30

1.4K 127 1
                                    

Setelah membersihkan diri dan memakai gaun tidur pemberian dari Jeno , haechan merasakan kantuk yg luar biasa .

Sementara Jeno yg sempat keluar rumah setelah makan siang belum juga kembali sampai sekarang .

Saat itu haechan ingin ikut , tapi tak sedikit pun di perbolehkan oleh Jeno .

Haechan sedih , tempat ini terlalu luas dan juga sepi.

Dalam kesepian itu haechan meringkuk dalam kesendirian di atas kasur .

Haechan awal nya hanya ingin mengistirahatkan Tubuh nya , namun lama lama mata nya terasa begitu berat untuk terbuka , dia pun dalam keadaan setengah sadar dengan tidur memeluk tubuh nya menghadap ke arah dinding kaca yg menampakkan keindahan bulan di tengah hutan .

Samar samar haechan mendegar pintu terbuka, suara langkah kaki yg berjalan begitu pelan menuju ke arah nya , dia bisa merasakan gerakan dari samping kasur nya .

"Apa kau sudah tidur , sayang "

Belum sempat haechan bangkit dan membalas ucapan Jeno , gadis itu merasakan tangan kekar laki laki itu telah lebih dulu memeluk tubuh nya dari belakang dan menarik nya mendekat.

Haechan merasakan bibir hangat laki laki itu mendarat di leher dan pundak nya .

"Kak Jeno ......to..long.....henti......kan"
Haechan sempat mendesah ketika tangan Jeno masuk melewati gaun nya yg sempat tersingkap ke atas dan berhenti di dada nya .

Jeno selalu seperti ini , dari semua anggotanya tubuh nya , laki laki itu senang memainkan dada nya .

Rasa nya begitu sakit hingga memberikan tanda kemerahan pada keesokan hari nya di payudara nya .

Jeno tiba tiba mengambil posisi di atas tubuh haechan, laki laki itu menindih nya kuat .

T-shirt putih yg terpasang di tubuh nya tampak lusuh , haechan sempat melihat noda merah menghiasi kaos laki laki itu , rambut nya yg terlihat acak acakan seolah baru saja terkena tiupan badai.

"Apa itu darah "batin haechan

"Kak Jeno kenapa baju...

"Jangan tanya apa pun , saat ini aku hanya ingin bercinta dengan mu " ucap Jeno serak, tanpa ingin di bantah .

Haechan menatap nanar Jeno , wajah nya tampak merona di antara cahaya remang ,Gadis itu akhir nya mengangguk pelan.

Jeno tersenyum melihat kepatuhan haechan, dia menurunkan bibir nya ke bibir gadis itu ,lalu mengecup nya pelan , tak ada penolakan ataupun pembalasannya.

Jeno mengulum bibir merah haechan , tangan nya bermain di payudara gadis itu dan meremas nya dengan lembut.

Dia kemudian menggigit bibir bawah haechan lalu lidah nya masuk memainkan lidah gadis itu .

Jeno baru melepaskan ciuman nya ketika haechan memukul dan mendorong dada nya karena kehabisan oksigen.

"Ahh...." Haechan terengah-engah dengan mata berkabut.

"Malam ini aku ingin memasuki mu"

Haechan mengerjabkan kedua mata nya , berusaha fokus , tubuh nya menegang, di lihat nya perlahan wajah Jeno yg kini tampak serius, tak ada keraguan di sana .

Haechan berusaha menolak nya , namun mulut nya serasa terkunci kuat , dia takut .

"Aku akan melakukan nya pelan pelan"bisik Jeno lembut .

Haechan menatap Jeno diam , lalu kembali mengangguk singkat dengan mata terpejam.

Tangan nya meremas seprai erat erat ketika Jeno mencium leher nya lalu berhenti di dada nya , Jeno mencium dah mengigit nya hingga menimbulkan desah kesakitan di mulut haechan.

"Jangan gigit , kak.......sakit.." haechan mendesah ,hal itu membuat Jeno semakin bernafsu dan tak bisa lebih sabar lagi .

Hanya haechan yg dapat mengalihkan amarah nya saat ini .

Setelah beberapa jam sebelum nya ,Jeno membuat perhitungan pada jaehyun.

Jeno ingat , dia hampir saja membunuh bajingan itu , namun jika saja bukan karena leraian jaemin , nyawa jaehyun pasti sudah melayang di tangan nya .

"Bersiaplah sayang "wajah Jeno begitu dekat dengan wajah haechan.

Tak peduli dengan wajah ketakutan haechan, Jeno menerobos dan masuk ke tubuh nya .

"Ahhh..." Haechan mendesah dan mencekram lengan Jeno begitu kuat .

.
.
.















Sangat sempit , walaupun Jeno sudah berkali kalo memasuki nya ,lubang kenikmatan milik haechan masih begitu rapat dan menjepit nya ketat .

"Sempit sekali ,sayang "

"Ahh....ka..kak..... Jeno"haechan mendesah hebat ketika Jeno menghujamkan milik nya ke dalam tubuh nya .

"Ahh....ber.....henti "haechan terisak meminta Jeno berhenti ,namun laki laki itu tak bergeming .

"Maafkan aku ,sayang , aku tidak bisa ,aku begitu menginginkan mu "Jeno mencium bibir haechan yg bergetar.

Air mata haechan menetes , gadis itu melingkarkan tangan nya di leher Jeno sebagai pegangan untuk nya .

"Aku akan mengeluarkan nya di dalam tubuh mu , bersiaplah" Jeno kemudian menyemburkan cairan cinta nya ke dalam tubuh haechan.

Haechan terkulai lemas dengan wajah yg kini tampak basah karena keringat yg mengucur deras bercampur air mata .

"Apa kau baik baik saja ,sayang "tanya Jeno lembut , masih di posisi nya ,menindih haechan.

"Aku lelah"

"Tidurlah"Jeno mengecup dahi gadis itu dan memeluk tubuh haechan hingga kedua mata gadis itu tertutup sempurna dan kehilangan kesadaran nya sepenuhnya.

Namun tidak untuk Jeno ,dia masih setia membuka kedua mata nya , laki laki itu tampak tidak kelelahan sama sekali, tatapan nya kosong tak terarah namun menajam.

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang