11

2K 215 2
                                    

Tok tok tok

"Haechan apa kau sudah selesai"

"Iya kak sebentar ,aku akan segera keluar "haechan membuka pintu dan melihat sosok Jeno tengah berdiri menunggu nya , gadis itu bisa merasakan panas di kedua pipi nya karena Jeno menatap nya dengan intens.

"Emm ,kak ma..maafkan aku"ucap haechan dengan nada lirih sambil menundukkan kepala nya malu .

"Kenapa kau harus minta maaf" Jeno mengangkat dagu haechan agar menatap diri nya.

"Karena "haechan menautkan jari nya gugup.

Jeno tau gadis itu malu karena tatapan nya.

Jeno kemudian menarik pinggang haechan dan memeluk nya, entah sejak kapan Jeno begitu menyukai aroma tubuh haechan.

Jeno tidak ingin melepas dan membiarkan gadis itu pergi dari sisinya.

"Kak Jeno jangan"haechan panik ,gadis itu berusaha mendorong dada Jeno ketika laki laki itu menciumi leher dan bahu nya .

"Apa kau tidak suka saat aku menyentuh mu "

Haechan mengangkat kepala nya dan mendapati Jeno yg kini tengah menatap diri nya dengan tajam dan menusuk .

"Bu..bukan begitu kak , hanya saja ini masih terlalu pagi "ucap haechan dengan lirih sambil menyentuh kemeja polos yg kini di pakai oleh Jeno .

"Apa aku sudah membuat mu takut"Jeno menyelipkan helaian rambut haechan ke belakang telinga gadis itu.

"Ti..tidak "jawab haechan dengan gugup .

Cup

Jeno mencium kening haechan lalu  menempelkan dahi nya ke dahi haechan.

"Maaf , aku tidak bermaksud untuk membuat mu takut , sekarang makanlah , setelah ini aku akan mengajak mu jalan jalan , bagaimana, kau mau kan "kata Jeno kemudian mengelus rambut gadis itu dengan lembut .

"Benarkah "wajah haechan seketika berubah menjadi ceria , hal itu membuat Jeno tersenyum karena tingkah menggemaskan dari gadis itu .

"Tentu saja , itu kalau kau mau "

"Tentu saja aku mau "haechan langsung menarik tangan Jeno dan mengajaknya untuk sarapan di lantai bawah .

Sementara Jeno sekali lagi hanya bisa tersenyum geli saat melihat haechan menarik tangannya dengan semangat.

.
.
.





















"Kita  akan pergi kemana kak "tanya haechan pada Jeno yg kini tengah sibuk mengemudikan mobil .

"Kau akan tau nanti sayang "jawab Jeno dengan senyum misterius .

Sebetulnya haechan ingin kembali bertanya , namun matanya tidak bisa beralih dari pemandangan indah yg berada di luar kaca mobil .

Kenapa pemandangan di sini begitu familiar bagi nya .

Haechan kembali teringat dengan keluarga dan juga sahabat nya  , Renjun .

"Kenapa kau diam "Jeno menoleh dan mendapati haechan yg tengah menunduk ,kemudian di genggam nya tangan gadis itu .

"Emm, a..aku , aku merindukan mama" jawab haechan ragu bercampur rasa takut .
"Aku ingin pulang "sambungnya dengan suara bergetar.

Mendengar jawaban dari haechan membuat raut wajah Jeno berubah gelap .

Haechan kaget saat tiba tiba Jeno menghentikan mobilnya.

"Jika kau sedang bersamaku jangan pernah pikirkan hal yg lain !"Jeno meraih lengan siku haechan, lalu di tariknya mendekat ke arahnya hingga  membuat haechan meringis kesakitan.

"Satu lagi, aku tidak akan membiarkan mu pergi , kau sudah menjadi milikku sejak aku mengambil keperawanan mu !"

"Sakit " Ringis haechan

"Bukankah sudah ku bilang, kalau aku sedang bersama mu,kau harus menjawab nya !"Jeno semakin erat mencengkram lengan gadis itu .

"I..iya kak " haechan mengangguk dengan air mata yg kembali mengalir di pipinya , dia kembali menangis.

"SIAL , kenapa kau suka sekali menangis" Jeno melepaskan cengkraman nya dan memukul setir kemudinya cukup keras, hingga haechan semakin merapatkan tubuhnya ke pintu mobil , takut kalau Jeno melampiaskan amarahnya pada dirinya.

"Hiks "haechan memeluk tubuhnya yg gemetar .

"Berhenti menangis, aku pusing melihat mu merengek seperti itu "

Haechan membekap mulutnya dan segera mengusap air matanya, namun bukannya berhenti air matanya malah mengalir semakin deras membasahi wajahnya.

Jeno benci melihat haechan menangis, tetapi dia lebih benci lagi karena dirinyalah yg membuatnya gadis itu menangis.

Jeno keluar dari dalam mobil lalu membukakan pintu untuk haechan, Jeno segera meraih tangan haechan dan memaksa gadis itu untuk keluar .

"A..aku janji kak ,aku janji tidak akan menangis lagi "haechan menggeleng kan kepalanya.

"Ayo keluar " paksa Jeno

"Tidak mau " haechan menangis kencang karena Jeno begitu kuat mencengkram pergelangan tangan kirinya, dia tidak menghiraukan permohonan haechan padanya saat ini .

.
.
.








































KEDIAMAN KELUARGA HUANG
---------------------------------

"kak jaemin , kenapa kakak pagi pagi kesini" Renjun kaget mendapati jaemin yg telah berdiri di depan pintu rumah nya, namun lebih dari pada itu , gadis itu lebih kaget lagi saat melihat wajah serius dari laki laki itu .

"Renjun , aku butuh bantuan mu"

"Bantuan ,maksud kak jaemin " Renjun menyergitkan kening nya bingung .

"Aku tau di mana haechan berada sekarang "

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang