31

1.3K 135 7
                                    

Suara kicauan burung yg merdu membuat gadis dengan tubuh tanpa sehelai benang pun itu menggeliat.

"Akh " haechan kesakitan ketika tidak sengaja menggerakkan tubuh nya .

Haechan sedih , dia teringat betapa kasar nya Jeno tadi malam.

"Kak Jeno "

Haechan tersentak, dia baru sadar bahwa Jeno tidak ada di samping nya , ketika gadis itu berniat berdiri, mata nya tanpa sengaja jatuh pada secarik kertas di atas meja .

Di sana terdapat kertas putih kecil dan juga sarapan, jus jeruk dan juga sup ayam .

Gadis itu tersenyum, dia kemudian meraih kertas itu , kaki nya terasa begitu sakit untuk berjalan.








Pagi ,sayang.

Aku sudah menyiapkan sarapan untuk mu .

Semoga kau menyukai nya .

Maafkan aku ....maaf .

Aku mencintaimu....sangat .

Jeno .


















Haechan tersenyum membaca tulisan Jeno, tanpa sadar jantung nya kembali berdegup kencang.

Di peluk nya kertas itu dan berdoa di dalam hati , berharap Jeno kembali secepat nya .

"Aku akan menunggu mu , kak Jeno "

.
.
.
























Buk !

Buk !

Buk !

Seorang laki laki dengan kemeja putih rapi terhuyung jatuh ke lantai .

Darah sempat keluar ketika laki laki itu terbatuk , namun laki laki itu sedikit pun tidak menunjukkan rasa sakit nya .

Dia kembali berlutut menghadap ke arah pria setengah baya berkacamata di hadapan nya ,Tatapan pria itu tidak membuat nya takut .

"Kau ! , Haruskah aku perintahkan pengawal ku untuk mematahkan tulang tulang mu ! "Teriak pria itu kepada nya .

Pemuda itu hanya menunduk dalam bisu .

"Kenapa kau diam ! " Pria itu menarik kemeja pemuda di bawah nya dengan murka .

"Sayang , hentikan" seorang wanita paruh baya yg kini mencoba melerai nya .

"Jangan ikut campur , Baekhyun ! "

"Aku ingin menikahi Park Haechan !"

"AP...

"apapun akan kulakukan agar aku bisa bersama nya "pemuda itu mendongak dan menatap tanpa rasa takut .

"Jeno ,cukup ! ,Berdiri sekarang juga ! " Pria patuh baya lain yg berdiri di belakang nya melangkah maju , dia menarik tangan nya ,namun pemuda itu menolak nya .

"Ayah , aku mohon jangan ikut campur" Jeno menatap pria itu lalu kembali menatap pria yg ada di depan nya .

"Setelah semua yg kau lakukan pada anak ku , berani nya kau mau melamar nya , Tidak ! , Kau bahkan sudah menculik nya ! "

Jeno diam , tak sedikit pun menyanggah ataupun memberikan penjelasan.

"Jadi kau memang ingin tulang tulang mu hancur hah ! , Baiklah "

Chanyeol mengedikkan kepala nya kepada dua Pria besar di belakang nya .

Mereka maju dengan langkah pasti lalu dengan sekali tinju ,Jeno kembali jatuh .

"Chanyeol ! , Hentikan ! " Donghae berteriak, namun Chanyeol tidak memberikan reaksi nya , dia masih tidak menghentikan perintah nya .

.
.
.



















Jaemin tertegun di depan pintu melihat sahabat nya tidak mengelak atau membalas pukulan bawahan dari Chanyeol.

Beberapa jam yg lalu ,Jeno berhasil membuat nya terkejut dengan menelpon nya pagi pagi buta .

Jeno meminta nya untuk mengantarkan nya ke rumah keluarga haechan ,dan sekarang , sekali lagi Jeno berhasil membuat nya terkejut dengan sikap lemah nya .

Ini bukan Jeno yg dia kenal .

"Apa yg harus kulakukan" jaemin tampak berpikir keras .

"Haechan "

Jaemin kemudian berlari keluar dan masuk ke dalam mobil lalu menginjak pegal gas meninggalkan perumahan milik keluarga Park .















.
.
.
























Ting tong

Haechan yg baru saja duduk termenung di sofa terperanjat kaget karena suara bel .

"Siapa " haechan bergumam, ada rasa takut karena tempat ini terpencil .

Lagipula Jeno tidak pernah membunyikan bel , lalu siapa yg berdiri di depan pintu rumah ini .

Ting tong

Sekali lagi suara bel berbunyi , haechan memberanikan diri berjalan menuju pintu Masuk .

"Si..siapa di luar " tanya haechan lantang ,namun sedikit takut .

"Ini aku , jaemin "

Haechan mengerutkan kening nya , bingung bercampur lega , lalu di buka nya pintu itu.

Haechan bisa melihat raut kecemasan di wajah laki laki itu .

"Kena....

"Kau harus ikut aku sekarang ! , Ayah mu ingin membunuh Jeno ! "


.
.
.



















Haechan berlari mengabaikan rasa sakit di selangkang nya , air mata yg sempat dia tahan di dalam mobil ,kini mengalir deras di pipi nya , gadis itu tidak berhenti untuk berdoa .

"Tuhan ....tolong kak Jeno ....kumohon...untuk yg terakhir kali nya....kumohon "

Haechan mempercepat langkah nya ketika samar samar terlihat seorang pemuda tengah terkapar di lantai dengan darah yg mengalir di pelipis Dan juga bibir nya .

"KAK JENO ! "

haechan berlari menghampiri Jeno , mengabaikan teriakan dan panggilan penuh keterkejutan dari ibu dan juga ayah nya kepada diri nya .

"Jangan sentuh kak Jeno ! " Haechan mendorong dua pria besar yg berdiri di depan kekasih nya ,lalu duduk di lantai dengan terisak.

Haechan mengusap pelan wajah Jeno yg kini tampak mengenaskan dengan mata terpejam .

Tangan nya tak berhenti gemetar , takut jika terjadi apa apa pada Jeno .


Be With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang