"buka pintunya"
Haechan terus memohon dengan mata mengedar ke seluruh sudut ruangan.
Gadis itu mengusap matanya yg berair , mencoba melihat jelas ruang yg di tempati oleh nya saat ini .
Hitam dan gelap , setidaknya itulah yg dapat haechan simpulkan sehingga memberi kesan misterius.
Ruangan nya pun minim cahaya dengan langit kamar yg rendah.
"Aku mau pulang" di antara rasa takut, haechan telah mengambil tekad seperti selama ini orang tuanya katakan dunia luar sangatlah menakutkan dan tidak cocok untuknya.
Setelah ini haechan akan mengikuti keinginan ayahnya ,yaitu menjalani kuliah secara privat.
Sambil menarik nafas dalam-dalam, haechan bergegas menghampiri jendela dan menyibak tirai nya, haechan bersyukur ketika tidak ada teralis besi atau pengaman apapun yg menghiasi jendela sehingga memudahkan haechan untuk membuka nya .
Semilir angin segar menerpa kulit wajahnya, suara gemericik air menyambut nya saat jendela berhasil di buka secara penuh .
Haechan melongok ke bawah dan mengerucutkan bibirnya begitu melihat aliran sungai di bawah nya .
Walaupun berarus kecil , haechan tetap merasa takut , bagaimana jika ada ular atau binatang melata lain yg berbisa di bawah sana .
Haechan terlalu larut dengan pikiran nya sendiri yg terus sibuk mencari cara untuk kabur .
Ia tak sadar dengan kehadiran sosok lain di belakang nya , sosok itu berjalan begitu pelan dan perlahan.
"Mama ,haechan mau pulang " haechan sedih mengingat keinginan nya untuk pulang dan berlindung di dalam rumah nya sendiri semakin besar , dia ingin memeluk ibunya .
"Mau kemana, sayang?"
Suara dalam penuh tekanan itu membuat haechan terkejut ,ia berbalik dan hampir menabrak dada bidang seseorang di depan nya .
Haechan menarik nafas nya yg sempat tercekat ketika melihat sepasang mata yg saat ini tengah menatap nya adalah milik lelaki yg pagi ini membuat nya ketakutan.
"Kau mau kabur melewati jendela ini "Jeno meraih pinggang haechan sementara jari jari tangan nya yg lain mengusap pipi haechan yg lembut dan halus .
Kaki haechan gemetaran ,entah takut karena ketahuan mencoba kabur atau karena kehadiran nya , Jeno sama sekali tidak peduli.
Bahkan saat Jeno melihat tanda tanda bahwa haechan akan menangis, Jeno masih kukuh dengan ekspresi dingin nya saat ini .
"Mau aku bantu "Jeno menguatkan rengkuhan nya di pinggang haechan, mengurung haechan sepenuh nya yg berdiri di sisi jendela.
Haechan tidak berani membalas tatapan Jeno, dan sebagai ganti atau sikap nya itu dia memilih menjatuhkan tatapan nya ke arah pintu .
"Kau tidak akan bisa pergi kemana mana, karena kunci pintunya ada pada ku, sayang"Jeno menyeringai kepada haechan, bibirnya mendekat dan mendarat di pipinya yg memiliki aroma campuran vanila dan stroberi,Jeno mencium nya lagi dan kali ini berlangsung lama .
"Ber...henti "haechan berusaha menghindar ,bibirnya bergetar ketakutan , begitu pun dengan tubuh nya yg bereaksi sama .
"Kau tidak berubah sayang , masih sama seperti yg dulu "Jeno tersenyum melihat reaksi haechan yg mengemaskan.
Jeno menjauhkan diri nya dari haechan, dia melihat dari atas ke bawah tubuh gadis di hadapannya , lalu berhenti tepat di dada haechan yg tampak begitu menonjol di balik pakaian yg di gunakan gadis itu.
Jeno mengulas senyum dan menjilat bibir nya yg terasa kering, menahan gairah yg telah lama di tahan nya selama hampir satu tahun lebih.
"Setelah sekian lama , akhirnya aku menemukan mu kembali, sayang " ucap Jeno penuh misteri .
Dengan satu langkah dan ayunan tangan , Jeno kembali merengkuh tubuh haechan.
tangan nya mulai menjelajahi pinggang haechan , sementara tangan lainnya sibuk menyentuh bibir bawah gadis itu .
Haechan yg mendapat pelecehan mulai gelisah dan memukul mukul dada Jeno agar lelaki itu menghentikan jamahan di tubuh nya , haechan menggelengkan kepala nya , menghindar ketika Jeno hendak menciumnya , haechan terus menghindar hingga bibir lelaki itu hanya menempel di pelipisnya .
"Haechan nggak mau " air mata nya mengancam turun , namun haechan menahan nya karena aksi laki laki asing itu selanjutnya.
Jeno mengangkat tubuh nya haechan dan menurunkan nya di tepi jendela.
"Diam atau kau bisa jatuh" haechan menggeleng cepat dan sebagai bentuk rasa takutnya haechan mencengkram kedua bahu lebar Jeno ,dia takut kalau Jeno akan mendorong nya jatuh ke sungai .
Jeno mengusap rambut haechan lalu melingkarkan tangannya pada pinggang gadis itu ,Jeno merendahkan mulutnya ke arah mulut haechan lalu mencium nya dengan agresif .
Jeno mulai melepas kancing baju gadis itu satu persatu dan mengarah pada payudara haechan yg berisi .
"Aku merindukan mu, sayang" Jeno melepaskan bibirnya sekilas lalu kembali mencium bibir haechan.
Sekujur tubuh haechan mulai panas ini pertama kali dia di cium oleh laki laki ,tapi benarkah? Haechan merasa aneh .
Haechan mengerahkan segenap kekuatan dan seluruh kendali untuk melepaskan bibirnya dari ciuman Jeno .
Usaha yg akhirnya membuahkan hasil setelah itu haechan memalingkan wajahnya nya ke samping.
Haechan merasa kesucian nya hilang bersamaan saat Jeno mencium dan menjamah tubuh nya ,air matanya jatuh , kemudian genangan air mata gadis itu mulai mengaburkan pandangan nya .
Ketika tangan Jeno kembali terangkat ingin menyentuh wajahnya haechan langsung menolak dengan menangis kencang.
"HIKS! "
"DIAM!"bentak Jeno di balas dengan suara isak tangis gadis itu .
"Berhentilah menangis" tidak ada rasa bersalah sedikitpun dari kalimat yg keluar dari bibir Jeno .
"Kalau kau masih menangis aku akan mendorong mu ke sungai"ancam Jeno tanpa meninggalkan kesan lembut .
"Tidak jangan hiks hiks aku tidak mau "haechan menggeleng, kedua tangan nya repleks terangkat dan memeluk leher Jeno meminta pertolongan .
"Hiks hiks ti....tidak mau "haechan menangis hingga sesegukan.
"Kalau begitu diam dan berhenti menangis" Jeno kembali pada sikap nya yg lembut dan memeluk haechan dengan sayang .
Setelah haechan benar benar tenang Jeno melepaskan pelukannya kemudian membantu haechan memasang kancing baju gadis itu satu persatu dan merapikan pakaian haechan dengan sabar .
Haechan memberanikan diri untuk melihat wajah laki laki di hadapan nya.
Kini terlihat sosok tampan Jeno yg lembut dengan tangan kukuhnya turut merapikan rambut panjang haechan yg tergerai , kemudian menghapus sisa air mata di pipi gadis itu .
Mata itu ? Kenapa haechan merasa pernah melihat mata itu .
"Aku tidak akan membiarkan mu pergi lagi ,kau masih milik ku dan akan tetap menjadi milik ku "
Ucapan Jeno membuat jantung haechan berdebar dua kali lebih kencang dari batas normal ,haechan semakin hanyut ketika Jeno kembali mencium kening dan bibir nya dengan lembut .
Jeno tidak bosan untuk menciumnya dan haechan merasa desiran aneh dengan hal itu .
"Kau adalah kekasih ku , beruang kesayangan ku "haechan pernah mendengar kalimat itu ....tapi di mana ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me
Short Storykisah Park haechan seorang gadis cantik namun polos yg berusia 18 tahun dan Lee Jeno seorang laki laki misterius yg berusia 22 tahun . Remake dari novel kekasih kecilku (oleh :Eray Dewi Pringgo)