Part_19 Kesempatan Kedua

2.1K 111 17
                                    

Alfin masih melihat ke arah rumahnya dari dalam taksi, dia melihat Putra yang menangis di teras memohon pada Kevin agar bisa bertemu dengan Alfin.

“Ayah mohon, ijinin ayah ketemu sama Alfin.” Putra memegang tangan Kevin dan berlutut dihadapan Kevin.

“Nggak boleh! Alfin lagi sakit, nanti dia tambah sakit kalau ketemu ayah.” Kevin melepaskan tangan Putra dan langsung berjalan ke arah gerbang.

“Alfin?” Kevin melihat Alfin yang sudah berdiri di depan gerbang

“Gue mau ketemu ayah sama bunda,” Alfin mengatakan itu lalu berjalan pelan menuju ke arah Putra.

Putra yang melihat Alfin langsung lari dan memeluk Alfin sambil menggumamkan kata ‘Maaf’ berkali-kali. Alfin memejamkan matanya, rasanya nyaman.

Perlahan Alfin membalas pelukan Putra, Diana dan Kevin yang melihat itu tersenyum bahagia.

“Besok Alfin nikah sama Alya,” mereka kaget mendengar ucapan Alfin.

“Tapikan Alfin nggak salah,” Putra mengelus kepala Alfin dengan sayang.

“Tapi laki-laki itu dipegang omongannya, Alfin udah bilang mau nikahin Alya.”

“Yaudah besok kalian nikah, tapi cuman keluarga aja yang dateng.” Alfin mengangguk

Diana dan Kevin saling pandang, “Kalau udah nikah nggak boleh nekat nyakitin diri sendiri lagi,”

“Iya,” Alfin menjawab ucapan Kevin dengan malas.

“Yakin besok mau nikah?” Diana bertanya ke Alfin.

“Iya bunda,”

“Bunda mau kenalan sama mantu,” Diana langsung melenggang pergi bersama Putra kerumah Alya.

“Eh itu mereka kerumah Fian?” Kevin mengangguk menjawab pertanyaan Alfin.

“Gue belum persiapan anjir,”

“Salah sendiri maunya cepet nikah,” Kevin tertawa lalu masuk kerumah.

“Tungguin gue bang,” Alfin mengekor di belakang Kevin.

“Jangan lupa latihan sebelum nikah,”

“Latihan apa bang?”

“Biasanya,” Kevin menggoda Alfin

“Sialan lo bang,” Alfin dengan kesal melempar sepatu ke arah Kevin

Bersambung.

ALFIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang