22

1.4K 135 1
                                    

Jeno melajukan mobil nya mengikuti taksi di depan nya , wajahnya begitulah datar ,tanpa berekspresi.

Cukup lama berjalan , akhirnya taksi itu berhenti di depan sebuah supermarket.

Haechan keluar dengan wajah pucat kemudian berlari masuk ke dalam .

Drett drett

Jeno meraih ponsel nya dan melihat nama haechan tertera di sana , dia menempelkan ponsel nya ke telinga nya .

"Kak Jeno sudah sampai mana "tanya gadis itu

Tak ada jawaban dari Jeno .

"Kak Jeno "gadis itu kembali memanggil nama nya .

"Aku sudah di depan , keluarlah" Jeno menutup panggilan nya.

.
.
.

















Jeno tetap berada di dalam mobil dan memandang haechan saat gadis itu mulai menampakkan diri dari pintu supermarket.

Jeno membuka pintu penumpang dari dalam , haechan menarik pintu mobil untuk membuka nya lebih lebar .

Gadis itu memainkan tali tas nya ketika melihat Jeno diam .

"Masuk "

Jeno sesaat melihat haechan yg berhenti dari sikap hendak naik ke mobil nya.

Kaki nya seolah siap berlari karena nada yg keluar dari mulut Jeno terdengar begitu dingin .

"Masuk ke dalam haechan"ucap Jeno sekali lagi .

Haechan menarik nafas nya dalam dalam kemudian dia mengangkat kaki nya untuk naik ke mobil mewah itu lalu menarik pintu mobil itu dan menutup nya .

Jeno langsung mengaktifkan kunci pintu, pandangan haechan melayang kepada Jeno yg entah sejak kapan telah begitu dekat dengan nya .

Lelaki itulah memasangkan sabuk pengaman untuk haechan kemudian mengangkat dagu gadis itu , Jeno tersenyum tipis saat melihat wajah ketakutan haechan.

"Kenapa wajah mu begitu pucat " tanya Jeno tanpa senyum di wajah nya .

Jeno meluncurkan tangan nya di rambut haechan dan merendahkan mulut nya ke arah mulut gadis itu lalu mencium nya .

Tangan nya menyiku di kepala haechan hingga ciuman itu menjadi lebih dalam ,namun gadis itu bersikeras mencekram tangan Jeno untuk tidak naik semakin dalam ,dan saat itulah Jeno mengigit bibirnya .

"Ahh, sakit "haechan merintih kesakitan dengan mata berkaca-kaca.

"Ini masih belum apa apa ,sayang , mulai sekarang bersiap siaplah" Jeno menarik salah satu sudut bibir nya ke atas lalu menjepit dagu haechan.

"Kak Jeno "

Sebelum haechan dapat mencerna kata kata Jeno ,laki laki itu telah lebih dulu mencium dahi nya dan kembali bersandar ke kursi kemudi.

.
.
.





Memori kembali berputar dan berganti

Jeno mencekram secarik kertas di tangan kanan nya ,seolah tinta hitam yg menghiasi selembar kertas itu hanyalah tulisan kosong belaka.

Selembar kertas yg telah Jeno ambil dari dalam ransel milik haechan dan membuat nya diam sejenak.


"Saya juga baru tau kalau orang yg menuntut tuan Donghae adalah pria itu " pria paruh baya itu kembali berucap.

"Tuan Donghae memang sudah lama menjadi incaran Tuan Chanyeol, sebagai direktur kepolisian
Nasional , pria itu telah berkali kali melakukan penyadapan di kantor dan juga klub milik tuan Donghae"

"Chanyeol , benarkah dia adalah ayah dari haechan" Jeno menarik dua sudut mata nya kepada pria yg berdiri di samping nya , Yesung .

"Iya "

"Apa kau yakin "

"Seratus persen yakin , Tuan muda"jawab Yesung .

Jeno kembali mendaratkan mata nya para selembar kertas di tangan nya , foto ayah nya terpampang jelas di sana .

Data diri dan beberapa tulisan mengenai ayah nya termasuk beberapa aktivitas ilegal ,tertera begitu detail di kertas itu .

Jeno menarik sudut bibir nya lalu tertawa keras , Yesung yg melihat nya hanya menyergit bingung bercampur takut .

"Baru kali ini aku di bodohi dan di bohongi seperti ini "

.
.
.








Memori kembali berkabut dan memutih

"Kak Jeno , ini di mana "

"Rumah"

"Rumah "

"Hmm , ayo "Jeno mengulurkan tangan kanan nya pada haechan dan gadis itu menyambut tangan nya itu dengan senyum polos di wajah nya .

Jeno menuntun haechan berjalan melewati sebuah halaman dengan rumput liar berjajar di sekeliling nya.

Haechan tampak takut karena rumah itu terlihat tidak berpenghuni layak nya rumah hantu ,tanpa sadar tubuh nya merapat dan tubuh jeno.

Klek

Mereka memasuki rumah tua itu lalu melewati tangga batu dengan jaring laba laba berada di sudut rumah itu .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang