ABOUT DREAM - NCT

[CAST VER. II]

Jika membicarakan soal Mendiang Lusi, putra Adyatama sepakat bahwa Nana adalah duplikat asli wajahnya versi laki-laki. Wanita berdarah asli Korea yang pernah berprofesi sebagai model taraf nasional di negara kelahirannya itu, memiliki mata rusa yang begitu meneduhkan, seolah bisa menarik seseorang untuk menjadikannya tempat bercerita dan berkeluh kesah bahkan tanpa harus dipaksa sekalipun. Tatapan sugestif yang dapat dengan mudah mempengaruhi orang lain untuk menyetujui apa yang dia utarakan, tanpa harus Lusi bersusah payah untuk berusaha membujuk.

Hebatnya lagi, Gabby Nathaniel adalah satu-satunya sang putra yang berhasil menuruni bentuk mata miliknya yang sangat indah dan cantik itu. Kesan feminim tentu saja ikut terukir kuat pada mata rusa milik Nana yang diwarisi oleh sang Ibu.

Ya, dia adalah Mendiang Lusiana Monica, dengan nama kelahiran Im Yoon-ah.

Mirip, 'kan?

Jelas, mereka Ibu dan anak.

Tak hanya mata, bahkan bentuk wajah keduanya pun cukup bisa dibilang mirip. Sampai ke proporsi alis dan juga tipikal hidung.

Sementara untuk kepribadian, sepertinya tak ada yang benar-benar sama persis dengan kepribadian alami sang Mendiang Ibu. Watak Lusi itu tak ubahnya seperti langit biru, yang dapat mendamaikan suasana hati lagi menenangkan kegundahan seseorang, walau hanya melalui sebuah lontaran kalimat halus dari bibirnya. Cara bicaranya pun begitu tenang dan teratur membawa serta kesan elegan yang tak terkira. Cukup ramah dan lembut, namun semakin seseorang mengenalnya, semakin mereka tahu bahwa pribadi Lusi adalah pribadi yang cukup sulit untuk diulik lebih lanjut. Semakin membuat Lusi terdefinisi seperti langit yang sangat sulit digapai atas pembawaan berkelasnya itu.

Otak kanannya berfungsi dengan sangat baik, membuat jiwa seni mengalir deras dalam raganya. Itu juga dengan sempurna diturunkan pada Nana dan Revan. Peka, namun memilih menjadi pengamat sampai seseorang datang untuk menjadikan mereka sebagai sepasang telinga untuk mendengarkan. Perasa, namun memilih berpura-pura cuek hingga beberapa orang mengira mereka adalah pribadi yang agak kaku dan kurang sensitif.

Untuk sang suami––Richard, seluruh putra Adyatama memutuskan bahwa sang Ayah menuruni garis wajahnya pada si sulung. Jangan mengira Mendiang Richard merupakan pria kelahiran Korea hanya karena wajahnya dengan jelas menggambarkan. Sesuai fakta yang ada, Richard adalah pria yang memiliki darah murni Indonesia dan telah lahir pula di negara itu.

Dia, yang sering panggil dengan Direktur Adyatama semasa hidup. Bernama lengkap Richard Mahendra Adyatama.

Meski wajahnya banyak diturunkan pada si sulung, sebenarnya sang Ayah memiliki kepribadian yang agak mirip dengan Jeano. Tepatnya campuran antara Jeano dengan Haekal. Wajahnya yang kalem agak kontras dengan tingkat hormonal kelelakiannya yang cukup tinggi, salah satu dasar mengapa cap playboy sempat tersemat pada Richard saat menduduki jenjang pendidikan. Sebelum Lusi datang dan mengubah segala stereotip buruk itu sekaligus membuatnya rela bertekuk lutut untuk sang pujaan hati.

Bagi Lusi dan sang putra, Richard merupakan seorang suami sekaligus Ayah yang cukup baik. Yang bisa menempatkan diri sesuai situasi kondisi, dan yang bisa menyesuaikan diri dengan beragam karakter ketujuh putranya. Terkadang kalem namun menghanyutkan seperti Jeano dengan aura tegas nan dominan yang kentara, disisi lain tak jarang menciptakan suasana hangat penuh canda, kemudian menurunkan sifat itu pada Haekal.

Satu poin penting yang ada dalam diri Richard, adalah kecerdasan logisnya. Walau playboy, sejujurnya Richard adalah seorang mantan pelajar pencetak prestasi yang juga telah diturunkan pada Jeano dengan otaknya yang kelewat pintar. Jika Lusi menurunkan kecerdasan otak kanannya pada Nana dan Revan, sedangkan Richard mewarisi kecerdasan logisnya pada Jeano, maka Arcetta Yuan adalah gabungan dengan kecerdasan seimbang pada kedua otak kanan dan kirinya.

Dia, genius.

Sedangkan Jio, si bungsu itu lebih banyak mengikuti jejak karakter sang Ibunda yang tak banyak mengeluh.

•
•
•
•
•

Hei, everyone.

Selain Saturday Drip, si penulis ini juga lagi mabok sama lagu Never Goodbye yang soft.