"Enggh, Haus." Alfin mengerjapkan matanya.
"Ini diminum dulu,"
"Makasih,"
"kepala lo masih sakit?" Alfin mengganggukkan kepalanya.
"Lo istirahat aja dulu."
"Iya bang, btw siapa yang bawa gue ke rumah sakit?"
"Gue lah, lo masih kerja Fin?" Alfin menganggukan kepalanya.
"Kenapa masih kerja?"
"kalo gak kerja gak bisa makan bang Ke," Orang yang dipanggil bang Ke mendengus kasar.
"Nama abang Kevin, bukan BangKe." Alfin tertawa.
"Cie marah," apa-apaan ini Alfin menggoda nya?.
"Diem lo bocah,"
"Iya deh bang Ke "
"Lo sekarang makan terus minum obatnya," Alfin hanya menanggapi nya dengan gumaman.
"Fin, abang khawatir sama kamu, jangan kerja lagi ya? ikut pulang sama abang."
"Nggak bang, nanti gue jadi beban keluarga lo lagi."
"Jangan ngomong kayak gitu lagi Fin," Kevin membentak Alfin.
"Maaf bang, lo lupa kalau ayah lo benci sama gue?"
Kevin diam, dia tidak lupa. Dia sangat ingat saat dia pulang membawa Alfin yang terluka di taman saat kecil dulu. Bunda Diana yang menerima Alfin dan Ayah Putra yang sangat membenci Alfin.
Flashback...
"Assalamualaikum," Kevin berteriak masuk kedalam rumahnya.
"Waalaikumsalam," Diana keluar dari dapur.
"Loh ini siapa yang kamu gendong?"
"Nggak tau ma, tadi dia ditinggalin mama nya di taman, terus dia jatuh waktu ngejar mamanya"
"Ya ampun, lututnya luka. Sini tante obatin," Diana mengobati Alfin dengan hati-hati.
Alfin terisak, "Eh, maaf ya, perih banget sampai nangis?" Diana meniup luka Alfin.
"Nggak perih tante, tapi Alfin inget mama Alfin."
"Mama Alfin pasti sibuk, jadi langsung pergi gitu aja. Alfin inget alamat rumah Alfin?" Alfin menggeleng.
"Kamu tinggal di sini aja ya, kasian anak tante sendirian waktu tante kerja," Alfin menganggukan kepalanya.
'Mama dan papa aja nggak pernah sayang sama aku, tapi kenapa orang lain baik sama aku?' Alfin memikirkan itu
"KEVIN! KENAPA KAMU BAWA ANAK ITU KESINI?!" Kevin dan Alfin tersentak kaget.
"Mas, kamu jangan teriak ke mereka! Mereka masih kecil." Diana menenangkan suami nya.
"DIA INI ANAK DARI WANITA ITU." Putra menunjuk Alfin yang menunduk ketakutan.
Diana yang syok, tidak sadar bahwa suami nya menyeret Alfin dengan kasar dan mendorongnya ke teras.
"Itu arti nya Alfin anak tiri aku?" Diana berbicara sendiri.
"Bundaaaa, kasian Alfin di dorong ayah." Kevin menarik Diana yang melamun agar menolong Alfin dari amukan ayahnya.
"Jangan sakitin Alfin! Sekarang dia anakku." Diana berlari memeluk Alfin dan menatap tajam suaminya.
Putra mengacak-acak rambutnya kasar berjalan ke mobil, menutup pintu mobil dengan kasar lalu pergi.
Alfin yang syok, masih menangis dipelukan Diana, Kevin ikut memeluk Alfin untuk menenangkan adik baru nya itu.
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIN [END]
Truyện NgắnStart 11 April 2022 End 29 April 2022 Alfin membanting gelas yang ada di atas meja, mengambil pecahan gelas itu dan menggoreskannya ketangan. Kevin dan orangtuanya yang mendengar suara gelas pecah dari dalam ruangan Alfin langsung membuka pintu dan...