28

1.4K 158 6
                                    

"Berani berani nya kau menyentuh haechan ! " Jeno maju dan menarik kerah baju jaehyun .

Jeno mendorong nya ke dinding lalu melayangkan tinju nya berkali kali hingga tubuh lelaki di bawah nya lemas.

"Sakit...hiks "

Jeno memutar tubuh nya ketika mendengar tangisan haechan yg semakin keras terdengar di telinga nya .

Jeno mendekati gadis itu dengan rasa khawatir.

"Haechan" panggil Jeno dengan nada cemas .

Dia semakin khawatir ketika melihat darah yg melewati rok haechan yg mengalir begitu deras .

Rintihan dan isakan kesakitan haechan membuat Jeno semakin takut .

"Hiks...sakit..hiks " haechan mencengkram lengan Jeno dengan tatapan tak fokus .

"Bertahanlah haechan, aku akan segera membawa mu ke rumah sakit " Jeno langsung menggendong tubuh haechan dan berlari melewati jungwoo yg masih berdiri mematung di depan pintu .

Baru kali ini jungwoo melihat Jeno khawatir seperti itu , sebagai salah satu sahabat nya , selain jaemin tentu saja , jungwoo tau bagaimana sifat Jeno .

Dan kali ini dia yakin , kalau Jeno memang mencintai gadis itu .

"Aku sudah memperingatkan mu jae , setelah ini kau akan menerima balasan dari Jeno , tunggu saja " jungwoo menatap penuh hina pada jaehyun yg terkulai lemas di lantai .

.
.
.

Rumah sakit

"Gadis itu mengalami pendarahan hebat , rahim nya yg cukup lemah tidak bisa membantu nya untuk mempertahankan bayi yg ada di kandungan nya "

Penjelasan dari dokter ten seolah menjadi kabar buruk untuk Jeno .

Laki laki itu berdiri dengan tatapan kosong tak terarah .

"Gara gara kau ,anak ku mengalami semua ini ! "Chanyeol maju dan mencengkram kerah baju Jeno dengan emosi yg meluap ,namun Donghae berusaha melepaskan nya .

" semua ini bukan sepenuh nya salah Jeno , kau harus ....

"Berhenti membela anak mu ! , Haechan hamil dan keguguran ! ,Kau pikir ini salah siapa ! "Teriak Chanyeol dengan murka .

Jeno bisa merasakan lidah nya kelu , ini semua memang salah nya , apa yg di ucapkan oleh Chanyeol, ayah dari gadis itu memang benar ada nya .

"Ini semua salah ku "

"Dokter ten , pasien VVIP nomor 23 sudah siuman, tapi ..."

"Pasien nomor 23? , Haechan "

Jeno menarik pandangan nya dan melihat seorang perawat berdiri di depan nya dengan raut wajah yg terlihat begitu cemas .

"Setelah mengetahui bahwa dia keguguran , gadis itu ...

Tanpa berusaha mendengarkan penjelasan dari sang perawat , Jeno berlari meninggalkan mereka .

Tidak ada yg dapat menghentikan nya ,bahkan teriakan dari ayah haechan pun tak mampu untuk menghentikan nya .

.
.
.

Jeno menggeser pintu kamar rawat haechan dan mendengar teriakan histeris gadis itu .

Dia melihat pemandangan yg menyesakkan dada nya .

Jeno bisa melihat bagaimana dua orang perawat yg begitu kewalahan untuk membuat gadis itu tenang .

"Haechan" Jeno menghampiri gadis itu .

Haechan yg sebelum nya berteriak dan menangis histeris kini seketika langsung terdiam.

Namun keterdiaman gadis itu berganti menjadi rasa takut , dia mengedarkan mata nya ke penjuru ruangan ,seolah tengah mencari jalan keluar untuk lari dari sana .

"Ti..tidak , Jangan mendekat ! " Jeno tidak menghiraukan permintaan dari haechan, dia tetap berjalan mendekati nya, namun gadis itu beringsut mundur .

Haechan turun dari brangkar berniat untuk berlari namun langkah nya terhenti ketika tangan kekar Jeno memeluk nya dari belakang.

"TIDAK ! ,JANGAN SENTUH AKU ! "

haechan menangis histeris dan memukul lengan Jeno membabi buta .

"Haechan hentikan " Jeno mengeratkan pelukan nya di tubuh haechan yg semakin memberontak untuk melepaskan diri .

"Tidak mau ....hiks...jangan sentuh aku ! "

Haechan semakin memberontak ketika Jeno memeluk nya semakin erat .

"Ssstt , haechan sayang , aku mohon, jangan seperti ini " bisik Jeno lembut di telinga haechan , dia melonggarkan pelukan nya ketika gadis itu kembali tenang .

Dia memutar tubuh haechan supaya bisa langsung menatap wajah gadis itu dengan jelas .

Meskipun haechan tidak lagi berteriak, namun gadis itu masih terus menangis , air mata nya dengan deras mengalir di pipi nya yg kini terlihat begitu pucat .

"Maafkan aku " Jeno meraih punggung haechan dan membawa tubuh gadis itu lebih dekat dengan tubuh nya .

Jeno menghirup dalam-dalam aroma stroberi pada tubuh kekasih nya itu, dia kemudian memeluk haechan dengan posesif seolah takut seseorang akan memisahkan nya dengan gadis itu .

Haechan yg masih terisak perlahan lahan mulai membalas pelukan dari Jeno , dia membenamkan wajah nya di dada bidang Jeno .

"Jika mereka tidak merestui hubungan kita berdua, apa kau mau hidup dengan ku ? Hanya dengan ku "

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang