8

2.1K 243 2
                                    

Entah berapa lama haechan menangis di pangkuan Jeno , rasa nya begitu nyaman karena aroma khas tubuh laki laki itu membuat haechan tidak ingin melepaskan pelukan nya.

Perlahan lahan haechan bisa merasakan tubuh nya terangkat, Jeno mengendong nya dan haechan semakin mengeratkan pelukan nya di leher Jeno .

Gadis manis itu membenamkan kepala nya di dada bidang Jeno , dia tidak ingin melihat para pengunjung yg kini menatap ke arah mereka dengan rasa ingin tahu.

Perlahan lahan haechan bisa merasakan pandangan nya menjadi berat dan tak lama setelah itu semuanya menjadi gelap ,gadis itu tertidur.

"Apa tuan muda akan pergi "tanya seorang pria berbadan tegap yg bertugas sebagai bodyguard di club tersebut ,sekaligus mengatur keluar masuk nya para tamu yg datang kesana .

"Iya ,tapi nanti aku akan kembali lagi kesini , dengar , sekarang tugas mu ada dua ,pertama ,jangan biarkan Mark keluar dari Club ini "kata Jeno dengan wajah serius nya

"Baik tuan muda "

"Dan satu lagi , jangan biarkan ayah ku tau tentang hal ini "

"Tapi tuan muda  ...

"Tidak ada tapi tapian, ini adalah perintah, jadi laksanakan apa yg sudah aku katakan tadi "kata Jeno dengan tegas .

Jeno kemudian melanjutkan langkah nya menuju mobil hitam yg telah terparkir di depan club.

Dia membaringkan haechan sudah tertidur dengan hati hati di belakang.

Cukup lama Jeno memandang wajah gadis yg kini tampak tertidur dengan pulas nya sebelum dia mencium bibir ranum itu dengan lembut .

"Seperti janji ku dulu pada mu , setelah aku kembali, aku tidak akan membiarkan mu lari lagi dari ku lagi, sayang "ucap Jeno dengan nada lirih .

Jeno sudah mengambil keputusan  yaitu membawa pergi haechan jauh jauh dari kota kelahirannya.

Dia akan membawa gadis itu ke sebuah tempat yg dulu nya pernah menjadi tempat nya dan gadis itu berpadu kasih  .

Sebuah lokasi yg mungkin sulit di ketahui oleh siapapun kecuali diri nya dan juga ayah nya sendiri .

"Aku berharap kau melupakan semua nya haechan"

.
.
.
















Renjun menatap kosong telpon genggamnya, dia sudah berkali kali mencoba menelpon haechan,namun sama sekali tidak bisa tersambung  dengan telpon sahabat nya itu .

Sudah 12 jam gadis itu menghilang dan hal itu membuat Renjun sangat khawatir.

"Haechan , sebenarnya kamu ada di mana "batin Renjun

Renjun terkesiap saat ada Sepasang tangan memeluk nya dari belakang .

"Ternyata kau di sini , aku mencari mu dari tadi Renjun" ucap jaemin

"Ka..kak jaemin lepas" Renjun berusaha melepaskan pelukan laki laki itu ,namun tangan jaemin malah semakin erat memeluk tubuh nya .

"Aku suka aroma tubuh mu Renjun " jaemin mulai menciumi leher jenjang Renjun yg tentu saja membuat gadis itu tidak nyaman .

"Kak lepas"

"Aku tau kau juga pasti menyukai nya Renjun"

Renjun mulai merasa gelisah ketika jaemin semakin berani , tangan laki laki itu bahkan kini sudah masuk melewati baju nya.

"Kak jaemin cukup " berontak Renjun pada jaemin .

Entah mendapat kekuatan dari mana , Renjun mendorong tubuh jaemin dan itu membuat laki laki itu mundur beberapa langkah dari nya .

Bisa Renjun lihat ekspresi wajah jaemin yg terlihat tersinggung karena mendapatkan perlakuan dari nya .

Baru kali ini jaemin di tolak oleh seorang gadis, padahal biasanya gadis yg selalu di dekatinya tidak akan pernah menolaknya.

"Ma..maaf kak ,aku hanya merasa kita tak seharusnya melakukan hal itu di sini "ucap Renjun yg mulai merasa takut dengan perubahan ekspresi jaemin sekarang .

"Jadi maksud mu , kau mau melakukan nya di tempat lain , begitu "jaemin tersenyum miring melihat ke arah Renjun.

"It..itu ma...maksud ku ..

"Kalau begitu ikut aku "jaemin tiba tiba mencengkram tangan Renjun dan menyeret gadis itu dari tempat tersebut.

"Ta..tapi kak ,kak jaemin dengarkan aku dulu "Renjun berusaha melepaskan genggaman tangan jaemin di tangan nya ,namun tenaga  laki laki itu terlalu kuat .

.
.
.












Perlahan lahan kedua mata teduh seorang gadis manis itu terbuka ,cahaya lampu di langit langit menyambut mata nya yg sejak tadi terpejam .

Haechan yg  sudah kembali mendapat  kan seluruh kesadaran nya langsung terduduk dan melihat ke seluruh penjuru ruangan dengan rasa takut .

Bahkan pakaian gadis itu kini sudah di ganti dengan gaun tidur tanpa lengan yg cukup mewah dan terbuka mengekspos dada nya .

Haechan kemudian bangkit  dan melihat sekeliling ruangan itu , kini diri nya berada di dalam sebuah  kamar yg segala perabotan nya  tampak menyatu dengan alam .

Semua nya terbuat dari bahan dasar kayu , bahkan dinding kamar tersebut terbuat dari batu yg di susun dengan arsitektur baru sehingga memberi kesan mewah .

Rasa takut Haechan semakin besar  sekarang, apalagi saat ini dia hanya sendirian di ruangan asing itu .

Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang