32

1.4K 130 3
                                    

"kak Jeno " haechan memanggil nya dengan cemas .

Jeno membuka mata nya , lelaki itu menarik sudut bibir nya , tersenyum lemah .

"Haechan , kau tidak apa apa sayang ! " Chanyeol yg berniat menarik lengan haechan langsung di tepis oleh nya .

"Papa jahat ! , Haechan benci papa !  ,Benci ! " Teriak gadis itu dengan nafas memburu .

"Haechan ,papa ...

"Kak Jeno tidak pernah menyakiti ku ,kak Jeno sayang dengan ku ,dia men... mencintai ku " haechan terisak , suara nya lirih dan bergetar .

Dua kalimat terakhir yg entah kenapa begitu sulit dia ucapku.

"Papa sudah pernah mengatakan nya kepada mu , jika kau bersama nya , dia hanya akan menyakiti mu "

"Tapi aku akan jauh lebih sakit hati jika tidak bersama kak Jeno "bibir nya bergetar ,namun tatapan nya menunjukkan ketegasan.

Chanyeol terdiam dan menatap dalam-dalam anak semata wayangnya yg kini menangis tergugu .

"Apa ke yakin tidak akan menyesali keputusan mu ini " Chanyeol bertanya untuk yg terakhir kali nya .

"Tidak , aku tidak akan menyesal"
Chanyeol menatap dingin Putri nya .

"Terserah pada mu , papa sudah mengingatkan mu "

Sebelum Chanyeol pergi ,pria itu menatap Jeno yg masih terkulai lemas di lantai.

"Jika sekali lagi kau meninggalkan anak ku ,akan ku buat kaki mu patah , mengerti ! "Jeno mengangguk di antara sorot mata nya yg percaya diri .

Haechan tersenyum dan kemudian menghambur maju memeluk ayah nya .

"Terima kasih ,papa "

"Hiduplah dengan bahagia, dengan begitu papa tidak akan menyesal telah menyerahkan mu pada pemuda itu "

"Iya ,papa "

Chanyeol melirik dua pria yg menjadi pengawal untuk pergi, lalu meraih punggung istri nya untuk ikut meninggalkan ruangan itu , termasuk Donghae yg tak luput bahagia dengan keputusan Chanyeol .

Haechan kembali duduk di lantai, menatap cemas pada Jeno .

"Kak Jeno jangan khawatir , aku akan segera memanggil dokter "

"Tidak perlu , ini hanya luka ringan " Jeno menarik tangan haechan ketika gadis itu hendak berdiri .

"Tapi...

"Aku hanya perlu berbaring sebentar"

"Tapi..

"Kalau kau begitu mencemaskan ku , hanya ada satu cara agar kau bisa menyembuhkan nya "

"Apa "  Jeno tersenyum

"Cium aku "

Mata haechan membulat sempurna, bisa bisa nya Jeno mengucapkan kalimat mesum itu kepada nya di saat seperti ini .

buk

Haechan memukul lengan Jeno .

"Akh ...sakit ... haechan" Jeno merintih kesakitan.

"Be..benarkah , aku minta maaf " haechan mengusap lengan Jeno , namun laki laki itu masih merintih kesakitan dengan wajah penuh derita .

"Sakit "

Entah apa yg mendorong haechan melakukan hal itu , namun dengan satu tarikan nafas dan tekad penuh bercampur rasa malu , gadis itu meraih kedua pipi Jeno , kemudian mengecup pelan bibir laki laki itu.

Hanya kecupan , menempel , ciuman biasa bagi seorang Gadis pemula seperti haechan, itulah yg ada di pikiran Jeno .

"Tapi bukan ciuman seperti ini yg ku maksud, sayang" Jeno kembali duduk, meskipun dua pria itu telah memukul dan meninju nya dengan telak ,namun tubuh nya masih cukup mampu untuk bergerak.

Bahkan untuk menggendong tubuh mungil haechan pun masih dalam taraf mudah untuk nya.










.
.
.










Jeno mengangkat tubuh haechan ke pangkuan nya , Jeno meraih dagu gadis itu untuk kembali menatap lekat diri nya .

Nafas hangat nya mengendus di wajah merona milik haechan, yg begitu dekat hingga bibir mereka nyaris bersentuhan.

Jeno kemudian mencium bibir haechan, laki laki itu menyusuri rambut panjang haechan, lalu melumat bibir nya dan mencicipi rasa gadis itu .

Dia merasakan kulit halus gadis itu di bawah tangan nya dan merasakan bibir manis gadis itu .

"Ekhem "

Jeno menghentikan ciuman nya ketika suara dehaman keras datang dari arah belakang nya .

"Pa-pa" haechan menjauh dan merapikan baju nya , dia tertunduk malu karena ayah nya mendapati Jeno telah mencium nya .

"Siapa bilang kau boleh menyentuh anak ku "

Jeno menyergit waspada , sementara haechan nampak bingung bercampur takut .

"Bukankah tadi papa sudah merestui hubungan kami "

"Tapi , papa tadi...

"Memang nya kata kata papa salah , papa memang merestui kalian , tapi papa melarang hal hal berbau intim ,sebelum kalian berdua menikah"

Chanyeol menatap ke arah Jeno .

"Dan kau , pulanglah ke rumah mu , sebelum kau benar benar mendapat pekerjaan yg mapan , jangan harap kau bisa menikahi anak ku "

Jeno bangkit dari tempat nya dan kembali berdiri  .

"Kalau masalah pekerjaan, aku akan mendapatkan nya, dan saat itu terjadi , aku akan mengambil hak ku kembali, tidak ada yg bisa mengambil hak ku " Jeno melemparkan pandangan nya pada haechan ketika berucap, karena haechan adalah hak nya , milik nya .

"Aku akan menjaga hak dari kak Jeno "ucap haechan pada Jeno dengan senyum bahagia di wajah nya .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang