25

1.4K 149 9
                                    

"buka mata mu , haechan"pinta Jeno dengan lembut .

Haechan memberanikan diri membuka mata nya , gadis itu terkejut mendapati diri nya terduduk di pagar besi yg berada di sisi balkon .

Gadis itu menolehkan kepala nya dan melihat pemandangan di luar .

Baru kali ini dia melihat secara jelas keindahan mansion keluarga nya Jeno , terlihat bunga matahari berjajar rapi di sisi gazebo dan bunga mawar turut memperindah pemandangan itu .

"Apa kau suka " haechan merasakan kesakitan di hati nya berganti dengan rasa kagum ,tanpa sadar gadis itu mengangguk.

"Aku meminta para pelayan di rumah ini untuk menanam bunga matahari di sana , karena aku tau , kau sangat menyukai nya "

Haechan kembali menatap Jeno dan tertegun sejenak, tidak percaya dengan pendengaran nya .

"Ka..kak Jeno ingat "Jeno tersenyum lembut .

"Tentu saja , aku ingat apapun yg berhubungan dengan mu "

Wajah haechan seketika memanas , dia yakin wajah nya sekarang pasti tengah merona.

Jeno benar benar bisa membuat hati nya sakit dan bahagia secara bersamaan.

"Hari ini aku akan menuruti permintaan mu, tapi hanya satu , untuk hari ini saja "

"Be..benarkah ,apapun " senyum haechan mulai mengembang.

"Apapun , selama itu masih relevan dengan ku "

"Emm, bo..bolehkan aku ikut dengan kak Jeno dalam acara kelulusan di kampus hari ini " haechan memainkan jemari nya ke kerah baju Jeno.

Hening sejenak , Jeno menatap haechan yg tampak gugup bercampur takut .

"Asal kau tidak berniat kabur dari ku , aku akan mengajak mu "

"Aku janji tidak akan kabur ! " Jeno menghela nafas nya yg berat .

"Baiklah "

"Benarkah "

"Iya "

"Terima kasih kak Jeno " haechan memeluk Jeno bahagia ,meskipun hanya permintaan kecil yg dapat ia minta , haechan sudah bahagia , setidaknya dia bisa mengunjungi kampus untuk yg  terakhir kali nya .

.
.
.

Haechan menopang dagu di kedua tangan nya yg terlipat di jendela mobil , rambut panjang nya yg terurai melambai lambai mengikuti arah angin ,Mata nya tiada henti menatap pemandangan luar.

Haechan kembali duduk tegak ketika laju mobil di rasa telah melambat.

Dia melihat para mahasiswa tengah asyik berbicara dengan duduk di atas motor sport mereka .

Mobil Jeno akhir nya berhenti di depan area parkir kampus yg kini tampak di isi oleh para pemuda berpakaian kasual .

Mata para pemuda itu akhir nya berpusat dan beralih ke arah mobil Jeno yg berhenti di depan mereka .

"Tutup jendela nya ,haechan" pinta Jeno sambil membuka seat belt nya .

Haechan mengangguk dan segera menutup nya , ketika gadis itu ingin membuka sabuk pengaman nya ,Jeno sudah lebih dulu keluar mobil dan berjalan memutar lalu membuka pintu di sisi haechan.

"Ayo " Jeno mengulurkan tangan kanan nya dan langsung di sambut oleh haechan.

"Jeno ! , Kau datang juga ternyata"

Jeno dan haechan menoleh , mereka melihat jaemin berjalan dengan seorang gadis berambut coklat di sisi kanan nya dan laki laki yg tengah mengunyah permen karet di sisi kiri nya , mereka bertiga berjalan menghampiri Jeno .

"Ck " Jeno berdecak malas

Mata jaemin akhir nya jatuh ke arah  haechan lalu tersenyum menggoda .

"Berangkat bersama dan tinggal bersama , romantis sekali ,Jen "

Jeno tidak menanggapi nya , namun haechan sebalik nya , gadis itu mencengkram ujung rok nya dengan kepala tertunduk,malu .

"Bukankah dia sudah di blacklist dari kampus ini , lalu kenapa dia masih berkeliaran di sini "

Suara sinis keluar dari mulut seorang gadis yg berdiri di sisi jaemin , dia berjalan menghampiri Jeno dengan tatapan menghina kepada haechan.

Haechan malu mendengar hinaan dari senior nya tersebut, dia tidak pernah bertemu gadis itu , tapi kenapa gadis itu begitu membenci nya , tatapan nya begitu tidak bersahabat.

"Dia sedang bersama ku , kau tidak perlu ikut campur siapa yg berhak keluar masuk kampus ini , karena ini bukan kampus mu " Jeno meraih pinggang haechan, lalu membawa nya pergi meninggalkan mereka .

"Ish! Jeno ! "

"Ups!  jungwoo , jaehyun , Aku pergi dulu " jaemin melambaikan tangan nya pada kedua teman nya itu .

"Jadi itu ,pelacur jalang milik Jeno , cantik juga "gumam jaehyun ,mata nya masih jatuh pada punggung haechan .

"Cantik kau bilang , dia jauh dari kata cantik jae , kulit nya itu terlalu gelap "dengus jungwoo

Jaehyun tersenyum miring pada jungwoo .

"Dia jauh lebih menawan dari mu "

"APA ! "

"Aku tertarik dengan gadis itu , mungkin aku bisa sedikit bermain dengan nya " jungwoo menyipitkan mata nya .

"Dia sedang hamil " kata nya seolah  mengingatkan pada laki laki itu .

"Itu lebih bagus , wanita hamil biasa nya sangat sensitif , pasti menyenangkan bergulat dengan nya di atas ranjang "

"Kau gila ! , Aku tidak mau terlibat lagi karena ulah mu , jae , Jeno akan membunuh mu kalau kau melakukan nya "

"Sebelum Jeno membunuh ku , aku akan terlebih dulu mencicipi rasa dari gadis itu "

Jungwoo menyergit waspada .

"Haruskan ku beritahu Jeno tentang hal ini , tidak ! , Ini bukan urusan ku ! "



Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang