10

2.1K 232 2
                                    

"kak Jeno" haechan menangis sesegukan ketika menyadari bahwa Jeno benar benar akan melakukan nya padanya .

"Tenanglah sayang "Jeno berbisik lembut di telinga haechan, lelaki itu lalu menundukkan kepalanya,
Bibirnya mencium sisi leher haechan dan kemudian mencium bibir haechan dengan lembut.

"Aku merindukan mu sayang" Jeno bergumam dengan dahi yg masih menempel satu sama lain .

"Kau siap sayang "

Pertanyaan itu di sambut dengan wajah pucat pasi haechan, tangan gadis itu mencengkram bahu Jeno dengan wajah panik nya .

"Aku menginginkan mu "Jeno mengecup lembut bibir haechan, dada bidang nya menggesek payudara gadis itu .

"Kak Jeno "haechan mengigit bibir bawah nya

"Hiks sakit kak" air mata gadis itu mulai menetes di sudut mata nya .

Rasa sakit di bawah sana membuat haechan meronta dan mendorong dada Jeno agar segera menjauhi tubuhnya .

"Hentikan kak hiks hiks sakit "

Menyadari kesakitan haechan, Jeno mencoba mengalihkan perhatian gadis itu dengan mencium sudut bibirnya .

"Tahan sebentar sayang " Jeno mengusap lembut air mata yg membasahi wajah haechan.

"Kak Jeno sakit hiks "

"Sayang ,Kalau kau tenang ,semuanya akan baik baik saja "

.
.
.















Jeno menatap wajah haechan yg saat ini tengah tertidur pulas dengan eskpresi tak terbaca .

Jeno kemudian bangkit dari tempat tidurnya lalu mengenakan kembali pakaiannya .

"Semoga ingatanmu tidak kembali sayang "

Jeno mengelus rambut haechan dengan lembut sebelum meninggalkan gadis yg masih tertidur pulas itu .

.
.
.






























Suara kicauan burung dan cahaya sinar matahari membuat haechan terbangun dari tidurnya.

Rasa sakit di sekujur tubuhnya masih terasa sampai sekarang .

Haechan bersusah payah untuk duduk ,matanya menatap ke sekeliling ruangan.

Rasa sedih di hatinya kembali muncul ketika dia tidak menemukan sosok Jeno di sampingnya, haechan tiba tiba ingin menangis saja rasanya.

Apa Jeno akan membuang nya setelah berhasil mendapatkan keperawanan nya .

Haechan memeluk kedua kakinya dan menangis dalam kesendirian nya di ruangan kosong itu .

.
.
.













Jeno menghentikan mobilnya di supermarket yg berada cukup jauh dari vila nya.

Ia berjalan masuk lalu membeli perlengkapan sehari hari untuknya dan haechan.

Sampai kemudian tanpa di sengaja Jeno mendapati rak khusus obat obatan yg berada di sudut Kasir .

"Ada yg bisa saya bantu "kata seorang wanita dengan nada centil nya tapi sama sekali tidak di tanggapi oleh Jeno .

"Aku butuh obat penghilang rasa sakit untuk perempuan yg.....itu... emm.. baru saja melakukan malam pertama"tanya Jeno pada penjaga toko di sebelah nya yg terlihat lebih tua.

"Oh itu ,sebentar ya "

"Ini untuk saudaranya tuan ya " tanya pelayan itu dengan ramah

"Bukan ,untuk calon istriku"

Jawaban dari Jeno membuat kedua penjaga toko itu kaget .

.
.
.











Jeno memarkirkan mobilnya di garasi dan meletakkan barang barang bawaannya ke ruang tamu  .

Setelah itu dia naik ke lantai atas untuk melihat ,apakah haechan sudah bangun .

Ketika membuka pintu ,Jeno terkejut mendapati haechan yg tengah menangis di sudut ranjang sambil memeluk kedua kakinya .

"Sayang, Kenapa menangis "Jeno duduk di samping haechan lalu memegang kedua bahu gadis itu .

Haechan mengangkat kepala nya dan menatap Jeno Dengan wajah penuh air mata .

Gadis itu langsung beringsut maju lalu melingkarkan kedua tangannya dan membenamkan wajahnya di leher Jeno .

"Apa masih sakit "tanya Jeno lembut .

"Se..sedikit"

"Aku sudah membelikan obat pereda sakit untuk mu " haechan hanya membalas nya dengan anggukan lemah .

"Aku tau kau pasti  lapar, sebelum kita  sarapan bersama, aku ingin kamu mandi dulu " Jeno melepaskan pelukan nya lalu menghapus air mata haechan.

"I..iya kak"

Jeno langsung menggendong tubuh haechan lalu meletakkan nya di bathub dan mengatur suhu air untuk gadis itu .

"Selagi kamu mandi aku akan menyiapkan sarapan untuk mu "

Jeno mencium kening haechan sebelum meninggalkan gadis itu sendirian di kamar mandi .

.
.
.












Jeno yg tengah sibuk menyiapkan sarapan di dapur terganggu dengan suara panggilan di ponselnya.

"Untuk apa jaemin menelpon ku pagi pagi begini" gumam jeno .

"Ada apa "

"Sinis sekali menjawabnya"

"Ada apa "tanya Jeno sekali lagi tanpa mau basa basi .

"Kau ada di mana ,kau absen tanpa kabar , ketika aku bertanya pada Kangin dia hanya diam saja "

Kangin adalah kepala bodyguard di keluarga Jeno .

"Bukan urusan mu"

"Sialan "

"Apa hanya itu kau menelpon ku sepagi ini "

"Haechan hilang"

"Lalu"tangan Jeno terkepal ketika jaemin mengatakan itu .

"Aku meminta bantuan Renjun agar dia mencegah orang tua haechan untuk mencarinya"

"Kalau kau cuma mau bilang itu ,aku akan menutup telponnya"

"Aku tau saat ini haechan pasti sedang bersamamu , Jeno dengar , kita ini memang berandal ,tapi kita tidak akan menyekap anak orang ,ingat itu Jen "peringat jaemin pada sahabat nya itu .


Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang