .

Setidaknya cukup membuat haechan merasa lega untuk sementara waktu dari rasa takut di tempat asing ini sekarang.

Mata Haechan tak sengaja  melihat ke arah pasangan yg saling bercumbu mesra , dengan cepat gadis itu langsung memalingkan wajah nya ke arah lain .

"Kau Mau coba sayang " bisik Jeno di telinga haechan dengan suara berat nya  .

"Tidak mau "haechan langsung menolak dengan menggelengkan kepalanya.

Sementara Jeno , dia hanya tersenyum melihat wajah ketakutan haechan .

.
.
.









Karena sibuk menundukkan kepala nya , haechan tak sadar bahwa mereka sudah berada di depan sebuah pintu tinggi bertuliskan VVIP Room .

Tangan Jeno bahkan sudah tidak memeluk pinggang haechan lagi .

Menyadari hal tersebut , haechan menggunakan kesempatan emas itu untuk melarikan diri .

Haechan mundur selangkah dengan nafas tertahan ,dia berharap setiap langkah yg ia lakukan tidak menimbulkan suara .

Satu langkah

Dua langkah

Tiga langkah 

Begitu tiga langkah haechan buru buru langsung memutar tubuh nya lalu mengambil ancang-ancang untuk berlari .

"HAECHAN ! SIALAN" teriak Jeno

Selagi berlari , haechan mendengar umpatan bernada tinggi milik Jeno yg berada di belakang nya , hal itu membuat haechan menoleh namun gadis itu tak sadar bahwa di depan nya berdiri sekumpulan pria yg tengah pesta minuman keras.

Haechan tak sengaja menabrak salah satu dari mereka hingga menyebabkan nya terjatuh ke lantai .

"Akh sakit " rok haechan tersingkap ,hal itu membuat laki laki yg tak sengaja di tabrak nya melihat haechan dengan tatapan takjub sembari menjilat bibir nya .

Haechan buru buru merapikan rok nya yg tersingkap lalu berdiri dari tempat nya dengan susah payah tanpa menghiraukan laki laki yg telah di tabrak nya .

Haechan pun kembali berlari ,tapi baru setengah langkah lengan nya tiba tiba di tahan oleh seseorang.

"Mau kemana sayang "

Deg

Suara itu , suara yg sama dengan laki laki yg di temui haechan dan Jeno di area parkir club ,dia adalah Mark .

"Tolmmmppphhh "

Mark langsung membekap mulut haechan ,dia  tidak memberi kesempatan untuk haechan berteriak minta tolong .

Mark segera menyeret tubuh haechan dengan tangan yg masih membekap mulut gadis itu .

Laki laki itu melewati lorong sepi dan gelap bersama dua teman nya yg lain.

Haechan terus memberontak agar terlepas dari Mark ,namun tenaga nya sama sekali tidak sebanding dengan tenaga Mark .

"Kalian berdua jaga di sini ,jangan sampai ada orang yg berani masuk ke dalam ,mengerti "perintah Mark kedua teman nya begitu mereka sudah sampai di salah satu kamar yg telah Mark sewa beberapa waktu yg lalu .

"Ok bos ,siap "balas kedua teman nya itu .

Mark kemudian membuka pintu lalu mendorong tubuh mungil haechan ke dalam kamar lalu mengunci pintu dengan perasaan senang .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang