12

1.8K 206 1
                                    

"a..aku janji kak , aku janji tidak akan menangis lagi " haechan memohon sembari mengusap air matanya.

"Ayo keluar "

"Ti..tidak mau " haechan terisak semakin keras karena jeno  menghiraukan permohonan nya maupun tangisan nya .

Jeno menarik tangan haechan hingga gadis itu keluar dari dalam mobil .

pergelangan tangan haechan yg memar dan ekspresi ketakutan dengan wajah  air mata yg membasahi wajah cantiknya membuat rasa bersalah Jeno semakin besar .

"Kak Jeno " haechan menatap Jeno dengan pandangan memelas

"Jangan menangis " Jeno menghapus air mata di pipi haechan lalu mencium bibir gadis itu dengan lembut.

"Aku tidak bermaksud membentak mu atau membuatmu takut , aku hanya tidak ingin kau memikirkan hal lain ,paham " Jeno memeluk tubuh haechan erat .

"I..iya kak " jawab haechan terbata bata .

"Ayo , aku akan mengajak mu ke suatu tempat yg pasti akan membuatmu senang " Jeno meraih tangan haechan lalu menggenggam nya .

Laki laki itu menuntun haechan menuju ke sebuah jalan setapak yg sepi .

"Kak Jeno sakit " haechan merasa sakit di bagian bawah perutnya, haechan tidak bisa berjalan jauh dengan kondisi organ intim nya yg masih menyisakan rasa sakit .

"Kau ingin aku menggendong mu "Jeno membelai pipi haechan lembut

Haechan hanya menundukkan kepalanya dan tidak berani meminta apapun kepada jeno.

Haechan terlalu takut lelaki itu akan marah karena sikap cengeng dan manja nya .

"Naiklah Ke punggungku , aku akan menggendong mu " Jeno berjongkok membelakangi haechan.

Sementara haechan nampak meremas ujung gaun polosnya dengan kuat .

"Naiklah, ini adalah perintah " Jeno menoleh memberikan tatapan tajam bercampur lembut pada haechan.

Haechan buru buru memeluk punggung tegap Jeno , gadis manis  itu melingkarkan kedua tangannya di leher lelaki itu .

Jantung nya berdebar kencang saat mencium aroma harum tubuh Jeno .

Dia tanpa sadar memeluk Jeno  dengan erat , kepala nya bersandar nyaman di punggung hangat laki laki itu .

.
.
.








Jeno terus berjalan tanpa sedikitpun merasa lelah ,lelaki itu baru berhenti setelah tiba di depan taman bunga .

Haechan menatap beragam bunga bunga yg ada di taman itu dengan kagum .

"Kau suka "tanya Jeno

"Iya kak, aku suka " jawab haechan antusias dengan senyuman yg terpatri di bibirnya.

"Aku senang mendengar nya "

Haechan terkejut dengan Jeno yg menyentuh pipinya , tubuh nya menegang ketika melihat senyum dari wajah lelaki itu.

Senyum yg membuat Jeno terlihat semakin tampan .

"Aku senang melihat mu tersenyum, sayang "

Deg

Haechan yakin dia pernah melihat senyuman itu .

.
.
.





















"Kakak yakin haechan ada di sini " tanya Renjun pada jaemin ketika mereka tiba di depan sebuah rumah .

"Tentu saja ,ini adalah rumah kedua bagi Jeno , rumah dari mendiang ibunya yg telah di wariskan atas nama nya "jelas jaemin

Ting tong

Jaemin berkali kali memencet bel , namun tak ada respon dari dalam rumah tersebut.

Jaemin kemudian mengeluarkan ponsel nya, dia berniat menelpon Jeno tapi telpon nya sama sekali tidak di angkat oleh sahabatnya itu .

Aku sudah datang

Jaemin akhirnya mengirim pesan singkat tersebut pada Jeno, yg dia tau pasti sahabatnya itu mengetahui maksud dari pesan tersebut.

"Sepertinya rumah ini kosong kak "

Di antara rasa ragu itu ,tiba tiba dari arah belakang terdengar suars mobil yg datang semakin dekat.

Kondisi gelap dan malam membuat Renjun sulit untuk melihat siapa sosok di balik mobil itu .

Renjun menyipitkan matanya, berusaha melihat sosok di balik mobil tersebut.

"KAK RENJUN"

"HAECHAN" Renjun tersebut senang mendapati sosok cantik itu ada di depan matanya sekarang .

Namun .....

.
.
.


































Selama perjalanan pulang, Jeno begitu posesif menggenggam tangan haechan.

Jeno tidak membiarkan haechan jauh jauh darinya, bahkan ketika mereka berada di sebuah rumah makan terdekat, jeno masih sempat memberikan tatapan membunuhnya kepada siapapun yg melirik dan memberikan tatapan menggoda pada haechan.

Buruknya , haechan harus meredam amarah Jeno ketika salah seorang gerombolan pemuda sempat memberikan siulan kecil ketika haechan berjalan sendirian di supermarket, sementara Jeno menunggu nya di dalam mobil .

Kalau saja haechan tidak melerainya , mungkin Jeno secara membabi buta akan memukul gerombolan pemuda  itu .

.
.
.










Satu jam perjalanan yg mendebarkan bagi haechan, ia takut jika Jeno kembali tersulut emosi , sekali dua kali bahkan lebih haechan menoleh takut ke arah Jeno , karena laki laki itu nampaknya tidak melepaskan tangannya.

Bahkan raut wajahnya tampak menegang setelah beberapa menit yg lalu ponselnya bergetar, nampaknya pesan di ponselnya itu bukan kabar baik untuk Jeno .

Tak lama,  akhirnya mereka sampai , haechan yg awalnya tampak bingung dengan tatapan Jeno yg lurus ke depan,  kemudian ikut melihat ke arah tatapan tersebut.

Ia menyipitkan matanya, samar samar terlihat seorang gadis dengan rambut hitam panjang bergelombang berdiri tak jauh dari mobilnya.

Haechan yg merasa tangannya tidak di genggam oleh Jeno kemudian membuka pintu mobil dan keluar.

"KAK RENJUN"

"HAECHAN"

ketika haechan hendak menghampiri Renjun, tiba tiba dari belakang, Jeno terlebih dahulu melingkarkan tangannya di perut haechan, lalu di tariknya tubuh gadis itu hingga kini tepat berada di sampingnya .

"Kak Jeno "

"Kau pikir sekarang kau mau kemana "kata Jeno tajam .

"Tapi kak ..

"DIAM" bentak Jeno

Haechan seketika diam dalam sekejap karena bentakan dari Jeno .

"Beginikah cara kak Jeno memperlakukan haechan selama ini "Renjun marah ,dia tak terima dengan perlakuan Jeno pada haechan.

"Apa yg sudah kak Jeno lakukan pada haechan"katanya kembali saat melihat tanda merah di sekitar leher dan dada haechan.

"Itu bukan urusan mu "

"APA ,tapi kan ...

"Kak Renjun" haechan menggelengkan kepalanya, meminta Renjun agar tidak memicu amarah Jeno .

Jeno tak menggubris tatapan tak bersahabat Renjun padanya, dia segera membawa haechan masuk , bahkan ketika melewatkan jaemin, Jeno memasang wajah datarnya .

"HEY ,aku belum selesai bicara " teriak Renjun

"Renjun sudahlah , sebaiknya kita masuk , kita bicarakan ini di dalam"jaemin menarik tangan Renjun dan membawanya masuk ke dalam.

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang