Hari ini Alfin berumur 15 tahun, dia tidak ingin apapun. Dia hanya ingin tau siapa ayah kandungnya, jika bukan Panji apakah Putra adalah ayah kandungnya atau orang lain?
Putra pulang kerja pukul 19.00
Melihat Alfin mengerjakan tugas sekolah nya di ruang keluarga, beberapa minggu ini dia sekolah online.
Putra berjalan menuju Alfin dan mencoba mengajak Alfin bicara, "Hari ini kamu ulang tahun kan?"
Alfin hanya mengangguk dan melanjutkan pekerjaan nya.
"Kamu mau hadiah apa?" Alfin hanya diam dan menoleh ke arah Putra.
"Kamu boleh bicara sama saya, maafkan saya yang melarang kamu bicara sama saya." Putra tidak akan egois untuk saat ini.
"Hm," Alfin masih mengerjakan tugas nya, Putra masih menunggu anaknya.
"Siapa ayah kandung gue?" Alfin mulai bicara setelah tugasnya selesai.
Putra diam, memikirkan apa yang akan dia katakan. Apakah dia harus jujur? Atau kah berbohong?
Alfin menatap Putra yang lama terdiam, "Gue bercanda."
"Hah?" Putra bingung mendengar ucapan anaknya.
"Gue gak mau berharap ketemu ayah kandung gue. Ibu kandung gue aja buang gue di jalan, apalagi ayah gue yang gak pernah gue kenali, bisa-bisa gue disiksa sampai mati kalo ketemu." Alfin membereskan alat tulis dan buku nya lalu masuk ke kamar.
'Kamu anak kandung ayah, ayah nggak akan ngelakuin apa yang kamu pikirin' Putra ingin mengatakan itu, tapi dia tidak berani.
Hei Putra bahkan menganiaya Alfin saat kecil, apakah itu bukan seperti yang di pikirkan Alfin?
Alfin keluar kamar, sudah rapi memakai jaket dan celana jeans, tidak lupa memakai topi dan masker.
Putra mencekal lengan Alfin, "Mau kemana?"
"Cari angin,"
"Ini sudah malam,"
Alfin berdecak malas, "Yang bilang ini pagi siapa?"
Alfin menghempas tangan Putra dengan kasar, mengambil kunci mobil di meja.
"Ayah tidak mengijinkan kamu keluar rumah," Alfin terkekeh, merasa kata 'ayah' yang disematkan pada Putra itu sangatlah lucu.
"Apa ada yang lucu?"
"Ada. Lo ngomong kayak gitu seolah-olah lo emang ayah yang baik," Alfin langsung pergi ke luar membawa mobil Putra dengan kecepatan tinggi.
Putra diam mematung di tempat, hati nya sakit mendengar anaknya sendiri menganggap dia adalah ayah yang buruk.
Bahkan untuk memanggilnya dengan sebutan ayah saja, Alfin tidak mau.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIN [END]
Historia CortaStart 11 April 2022 End 29 April 2022 Alfin membanting gelas yang ada di atas meja, mengambil pecahan gelas itu dan menggoreskannya ketangan. Kevin dan orangtuanya yang mendengar suara gelas pecah dari dalam ruangan Alfin langsung membuka pintu dan...